Rabu, 12/06/2024
Rabu, 12/06/2024
Frisda menyampaikan sambutan dalam peresemian program konservasi terumbu karang dan kompartemen ikan di Pantai Damba Enggang Borneo, Balikpapan pada Rabu (12/6/2024). (La Eko-Korankaltim)
Rabu, 12/06/2024
Frisda menyampaikan sambutan dalam peresemian program konservasi terumbu karang dan kompartemen ikan di Pantai Damba Enggang Borneo, Balikpapan pada Rabu (12/6/2024). (La Eko-Korankaltim)
Penulis: La Eko
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Kota Balikpapan saat ini mulai menjajaki pengembang wisata air yang ditandai dengan peresmian program konservasi terumbu karang dan kompartemen ikan dari media isolator di Pantai Damba Enggang Borneo, Balikpapan pada Rabu (12/6/2024).
Ketua Tim Pengembang Wisata pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan, Frisda mengatakan, untuk saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan PLN untuk mengembangkan sarana wisata minat khusus di Pantai Damba Enggang Borneo.
"Kita tahu bahwa pantai di Balikpapan yang sering dijual itu pantai Manggar dan Lamaru yang topografinya landai namun tidak ada ombak, jadi hanya menikmati pesisir. Tapi bila penanaman terumbu karang dan mengisolasi ikan terealisasi, harapnya ini bisa di promosikan bahwa pantai ini siap untuk menjadi tempat wisata minat khusus,"ujarnya.
Frisda menerangkan, wisata minat khusus itu seperti mereka yang ingin mempelajari ikan, diving, dan snorkling atau menyelam yang bisa dilakukan di Pantai Damba Enggang Borneo. "Kami juga sangat berterimakasih dengan PLN yang sudah membantu pantai ini untuk lingkungan sekitar. Semoga ini berkelanjutan," bebernya.
Hal senada disampaikan, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Manggar dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Haryanto, bahwa pihaknya sangat mendukung serta memberikan apresiasi untuk PLN serta dari Pokdarwis Pantai Damba Enggang Borneo yang melaksanakan program ini.
Sementara itu, Manager Unit Pelaksana PLN UPT Balikpapan Dani Priyatna, menambahkan asal muasal alat yang digunakan untuk konservasi di mana alat yang dinamakan isolator tersebut salah satu perangkat di tower sutet yang terbuat dari kaca atau keramik. "Jadi PLN wilayah Kaltimra ini merupakan PLN yang memelihara tower sutet, salah satu perangkat kerasnya adalah isolator, bentuknya seperti mangkok yang terbalik kemudian tersusun panjang," jelasnya.
Dani menerangkan, sebagai media pembuatan isolator itu terbuat dari dari bahan kaca atau keramik, bila tersambar petir maka fungsinya akan berkurang sehingga menjadi limbah. Untuk itu pihaknya mencoba mempelajari serta mencari solusi untuk limbah tersebut apakah bisa didaur ulang kembali.
Hasilnya, rupanya barang media yang dijadikan isolator itu aman untuk lingkungan, perbincangan pun lantas berlanjut dengan menemui Pokdarwis dari Pantai Damba Enggang Borneo. "Kemudian mendapatkan masukan untuk difungsikan di bawah air, maka kami susun dan menjadikan media untuk terumbu karang. Di sisi lain kami juga mengetahui terumbu karang sudah mulai tergerus," jelasnya.
Dia menyadari Balikpapan kini menjadi penopang Ibu Kota Nusantara (IKN) dan memiliki pesisir di sepanjang kota yang melintasi empat kelurahan, yakni Balikpapan Barat, Balikpapan Kota, Balikpapan Selatan, hingga Balikpapan Timur. "Maka kami sangat berharap upaya ini dapat memberikan dampak besar, dan kegiatan ini bisa terus berlanjut tidak hanya di Pantai Damba Enggang Borneo," pungkasnya.
Editor: Maruly Z
Rabu, 12/06/2024
Frisda menyampaikan sambutan dalam peresemian program konservasi terumbu karang dan kompartemen ikan di Pantai Damba Enggang Borneo, Balikpapan pada Rabu (12/6/2024). (La Eko-Korankaltim)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.