Selasa, 10/10/2017

Gubernur Kaltara: Perbatasan Masih Sangat Terisolasi

Selasa, 10/10/2017

TERTINGGAL: Suasana seminar soal perbatasan di Auditorium Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (10/10). Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie hadir sebagai pembicara. (FOTO: MELISA/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Gubernur Kaltara: Perbatasan Masih Sangat Terisolasi

Selasa, 10/10/2017

logo

TERTINGGAL: Suasana seminar soal perbatasan di Auditorium Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (10/10). Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie hadir sebagai pembicara. (FOTO: MELISA/KK)

SAMARINDA - Universitas Mulawarman kembali menggelar seminar yang mengangkat tema perbatasan, Selasa (9/10) dengan narasumber utama Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie.

Sebagai gubernur di provinsi termuda, ia menyatakan kawasan perbatasan perlu menjadi beranda terdepan dalam pembangunan. “Yang terjadi selama ini, daerah perbatasan sangat terisolasi. Desa Krayan saja, Bulan April lalu baru menikmati BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi,” ujar Irianto di gedung Rektorat Unmul.

Soal akses, Desa Krayan masih jauh tersentuh. Akibatnya, pendistribusian kebutuhan pokok harus melalui angkutan yang cukup memakan biaya. “Membawa beras ke Krayan dari Tarakan harus membayar Rp10 ribu perkilonya. Makanya yang kita tekankan memang saat ini untuk membangun infrastruktur,” imbuhnya.

Irianto Lambrie mengakui kendala membangun wilayah perbatasan selama ini dipengaruhi minimnya insfrastuktur. Pemerintah diakuinya sangat sulit mensejahterakan masyarakat perbatasan.

“Padahal masyarakat perbatasan juga bagian dari NKRI. Di-era pemerintahan Presiden Jokowi, kawasan perbatasan mulai diperhatikan,” tuturnya.

Seperti yang berjalan saat ini pembangunan jalan tembusan dari Kabupate Malinau menuju Desa Krayan. “Pelan-pelan kami akan benahi wilayah perbatasan, makanya saat ini fokus di Krayan dengan membangun jalan tembusannya,” urainya.

Tak hanya itu, Irianto juga menyebut di Desa Krayan saat ini sudah berdiri sarana pendidikan SMA yang memiliki asrama. 

“Tahun depan juga akan ada Rumah Sakit Pratama. Kami menilai perlu adanya dukungan dari APBN apalagi di Kalimantan memiliki banyak potensi alam yang  bisa dikembangkan. Bahkan 70 persen kawasan hutan berada di Kalimantan dan paling banyak di Kaltara, potensi alam inilah yang harusnya dimanfaatkan dengan benar,” imbuhnya.

Narasumber lain yang tak kalah penting hadir dalam seminar tersebut diantaranya Laksamaida Muda TNI Ir. Achmad Djamaludin, Danrem 0901 Aji Suryanata Kesuna Irham Waroihan. (ms)

Gubernur Kaltara: Perbatasan Masih Sangat Terisolasi

Selasa, 10/10/2017

TERTINGGAL: Suasana seminar soal perbatasan di Auditorium Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (10/10). Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie hadir sebagai pembicara. (FOTO: MELISA/KK)

Berita Terkait


Gubernur Kaltara: Perbatasan Masih Sangat Terisolasi

TERTINGGAL: Suasana seminar soal perbatasan di Auditorium Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (10/10). Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie hadir sebagai pembicara. (FOTO: MELISA/KK)

SAMARINDA - Universitas Mulawarman kembali menggelar seminar yang mengangkat tema perbatasan, Selasa (9/10) dengan narasumber utama Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie.

Sebagai gubernur di provinsi termuda, ia menyatakan kawasan perbatasan perlu menjadi beranda terdepan dalam pembangunan. “Yang terjadi selama ini, daerah perbatasan sangat terisolasi. Desa Krayan saja, Bulan April lalu baru menikmati BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi,” ujar Irianto di gedung Rektorat Unmul.

Soal akses, Desa Krayan masih jauh tersentuh. Akibatnya, pendistribusian kebutuhan pokok harus melalui angkutan yang cukup memakan biaya. “Membawa beras ke Krayan dari Tarakan harus membayar Rp10 ribu perkilonya. Makanya yang kita tekankan memang saat ini untuk membangun infrastruktur,” imbuhnya.

Irianto Lambrie mengakui kendala membangun wilayah perbatasan selama ini dipengaruhi minimnya insfrastuktur. Pemerintah diakuinya sangat sulit mensejahterakan masyarakat perbatasan.

“Padahal masyarakat perbatasan juga bagian dari NKRI. Di-era pemerintahan Presiden Jokowi, kawasan perbatasan mulai diperhatikan,” tuturnya.

Seperti yang berjalan saat ini pembangunan jalan tembusan dari Kabupate Malinau menuju Desa Krayan. “Pelan-pelan kami akan benahi wilayah perbatasan, makanya saat ini fokus di Krayan dengan membangun jalan tembusannya,” urainya.

Tak hanya itu, Irianto juga menyebut di Desa Krayan saat ini sudah berdiri sarana pendidikan SMA yang memiliki asrama. 

“Tahun depan juga akan ada Rumah Sakit Pratama. Kami menilai perlu adanya dukungan dari APBN apalagi di Kalimantan memiliki banyak potensi alam yang  bisa dikembangkan. Bahkan 70 persen kawasan hutan berada di Kalimantan dan paling banyak di Kaltara, potensi alam inilah yang harusnya dimanfaatkan dengan benar,” imbuhnya.

Narasumber lain yang tak kalah penting hadir dalam seminar tersebut diantaranya Laksamaida Muda TNI Ir. Achmad Djamaludin, Danrem 0901 Aji Suryanata Kesuna Irham Waroihan. (ms)

 

Berita Terkait

Warga Teluk Bayur Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamarnya Dini Hari Tadi

Aksi Dua Pria Rampas Ponsel Bocah di Warung Sembako Samarinda Seberang Viral di Medsos, Satu Pelaku Sudah Diamankan

Proyek Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Diklaim Mulai Dikerjakan, DPUPR Optimis Sesuai Target

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.