Sabtu, 09/09/2017

Alasan Keamanan, Warga Bisa Lintasi Jalan per Tiga Hari

Sabtu, 09/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Alasan Keamanan, Warga Bisa Lintasi Jalan per Tiga Hari

Sabtu, 09/09/2017

SAMARINDA - Operation Departement Head Bayan Group Sumartono menjelaskan kerjasama dilakukan bersama Pemprov Kaltim agar akses pengangkutan hasil produksi makin mudah, tetapi tanpa meninggalkan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi dengan bersinergi pada pemerintah dan masyarakat sekitar. Groundbreaking dan penandatanganan kerjasama merupakan bentuk komitmen perusahaan atas kontribusinya terhadap masyarakat Kaltim.  

“Groundbreaking sebagai langkah awal, kalau untuk target selesai belum bisa dipastikan, yang pasti ada beberapa yang terpetakan seperti pembangunan jalan 69 kilometer menghubungkan Tabang dan Senyiur diperkirakan selesai triwulan pertama 2018. Saat ini baru selesai pengaspalan sepanjang 7,5 kilometer dengan lebar jalan 16 meter,” paparnya.

Kemudian Sumartono mengemukakan, nantinya penggunaan akses jalan khususnya dari Tabang ke Senyiur akan dibatasi penggunaannya.  Hal ini karena masih digunakannya jalan untuk pengangkutan hasil eksplorasi tambang batubara.  Sehingga nanti, akan ada tim khusus PT Bayan yang menjaga pos dan shuttle bus yang dapat digunakan 3 kali dalam sehari untuk melintas.

Hal itu, menurutnya agar kegiatan pertambangan tetap berjalan disaat bersamaan dapat beriringan dengan pemberian akses kepada masyarakat. “Ini kami lakukan bukan untuk membatasi, tapi justru untuk memberikan jaminan keamanan kepada pengguna jalan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kaltim Joko Setiono mengatakan Pemprov sangat terbantu dengan pembangunan jalan tersebut.  Untuk itu pihaknya segera melakukan integrasi terhadap program-program yang ada di kabupaten dan di provinsi maupun nasional terkait pembangunan akses jalan.

“Kami melihat dulu susunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Jalan Tabang ke Muara Pahu lalu ke Senyiur ini akan sinkronkan dengan yang ada di kabupaten/kota. Setelah itu baru konektivitaskan dengan sistem jaringan jalan nasional.  Tinggal bagaimana menuntaskan penyelesaian Kota Bangun menuju Kembang Janggut, dan Kembang Janggut sampai Ke Tabang, ini memang kalau kita ukur secara kasatmata hampir kurang lebih 370 kilometer,” urai Joko.

Tanggapan masyarakat sekitar juga cukup baik, meski mengaku belum sepenuhnya mengerti mengenai pola dan bagaimana pemanfaatan jalan tersebut, namun warga berharap apa yang direncakan bisa terrealisasi.

“Groundbreaking diprioritaskan untuk angkutan tambang. Kami harap selain angkutan tambang ini diperbaiki diperlancar supaya poros Jalan Kota Bangun - Tabang bisa difungsikan, saya belum tahu kalau untuk  kepentingan umum juga, tetapi yang kita minta setelah tambang selesai eksplorasi harus direklamasi dengan baik supaya bisa dimanfaatkan warga,” ujar Pemangku Adat Besar Wilayah Kecamatan Tabang Edy Gunawan. (rs)


Alasan Keamanan, Warga Bisa Lintasi Jalan per Tiga Hari

Sabtu, 09/09/2017

Berita Terkait


Alasan Keamanan, Warga Bisa Lintasi Jalan per Tiga Hari

SAMARINDA - Operation Departement Head Bayan Group Sumartono menjelaskan kerjasama dilakukan bersama Pemprov Kaltim agar akses pengangkutan hasil produksi makin mudah, tetapi tanpa meninggalkan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi dengan bersinergi pada pemerintah dan masyarakat sekitar. Groundbreaking dan penandatanganan kerjasama merupakan bentuk komitmen perusahaan atas kontribusinya terhadap masyarakat Kaltim.  

“Groundbreaking sebagai langkah awal, kalau untuk target selesai belum bisa dipastikan, yang pasti ada beberapa yang terpetakan seperti pembangunan jalan 69 kilometer menghubungkan Tabang dan Senyiur diperkirakan selesai triwulan pertama 2018. Saat ini baru selesai pengaspalan sepanjang 7,5 kilometer dengan lebar jalan 16 meter,” paparnya.

Kemudian Sumartono mengemukakan, nantinya penggunaan akses jalan khususnya dari Tabang ke Senyiur akan dibatasi penggunaannya.  Hal ini karena masih digunakannya jalan untuk pengangkutan hasil eksplorasi tambang batubara.  Sehingga nanti, akan ada tim khusus PT Bayan yang menjaga pos dan shuttle bus yang dapat digunakan 3 kali dalam sehari untuk melintas.

Hal itu, menurutnya agar kegiatan pertambangan tetap berjalan disaat bersamaan dapat beriringan dengan pemberian akses kepada masyarakat. “Ini kami lakukan bukan untuk membatasi, tapi justru untuk memberikan jaminan keamanan kepada pengguna jalan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kaltim Joko Setiono mengatakan Pemprov sangat terbantu dengan pembangunan jalan tersebut.  Untuk itu pihaknya segera melakukan integrasi terhadap program-program yang ada di kabupaten dan di provinsi maupun nasional terkait pembangunan akses jalan.

“Kami melihat dulu susunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Jalan Tabang ke Muara Pahu lalu ke Senyiur ini akan sinkronkan dengan yang ada di kabupaten/kota. Setelah itu baru konektivitaskan dengan sistem jaringan jalan nasional.  Tinggal bagaimana menuntaskan penyelesaian Kota Bangun menuju Kembang Janggut, dan Kembang Janggut sampai Ke Tabang, ini memang kalau kita ukur secara kasatmata hampir kurang lebih 370 kilometer,” urai Joko.

Tanggapan masyarakat sekitar juga cukup baik, meski mengaku belum sepenuhnya mengerti mengenai pola dan bagaimana pemanfaatan jalan tersebut, namun warga berharap apa yang direncakan bisa terrealisasi.

“Groundbreaking diprioritaskan untuk angkutan tambang. Kami harap selain angkutan tambang ini diperbaiki diperlancar supaya poros Jalan Kota Bangun - Tabang bisa difungsikan, saya belum tahu kalau untuk  kepentingan umum juga, tetapi yang kita minta setelah tambang selesai eksplorasi harus direklamasi dengan baik supaya bisa dimanfaatkan warga,” ujar Pemangku Adat Besar Wilayah Kecamatan Tabang Edy Gunawan. (rs)


 

Berita Terkait

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.