Sabtu, 19/08/2017

Waspada Banjir Kiriman

Sabtu, 19/08/2017

Banjir Kubar: Suasana banjir di Kabupaten Kubar yang terjadi pada pertengahan Mei 2017 lalu. Intensitas hujan yang tinggi sekarang dikhawatirkan banjir besar kembali terulang.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Waspada Banjir Kiriman

Sabtu, 19/08/2017

logo

Banjir Kubar: Suasana banjir di Kabupaten Kubar yang terjadi pada pertengahan Mei 2017 lalu. Intensitas hujan yang tinggi sekarang dikhawatirkan banjir besar kembali terulang.

SENDAWAR – Intensitas hujan di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) makin besar sepekan terakhir. Hampir setiap hari, hujan mengguyur kawasan itu. Akibatnya, debit air Sungai Mahakam dan anak-anak sungai meninggi. Sungai tak lagi mampu menampung, air pun mulai merendam sejumlah kawasan pemukiman.

Banjir akibat meluapnya sejumlah anak Sungai Mahakam dikawasan Mahakam Ulu, di Kecamatan Long Iram dan Tering, Kubar sudah terjadi sejak Jumat (18/8) kemarin. Ketinggian air masih belum pada taraf mengkhawatirkan. Tapi kalau hujan terus mengguyur, ketinggian air bisa bertambah. Apalagi hujan di bagian hulu sungai.

“Di Kecamatan Long Bagun banjir sudah bertahan sejak pagi tadi (kemarin, red) khawatirnya kalau hujan di bagian hulu Sungai Boh dan Kecamatan Long Apari di Kepala Sungai Mahakam, bisa-bisa banjir naik lagi,” jelas Aris (44) motoris taksi Speedboat jurusan Tering-Long Bagun kepada Koran Kaltim di Kampung Tering Seberang, sore kemarin.

Long Bagun dan Long Apari merupakan bagian hulu Sungai Mahakam  Kabupaten Kubar. Luapan air sungai akan berimbas pada kawasan yang ada di bagian hilir sungai.

Seperti yang terjadi di Long Iram. Puput (20) warga Kampung Long Iram Ilir, mengungkapkan hingga pukul 17.35 Wita, Jumat (18/8) kemarin, hampir seluruh jalan kampung mulai terendam banjir. “Sudah mulai terendam hampir 10 centimeter (cm) dari atas badan jalan beton. Kelihatannya masih terus naik airnya, karena hujan setiap hari,” jelasnya.

Banjir juga merendam di Kecamatan Tering Lama. Disampaikan Iyet (34) warga Kampung Tering Lama, Kecamatan Tering air banjir sudah mulai naik ke jalan. Banjir merendam sudah sejak petang kemarin.

Iyet mengaku masih trauma dengan banjir yang terjadi di kampungnya dua bulan lalu. Banjir merendam pemukiman hingga ketinggian dua meter. “Wah, khawatir datang lagi banjir besar seperti dua bulan lalu. Karena hujan hampir setiap hari,” paparnya.

Sementara itu, Saleh (41) warga Kampung Long Iram Seberang menjelaskan banjir Sungai Mahakam juga sudah merendam kampungnya. Ketinggian air hampir setinggi lutut orang dewasa merendam jalan di dalam Kampung Long Iram Seberang petang kemarin.

“Sudah mulai terendam jalan dalam kampung. Kalau masih tinggi naiknya Mahakam di hulu, maka beberapa hari ke depan banjir semakin dalam,” singkatnya. Sementara itu warga Kecamatan Muara Pahu, Umar Dhany (48) menyebut di daerahnya masih aman pukul 22.00 Wita malam tadi.”Tapi kalau di Kecamatan Long Iram dan Tering sudah banjir, wah kami di muara Pahu harus bersiap banjir kiriman itu segera datang beberapa hari kedepan,” kata dia.

Untuk diketahui, sejumlah anak Sungai Mahakam yang sering membuat banjir besar Sungai mahakam di Kubar dan Mahakam Ulu diantaranya Sungai Boh, Medang, Pariq, serta Sungai Kedang Pahu. Banjir di Kubar memang menjadi atensi bagi daerah yang ada di bagian hilir sungai. Ada Kabupaten Kukar dan Samarinda yang bakal menerima banjir kiriman. Banjir kiriman ini sudah menjadi trend. Kondisinya kian parah jika air laut pasang. Banjir kiriman terparah biasanya menggenang di Kecamatan Muara Kaman, Kukar. Banjir merendam pemukiman dalam waktu lama, bisa semalam sebulan. Banjir memaksa warga mengungsi.

Di Samarinda, akibat intensitas hujan juga sudah terjadi banjir. Genangan air merendam Samarinda utara. Warga di Perumahan Bengkuring dan Perumahan Griya Mukti Sejahtera sudah jadi korban. Banjir kali ini dampak meluapnya Sungai Karangmumus. Tak hanya di Kubar, hujan juga mengguyur Samarinda dan sebagian wilayah  Kukar. Meluapnya Sungai Mahakam di Kubar sedianya jadi peringatan, Kukar dan Samarinda setidaknya harus waspada banjir kiriman. (imr)


Waspada Banjir Kiriman

Sabtu, 19/08/2017

Banjir Kubar: Suasana banjir di Kabupaten Kubar yang terjadi pada pertengahan Mei 2017 lalu. Intensitas hujan yang tinggi sekarang dikhawatirkan banjir besar kembali terulang.

Berita Terkait


Waspada Banjir Kiriman

Banjir Kubar: Suasana banjir di Kabupaten Kubar yang terjadi pada pertengahan Mei 2017 lalu. Intensitas hujan yang tinggi sekarang dikhawatirkan banjir besar kembali terulang.

SENDAWAR – Intensitas hujan di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) makin besar sepekan terakhir. Hampir setiap hari, hujan mengguyur kawasan itu. Akibatnya, debit air Sungai Mahakam dan anak-anak sungai meninggi. Sungai tak lagi mampu menampung, air pun mulai merendam sejumlah kawasan pemukiman.

Banjir akibat meluapnya sejumlah anak Sungai Mahakam dikawasan Mahakam Ulu, di Kecamatan Long Iram dan Tering, Kubar sudah terjadi sejak Jumat (18/8) kemarin. Ketinggian air masih belum pada taraf mengkhawatirkan. Tapi kalau hujan terus mengguyur, ketinggian air bisa bertambah. Apalagi hujan di bagian hulu sungai.

“Di Kecamatan Long Bagun banjir sudah bertahan sejak pagi tadi (kemarin, red) khawatirnya kalau hujan di bagian hulu Sungai Boh dan Kecamatan Long Apari di Kepala Sungai Mahakam, bisa-bisa banjir naik lagi,” jelas Aris (44) motoris taksi Speedboat jurusan Tering-Long Bagun kepada Koran Kaltim di Kampung Tering Seberang, sore kemarin.

Long Bagun dan Long Apari merupakan bagian hulu Sungai Mahakam  Kabupaten Kubar. Luapan air sungai akan berimbas pada kawasan yang ada di bagian hilir sungai.

Seperti yang terjadi di Long Iram. Puput (20) warga Kampung Long Iram Ilir, mengungkapkan hingga pukul 17.35 Wita, Jumat (18/8) kemarin, hampir seluruh jalan kampung mulai terendam banjir. “Sudah mulai terendam hampir 10 centimeter (cm) dari atas badan jalan beton. Kelihatannya masih terus naik airnya, karena hujan setiap hari,” jelasnya.

Banjir juga merendam di Kecamatan Tering Lama. Disampaikan Iyet (34) warga Kampung Tering Lama, Kecamatan Tering air banjir sudah mulai naik ke jalan. Banjir merendam sudah sejak petang kemarin.

Iyet mengaku masih trauma dengan banjir yang terjadi di kampungnya dua bulan lalu. Banjir merendam pemukiman hingga ketinggian dua meter. “Wah, khawatir datang lagi banjir besar seperti dua bulan lalu. Karena hujan hampir setiap hari,” paparnya.

Sementara itu, Saleh (41) warga Kampung Long Iram Seberang menjelaskan banjir Sungai Mahakam juga sudah merendam kampungnya. Ketinggian air hampir setinggi lutut orang dewasa merendam jalan di dalam Kampung Long Iram Seberang petang kemarin.

“Sudah mulai terendam jalan dalam kampung. Kalau masih tinggi naiknya Mahakam di hulu, maka beberapa hari ke depan banjir semakin dalam,” singkatnya. Sementara itu warga Kecamatan Muara Pahu, Umar Dhany (48) menyebut di daerahnya masih aman pukul 22.00 Wita malam tadi.”Tapi kalau di Kecamatan Long Iram dan Tering sudah banjir, wah kami di muara Pahu harus bersiap banjir kiriman itu segera datang beberapa hari kedepan,” kata dia.

Untuk diketahui, sejumlah anak Sungai Mahakam yang sering membuat banjir besar Sungai mahakam di Kubar dan Mahakam Ulu diantaranya Sungai Boh, Medang, Pariq, serta Sungai Kedang Pahu. Banjir di Kubar memang menjadi atensi bagi daerah yang ada di bagian hilir sungai. Ada Kabupaten Kukar dan Samarinda yang bakal menerima banjir kiriman. Banjir kiriman ini sudah menjadi trend. Kondisinya kian parah jika air laut pasang. Banjir kiriman terparah biasanya menggenang di Kecamatan Muara Kaman, Kukar. Banjir merendam pemukiman dalam waktu lama, bisa semalam sebulan. Banjir memaksa warga mengungsi.

Di Samarinda, akibat intensitas hujan juga sudah terjadi banjir. Genangan air merendam Samarinda utara. Warga di Perumahan Bengkuring dan Perumahan Griya Mukti Sejahtera sudah jadi korban. Banjir kali ini dampak meluapnya Sungai Karangmumus. Tak hanya di Kubar, hujan juga mengguyur Samarinda dan sebagian wilayah  Kukar. Meluapnya Sungai Mahakam di Kubar sedianya jadi peringatan, Kukar dan Samarinda setidaknya harus waspada banjir kiriman. (imr)


 

Berita Terkait

Listrik di Desa Long Iram Kembali Normal Pasca Banjir Besar di Mahulu

Sabu Seberat 6 Kg Disembunyikan di Hutan Pulau Kakaban, Polres Berau Amankan Dua Tersangka

Hendak Masuk Sekolah, Siswi SMK di Balikpapan Utara Terseret Banjir Sejauh 30 Meter Pagi Tadi

Warga Teluk Bayur Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamarnya Dini Hari Tadi

Aksi Dua Pria Rampas Ponsel Bocah di Warung Sembako Samarinda Seberang Viral di Medsos, Satu Pelaku Sudah Diamankan

Proyek Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Diklaim Mulai Dikerjakan, DPUPR Optimis Sesuai Target

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.