Jumat, 21/07/2017

Jelang Pilgub Kaltim, Gubernur Diminta Netral

Jumat, 21/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jelang Pilgub Kaltim, Gubernur Diminta Netral

Jumat, 21/07/2017

SAMARINDA – Pengamat Politik Universitas Mulawarman (Unmul) DB Paranoan menilai, secara pribadi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sah-sah saja mendukung calon pilihannya pada Pilgub Kaltim 2018 mendatang. Untuk diketahui, Awang Faroek Ishak sangat menginginkan Rusmadi (Sekprov Kaltim) maju sebagai calon Gubenur  Kaltim melanjutkan kepemimpinanya.

“Kalau Pak Gubernur ingin mencalonkan Rusmadi itu wajar saja. Sebab saya melihat, Awang Faroek mencari orang yang bisa melanjutkan kepemimpinanya kedepan dan bisa melanjutkan program-programnya. Namun keinginan yang ada tersebut itu, jangan sampai membuat Pak Awang menjadi tidak netral sebagai Gubernur,” ungkap Paranoan.   

Dari kacamata politik Paranoan, pihak Rusmadi bisa jadi mengalami kesulitan untuk memuluskan dirinya maju sebagai Calon Gubernur. Karena selain tidak punya partai, Rusmadi juga bukan bagian dari kader politik. 

“Kalau sudah ada partai, itu akan lebih bagus, namun kalau belum ada partai, itu pasti repot, karena  modalnya harus ada perahu,” sebut Paranoan.

Untuk diketahui, Rusmadi sudah melamar dua partai politik (Parpol), yakni PDI Perjuangan dan Partai Nasional Demokrasi (Nasdem). Bagi dia, kedua partai tersebut belum bisa dipastikan apakah mengusung Rusmadi atau tidak, sebab diketahui kader PDIP juga banyak yang mendaftar.

“Itu tergantung komonikasinya saja lagi, apakah dipilih atau tidak,” katanya.

Sementara itu, Pengamat Hukum Unmul Samarinda, Herdiansyah Hamzah, mengatakan Awang Faroek belum bisa dikatakan melanggar secara hukum jika mendukung salah satu calon. 

“Kecuali gubernur memfasilitasi salah satu bakal calon. Misalnya dengan menggunakan fasilitas kantor gubernur untuk sosialisasi bakal calon tertentu, itu jelas melanggar etika pemerintahan,”kata Castro sapaan karibnya. (sab)


Jelang Pilgub Kaltim, Gubernur Diminta Netral

Jumat, 21/07/2017

Berita Terkait


Jelang Pilgub Kaltim, Gubernur Diminta Netral

SAMARINDA – Pengamat Politik Universitas Mulawarman (Unmul) DB Paranoan menilai, secara pribadi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sah-sah saja mendukung calon pilihannya pada Pilgub Kaltim 2018 mendatang. Untuk diketahui, Awang Faroek Ishak sangat menginginkan Rusmadi (Sekprov Kaltim) maju sebagai calon Gubenur  Kaltim melanjutkan kepemimpinanya.

“Kalau Pak Gubernur ingin mencalonkan Rusmadi itu wajar saja. Sebab saya melihat, Awang Faroek mencari orang yang bisa melanjutkan kepemimpinanya kedepan dan bisa melanjutkan program-programnya. Namun keinginan yang ada tersebut itu, jangan sampai membuat Pak Awang menjadi tidak netral sebagai Gubernur,” ungkap Paranoan.   

Dari kacamata politik Paranoan, pihak Rusmadi bisa jadi mengalami kesulitan untuk memuluskan dirinya maju sebagai Calon Gubernur. Karena selain tidak punya partai, Rusmadi juga bukan bagian dari kader politik. 

“Kalau sudah ada partai, itu akan lebih bagus, namun kalau belum ada partai, itu pasti repot, karena  modalnya harus ada perahu,” sebut Paranoan.

Untuk diketahui, Rusmadi sudah melamar dua partai politik (Parpol), yakni PDI Perjuangan dan Partai Nasional Demokrasi (Nasdem). Bagi dia, kedua partai tersebut belum bisa dipastikan apakah mengusung Rusmadi atau tidak, sebab diketahui kader PDIP juga banyak yang mendaftar.

“Itu tergantung komonikasinya saja lagi, apakah dipilih atau tidak,” katanya.

Sementara itu, Pengamat Hukum Unmul Samarinda, Herdiansyah Hamzah, mengatakan Awang Faroek belum bisa dikatakan melanggar secara hukum jika mendukung salah satu calon. 

“Kecuali gubernur memfasilitasi salah satu bakal calon. Misalnya dengan menggunakan fasilitas kantor gubernur untuk sosialisasi bakal calon tertentu, itu jelas melanggar etika pemerintahan,”kata Castro sapaan karibnya. (sab)


 

Berita Terkait

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.