Rabu, 26/06/2019

Biang Banjir, 70 Rumah di Pasar Segiri dan PM Noor Bakal Dibongkar

Rabu, 26/06/2019

Sejumlah rumah yang berdiri di atas Sungai Talang Sari. Sebagian rumah-rumah itu akan dibongkar bersamaan dengan bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus ( Foto: Diskominfo Samarinda )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Biang Banjir, 70 Rumah di Pasar Segiri dan PM Noor Bakal Dibongkar

Rabu, 26/06/2019

logo

Sejumlah rumah yang berdiri di atas Sungai Talang Sari. Sebagian rumah-rumah itu akan dibongkar bersamaan dengan bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus ( Foto: Diskominfo Samarinda )

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda terus menganalisa penyebab banjir di Kota Tepian. Hasilnya, bakal ada  70 rumah yang diduga berdiri tanpa izin di daerah aliran sungai (DAS)  akan dibongkar karena ditengarai menjadi penyumbang bencana banjir yang kerap merendam ibu kota Kaltim tersebut. 

Ke-70 rumah tersebut dengan rincian 42 rumah di sekitar Pasar Segiri yang dianggap menjadi biang penyempitan Sungai Karang Mumus (SKM) dan 28 rumah di Jl PM Noor yang bakal dibongkar karena dibangun di atas anak sungai Talang Sari. 

Sekretaris Kota Samarinda H Sugeng Chairuddin sudah menandatangani surat pemberitahuan kepada warga yang rumahnya bakal dibongkar Selasa (25/6/2019) sore kemarin.  Pembongkaran puluhan rumah di aliran DAS itu merupakan kesepakatan dalam rapat koordinasi Pemkot Samarinda bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim pada Senin  pekan lalu.  “Kami sudah sepakat, untuk permasalahan sosial menjadi tanggung jawab kami (Pemkot Samarinda), sedangkan pengerjaan pengerukannya diambil Pemprov Kaltim,” kata Sugeng. 

Dalam surat itu, warga diminta untuk meninggalkan kawasan itu secara permanen, namun belum dipastikan mulai kapan kawasan itu harus dikosongkan. Pemkot Samarinda akan kembali berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim selaku pihak yang mengerjakan proyek pengerukan SKM dan Badan Wilayah Sungai (BWS) III Kaltim terkait estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Pun dengan ganti rugi. Sugeng belum bisa memastikan. Lagi pula, sebagian besar warga di kawasan DAS itu mendirikan bangunan tanpa izin.

Rabu hari ini, akan dilakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Balikpapan membahas seputar relokasi tersebut.  “Kami bicarakan dengan pihak terkait. Kalau memang harus diberikan ganti rugi, maka kita siapkan dana. Tapi kalau tidak ada, ya santunan atau dana kerahiman saja. Seperti pada segmen perniagaan lalu,” imbuh Sugeng.

Sebagian besar penanganan banjir di Samarinda diambil alih oleh Pemprov Kaltim dengan menganggarkan dana APBD Perubahan dan Bantuan Keuangan. Tak tanggung-tanggung, untuk tahun ini ada sekitar Rp100 miliar yang disiapkan guna menyelesaikan sejumlah solusi jangka pendek yang sudah dirumuskan pada rapat beberapa waktu lalu. 

Solusi tersebut di antaranya ialah pembangunan kolam retensi di belakang GOR Sempaja. Kolam tersebut dibangun di atas lahan Pemprov Kaltim dan mulai dikerjakan hari ini oleh BWS III Kaltim. Sejumlah alat berat dan pekerja pun sudah nampak di lokasi tersebut.  Solusi jangka pendek lain adalah dengan kembali memfungsikan anak sungai Talang Sari yang mengalir di sepanjang Jl DI Pandjaitan dan Jl Pemuda. (*)


Penulis: */ Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

Biang Banjir, 70 Rumah di Pasar Segiri dan PM Noor Bakal Dibongkar

Rabu, 26/06/2019

Sejumlah rumah yang berdiri di atas Sungai Talang Sari. Sebagian rumah-rumah itu akan dibongkar bersamaan dengan bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus ( Foto: Diskominfo Samarinda )

Berita Terkait


Biang Banjir, 70 Rumah di Pasar Segiri dan PM Noor Bakal Dibongkar

Sejumlah rumah yang berdiri di atas Sungai Talang Sari. Sebagian rumah-rumah itu akan dibongkar bersamaan dengan bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus ( Foto: Diskominfo Samarinda )

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda terus menganalisa penyebab banjir di Kota Tepian. Hasilnya, bakal ada  70 rumah yang diduga berdiri tanpa izin di daerah aliran sungai (DAS)  akan dibongkar karena ditengarai menjadi penyumbang bencana banjir yang kerap merendam ibu kota Kaltim tersebut. 

Ke-70 rumah tersebut dengan rincian 42 rumah di sekitar Pasar Segiri yang dianggap menjadi biang penyempitan Sungai Karang Mumus (SKM) dan 28 rumah di Jl PM Noor yang bakal dibongkar karena dibangun di atas anak sungai Talang Sari. 

Sekretaris Kota Samarinda H Sugeng Chairuddin sudah menandatangani surat pemberitahuan kepada warga yang rumahnya bakal dibongkar Selasa (25/6/2019) sore kemarin.  Pembongkaran puluhan rumah di aliran DAS itu merupakan kesepakatan dalam rapat koordinasi Pemkot Samarinda bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim pada Senin  pekan lalu.  “Kami sudah sepakat, untuk permasalahan sosial menjadi tanggung jawab kami (Pemkot Samarinda), sedangkan pengerjaan pengerukannya diambil Pemprov Kaltim,” kata Sugeng. 

Dalam surat itu, warga diminta untuk meninggalkan kawasan itu secara permanen, namun belum dipastikan mulai kapan kawasan itu harus dikosongkan. Pemkot Samarinda akan kembali berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim selaku pihak yang mengerjakan proyek pengerukan SKM dan Badan Wilayah Sungai (BWS) III Kaltim terkait estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Pun dengan ganti rugi. Sugeng belum bisa memastikan. Lagi pula, sebagian besar warga di kawasan DAS itu mendirikan bangunan tanpa izin.

Rabu hari ini, akan dilakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Balikpapan membahas seputar relokasi tersebut.  “Kami bicarakan dengan pihak terkait. Kalau memang harus diberikan ganti rugi, maka kita siapkan dana. Tapi kalau tidak ada, ya santunan atau dana kerahiman saja. Seperti pada segmen perniagaan lalu,” imbuh Sugeng.

Sebagian besar penanganan banjir di Samarinda diambil alih oleh Pemprov Kaltim dengan menganggarkan dana APBD Perubahan dan Bantuan Keuangan. Tak tanggung-tanggung, untuk tahun ini ada sekitar Rp100 miliar yang disiapkan guna menyelesaikan sejumlah solusi jangka pendek yang sudah dirumuskan pada rapat beberapa waktu lalu. 

Solusi tersebut di antaranya ialah pembangunan kolam retensi di belakang GOR Sempaja. Kolam tersebut dibangun di atas lahan Pemprov Kaltim dan mulai dikerjakan hari ini oleh BWS III Kaltim. Sejumlah alat berat dan pekerja pun sudah nampak di lokasi tersebut.  Solusi jangka pendek lain adalah dengan kembali memfungsikan anak sungai Talang Sari yang mengalir di sepanjang Jl DI Pandjaitan dan Jl Pemuda. (*)


Penulis: */ Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Warga Teluk Bayur Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamarnya Dini Hari Tadi

Aksi Dua Pria Rampas Ponsel Bocah di Warung Sembako Samarinda Seberang Viral di Medsos, Satu Pelaku Sudah Diamankan

Proyek Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Diklaim Mulai Dikerjakan, DPUPR Optimis Sesuai Target

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.