Rabu, 21/02/2018

Aduuhhh...Ribuan Tenaga Kontrak Pemerintah di Kutim Terancam

Rabu, 21/02/2018

Ilustrasi/timkreatifkorankaltim.com

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Aduuhhh...Ribuan Tenaga Kontrak Pemerintah di Kutim Terancam

Rabu, 21/02/2018

logo

Ilustrasi/timkreatifkorankaltim.com

SANGATTA – Rencana Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengevaluasi jumah Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) sejak Januari 2018 lalu berjalan efektif. Bersih-bersih tenaga kontrak di jajaran Pemkab Kutim mengungkap fakta bahwa banyak tercatat tenaga kontrak yang ternyata sudah tidak aktif. Setelah dilakuan evaluasi, terungkap jika ada seribuan tenaga kontrak yang sudah mengundurkan diri.

Setelah diketahui, tenaga kontrka satu persatu mundur. Jika dijumlahkan sudah banyak yang mengundurkan diri. Berdasarkan catatan Pemkab Kutim, sudah ada sekitar seribu orang TK2D keluar dengan sendirinya. Sekertaris Pemerintah Kabupaten Kutim, Irawansyah menyatakan hal itu baru-baru ini.

Evaluasi sudah dilakukan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim. Data terakhir diketahui TK2D di Kutim mencapai delapan ribu orang. Jumlah tersebut diketahui setelah dikurangi seribu orang yang sudah mengundurkan diri.

“Seribu orang TK2D itu mengundurkan diri, karena memang banyak dari mereka sebagai pendatang yang berasal dari luar yang mengadu nasib di Kutim,” ujar Irawansyah.

Ia mengatakan banyaknya TK2D yang mengundurkan diri karena tidak betah. Ada juga yang memang tidak aktif. Mereka memilih mengundurkan diri.

Lebih lanjut ia mengatakan, meski sudah ada seribu yang mengundrukan diri, pengurangan TK2D masih akan dilakukan. Evaluasi keberadaan tenaga kontrak masih terus berjalan. Saat ini bagi tenaga kontrak yang tidak aktif menjadi sasaran utama.

“Lihat saja nanti, kita hanya mengurangi yang tidak aktif saja, kalu yang aktif dan rajin bekerja tidak mungkin kita keluarkan, lagi pula hasil rapat bersama anggota DPRD juga meminta agar TK2D tidak dikurangi,” ujarnya.

Lita Mahdalena, salah satu TK2D yang sudah berhenti kepada media ini mengaku tidak betah lantaran gaji yang di terima sedikit, yaitu Rp900.000. Belum lagi di awal tahun, Januari hingga Maret pembayaran honornya di rapel.

Jarak dari rumah Lita ke lokasi kerja cukup jauh. Jarak tempuhnya mencapai 30 menit membuat semangat kerja menurun.

Dari situ ia juga mulai tidak aktif bekerja, menurutnya jika hanya bekerja di sana tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. “Belum bensin, belum makan, Rp900 ribu cukup buat bensin sama makan aja sebulan, kalau lagi bayar ini itu, pasti kurang,” keluhnya.

Evaluasi dilakukan karena ditemukan beberapa nomor SK yang sama serta untuk mengetahui berapa banyak TK2D yang aktif. Nantinya penandatangan SK Induk  TK2D akan ditandatangani oleh Sekda sedangkan penandatanganan SK perorangan akan diserahkan kepada para Kepala SKPD masing-masing. 

Ancaman terhadap pegawai kontrak atau pegawai honor juga terjadi di Kabupate Paser. Sebelumnya, Sekda Paser Aji Sayid Fathur memerintahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) membentuk tim seleksi tenaga pegawai tidak tetap (PTT) atau honorer.

Perintah ini menyusul adanya masukan agar Pemkab Paser tidak memperpanjang kontrak semua pegawai honorer dan sebagai upaya meningkatkan disiplin pegawai.

Melalui seleksi itu, OPD bisa memberikan kesempatan yang sama baik kepada pegawai lama maupun yang baru.

Fathur berharap seleksi sudah bisa dilaksanakan pada Mei mendatang. “Diharapkan bisa melakukan koordinasi agar tidak terjadi kekeliruan di  dalam pelaksanaan program ini,” pungkas Fathur.

Saat ini ada 4.239 PTT di lingkungan Pemkab Paser. (yul1116/dc1217)


Aduuhhh...Ribuan Tenaga Kontrak Pemerintah di Kutim Terancam

Rabu, 21/02/2018

Ilustrasi/timkreatifkorankaltim.com

Berita Terkait


Aduuhhh...Ribuan Tenaga Kontrak Pemerintah di Kutim Terancam

Ilustrasi/timkreatifkorankaltim.com

SANGATTA – Rencana Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengevaluasi jumah Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) sejak Januari 2018 lalu berjalan efektif. Bersih-bersih tenaga kontrak di jajaran Pemkab Kutim mengungkap fakta bahwa banyak tercatat tenaga kontrak yang ternyata sudah tidak aktif. Setelah dilakuan evaluasi, terungkap jika ada seribuan tenaga kontrak yang sudah mengundurkan diri.

Setelah diketahui, tenaga kontrka satu persatu mundur. Jika dijumlahkan sudah banyak yang mengundurkan diri. Berdasarkan catatan Pemkab Kutim, sudah ada sekitar seribu orang TK2D keluar dengan sendirinya. Sekertaris Pemerintah Kabupaten Kutim, Irawansyah menyatakan hal itu baru-baru ini.

Evaluasi sudah dilakukan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim. Data terakhir diketahui TK2D di Kutim mencapai delapan ribu orang. Jumlah tersebut diketahui setelah dikurangi seribu orang yang sudah mengundurkan diri.

“Seribu orang TK2D itu mengundurkan diri, karena memang banyak dari mereka sebagai pendatang yang berasal dari luar yang mengadu nasib di Kutim,” ujar Irawansyah.

Ia mengatakan banyaknya TK2D yang mengundurkan diri karena tidak betah. Ada juga yang memang tidak aktif. Mereka memilih mengundurkan diri.

Lebih lanjut ia mengatakan, meski sudah ada seribu yang mengundrukan diri, pengurangan TK2D masih akan dilakukan. Evaluasi keberadaan tenaga kontrak masih terus berjalan. Saat ini bagi tenaga kontrak yang tidak aktif menjadi sasaran utama.

“Lihat saja nanti, kita hanya mengurangi yang tidak aktif saja, kalu yang aktif dan rajin bekerja tidak mungkin kita keluarkan, lagi pula hasil rapat bersama anggota DPRD juga meminta agar TK2D tidak dikurangi,” ujarnya.

Lita Mahdalena, salah satu TK2D yang sudah berhenti kepada media ini mengaku tidak betah lantaran gaji yang di terima sedikit, yaitu Rp900.000. Belum lagi di awal tahun, Januari hingga Maret pembayaran honornya di rapel.

Jarak dari rumah Lita ke lokasi kerja cukup jauh. Jarak tempuhnya mencapai 30 menit membuat semangat kerja menurun.

Dari situ ia juga mulai tidak aktif bekerja, menurutnya jika hanya bekerja di sana tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. “Belum bensin, belum makan, Rp900 ribu cukup buat bensin sama makan aja sebulan, kalau lagi bayar ini itu, pasti kurang,” keluhnya.

Evaluasi dilakukan karena ditemukan beberapa nomor SK yang sama serta untuk mengetahui berapa banyak TK2D yang aktif. Nantinya penandatangan SK Induk  TK2D akan ditandatangani oleh Sekda sedangkan penandatanganan SK perorangan akan diserahkan kepada para Kepala SKPD masing-masing. 

Ancaman terhadap pegawai kontrak atau pegawai honor juga terjadi di Kabupate Paser. Sebelumnya, Sekda Paser Aji Sayid Fathur memerintahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) membentuk tim seleksi tenaga pegawai tidak tetap (PTT) atau honorer.

Perintah ini menyusul adanya masukan agar Pemkab Paser tidak memperpanjang kontrak semua pegawai honorer dan sebagai upaya meningkatkan disiplin pegawai.

Melalui seleksi itu, OPD bisa memberikan kesempatan yang sama baik kepada pegawai lama maupun yang baru.

Fathur berharap seleksi sudah bisa dilaksanakan pada Mei mendatang. “Diharapkan bisa melakukan koordinasi agar tidak terjadi kekeliruan di  dalam pelaksanaan program ini,” pungkas Fathur.

Saat ini ada 4.239 PTT di lingkungan Pemkab Paser. (yul1116/dc1217)


 

Berita Terkait

Listrik di Desa Long Iram Kembali Normal Pasca Banjir Besar di Mahulu

Sabu Seberat 6 Kg Disembunyikan di Hutan Pulau Kakaban, Polres Berau Amankan Dua Tersangka

Hendak Masuk Sekolah, Siswi SMK di Balikpapan Utara Terseret Banjir Sejauh 30 Meter Pagi Tadi

Warga Teluk Bayur Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamarnya Dini Hari Tadi

Aksi Dua Pria Rampas Ponsel Bocah di Warung Sembako Samarinda Seberang Viral di Medsos, Satu Pelaku Sudah Diamankan

Proyek Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Diklaim Mulai Dikerjakan, DPUPR Optimis Sesuai Target

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.