Senin, 05/06/2017

Banjir Bandang dan Longsor Landa Samarinda

Senin, 05/06/2017

Longsor: Lokasi longsor di Kelurahan Jawa akibat guyuran hujan lebat di Samarinda akhir pekan lalu. Satu rumah rata dengan tanah.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Banjir Bandang dan Longsor Landa Samarinda

Senin, 05/06/2017

logo

Longsor: Lokasi longsor di Kelurahan Jawa akibat guyuran hujan lebat di Samarinda akhir pekan lalu. Satu rumah rata dengan tanah.

SAMARINDA – Bencana alam berupa banjir dan longsor kembali landa Kota Samarinda, pekan lalu. Dilaporkan tak korban jiwa. Tapi, bencana membuat warga panik karena datangnya tanpa di perkirakan. Hujan lebat yang mengguyur Kota Tepian akhir pekan lalu, warga Samarinda patut was-was.

Banjir bandang terjadi di Desa Guntung Lay, tepatnya Rt 26 dan 27 Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Jumat (2/6). Air datang seperti air bah menyapu seluruh yang ada di alirannya. Banjir datang denga arus deras itu membuat warga bertanya-tanya asal muasal air tersebut. 

Menurut Lurah Tanah Merah, Dimas Kamaswara dari hasil penelusurannya disinyalir tendangan air banjir bersumber dari sebuah lubang bekas galian salah satu perusahaan pertambangan yang mengalami pengikisan. “Disinyalir karena tambang yang airnya merembes dan meluap. Semenyara untuk Rt 27, kami tidak ketemu penyebabnya, kami tidak tahu karena kami sudah keliling cari penyebabnya, kami belum tahu apakah air yang merendam dua RT itu berasal dari sumber yang sama,” papar Dimas. 

Letak lubang tambang yang disinyalir menjadi penyebab terjainya banjir tersebut hanya berjarak sekiyar 50 meter dari pemukiman.“Itu bukan penampungan air, tapi galian batubara, baru sekitar sebulan lalu selesai operasinya. Saya sempat cek, itu jaraknya hanya sekitar 50 meter dari pemukiman warga,” bebernya. 

Saat ini, kata Dimas warga yang menjadi korban banjir sudah kembali ke rumah. 

Terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara, Ipda Wawan Gunawan menuturkan kepolisian masih melakukan penyelidikan atas banjir bandang tersebut.  “Ada yang bilang itu berasal dari air tambang, tapi saya belum bisa pastikan karena anggota masih melakukan pengecekan, yang jelas, tidak ada korban jiwa,” pungkasnya.

Di lokasi terpisah, longsor menimpa warga di Kelurahan Jawa tepatnya di Jalan Bukit Barisan, RT 23. Satu rumah roboh jadi korban longsor. Korban yang bernama Saring (50) mengaku hanya berdua dengan anaknya pada Sabtu (3/6) malam tepatnya pukul 20.00 Wita. Sementara istri dan kedua anaknya sedang menjalankan Taraweh.

“Pertama ada suara seperti kayu patah, lalu cepat-cepat saya tarik anak saya keluar rumah meskipun sempat terkena sedikit runtuhan dinding rumah,” kata Saring.

Rumah yang sudah berumur lebih dari sepuluh tahun itupun kini rata dengan tanah, hanya beberapa barang saja yang sempat terselamatkan Saring bersama keluarga.

Bencana longsor ini sebelumnya tidak pernah terjadi di daerah tersebut. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda bersama Balakarcana lekas membantu evakuasi barang-barang yang masih tersisa.

Karena tak ada lagi tempat berteduh Saring kini mencari rumah kontrakan. Sembari mencari ia bersama istri dan anaknya menumpang hidup di rumah keluarganya.

“Harapan saya kalau bisa ada pergantian rumah dari pemerintah. Bantuan evakuasi sudah sejak semalam dan alhamdulillah sangat membantu terutama untuk menyelematkan barang-barang untuk anak sekolah,” terang Saring.

Sementara Lurah Jawa, Idfi Septiani mengatakan sudah jadi tugas pemerintah membantu korban bencana longsor. 

“Pagi tadi kita survei awal untuk membersihkan bambu dan material bangunan. Malam ini ada kegiatan survei lanjutan untuk membersihkan tanahnya. Untuk bantuan dari Dinsos Insya Allah besok (hari ini) di distribusikan ke korban,” kata dia. (dor/ms)


Banjir Bandang dan Longsor Landa Samarinda

Senin, 05/06/2017

Longsor: Lokasi longsor di Kelurahan Jawa akibat guyuran hujan lebat di Samarinda akhir pekan lalu. Satu rumah rata dengan tanah.

Berita Terkait

Berita Pilihan


Banjir Bandang dan Longsor Landa Samarinda

Longsor: Lokasi longsor di Kelurahan Jawa akibat guyuran hujan lebat di Samarinda akhir pekan lalu. Satu rumah rata dengan tanah.

SAMARINDA – Bencana alam berupa banjir dan longsor kembali landa Kota Samarinda, pekan lalu. Dilaporkan tak korban jiwa. Tapi, bencana membuat warga panik karena datangnya tanpa di perkirakan. Hujan lebat yang mengguyur Kota Tepian akhir pekan lalu, warga Samarinda patut was-was.

Banjir bandang terjadi di Desa Guntung Lay, tepatnya Rt 26 dan 27 Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Jumat (2/6). Air datang seperti air bah menyapu seluruh yang ada di alirannya. Banjir datang denga arus deras itu membuat warga bertanya-tanya asal muasal air tersebut. 

Menurut Lurah Tanah Merah, Dimas Kamaswara dari hasil penelusurannya disinyalir tendangan air banjir bersumber dari sebuah lubang bekas galian salah satu perusahaan pertambangan yang mengalami pengikisan. “Disinyalir karena tambang yang airnya merembes dan meluap. Semenyara untuk Rt 27, kami tidak ketemu penyebabnya, kami tidak tahu karena kami sudah keliling cari penyebabnya, kami belum tahu apakah air yang merendam dua RT itu berasal dari sumber yang sama,” papar Dimas. 

Letak lubang tambang yang disinyalir menjadi penyebab terjainya banjir tersebut hanya berjarak sekiyar 50 meter dari pemukiman.“Itu bukan penampungan air, tapi galian batubara, baru sekitar sebulan lalu selesai operasinya. Saya sempat cek, itu jaraknya hanya sekitar 50 meter dari pemukiman warga,” bebernya. 

Saat ini, kata Dimas warga yang menjadi korban banjir sudah kembali ke rumah. 

Terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara, Ipda Wawan Gunawan menuturkan kepolisian masih melakukan penyelidikan atas banjir bandang tersebut.  “Ada yang bilang itu berasal dari air tambang, tapi saya belum bisa pastikan karena anggota masih melakukan pengecekan, yang jelas, tidak ada korban jiwa,” pungkasnya.

Di lokasi terpisah, longsor menimpa warga di Kelurahan Jawa tepatnya di Jalan Bukit Barisan, RT 23. Satu rumah roboh jadi korban longsor. Korban yang bernama Saring (50) mengaku hanya berdua dengan anaknya pada Sabtu (3/6) malam tepatnya pukul 20.00 Wita. Sementara istri dan kedua anaknya sedang menjalankan Taraweh.

“Pertama ada suara seperti kayu patah, lalu cepat-cepat saya tarik anak saya keluar rumah meskipun sempat terkena sedikit runtuhan dinding rumah,” kata Saring.

Rumah yang sudah berumur lebih dari sepuluh tahun itupun kini rata dengan tanah, hanya beberapa barang saja yang sempat terselamatkan Saring bersama keluarga.

Bencana longsor ini sebelumnya tidak pernah terjadi di daerah tersebut. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda bersama Balakarcana lekas membantu evakuasi barang-barang yang masih tersisa.

Karena tak ada lagi tempat berteduh Saring kini mencari rumah kontrakan. Sembari mencari ia bersama istri dan anaknya menumpang hidup di rumah keluarganya.

“Harapan saya kalau bisa ada pergantian rumah dari pemerintah. Bantuan evakuasi sudah sejak semalam dan alhamdulillah sangat membantu terutama untuk menyelematkan barang-barang untuk anak sekolah,” terang Saring.

Sementara Lurah Jawa, Idfi Septiani mengatakan sudah jadi tugas pemerintah membantu korban bencana longsor. 

“Pagi tadi kita survei awal untuk membersihkan bambu dan material bangunan. Malam ini ada kegiatan survei lanjutan untuk membersihkan tanahnya. Untuk bantuan dari Dinsos Insya Allah besok (hari ini) di distribusikan ke korban,” kata dia. (dor/ms)


 

Berita Terkait

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.