Kamis, 12/03/2020

Karena Cemburu, Mantan Pacar Dianiaya Setelah Disetubuhi

Kamis, 12/03/2020

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa (tengah) dengan didampingi Kanit PPA Polresta Samarinda (kiri) saat menunjukkan barang bukti atas penganiayaan yang dilakukan AD (34) Kamis (12/3/2020) hari inj di Mapolresta Samarinda. (Foto: Nancy/koran

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Karena Cemburu, Mantan Pacar Dianiaya Setelah Disetubuhi

Kamis, 12/03/2020

logo

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa (tengah) dengan didampingi Kanit PPA Polresta Samarinda (kiri) saat menunjukkan barang bukti atas penganiayaan yang dilakukan AD (34) Kamis (12/3/2020) hari inj di Mapolresta Samarinda. (Foto: Nancy/koran

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Meski peristiwanya sudah berlangsung bulan lalu, namun tetap saja AD, pria berusia 43 tahun ini, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan meringkuk di dalam penjara.

Pasalnya, pada 19 Februari bulan lalu, AD menganiaya mantan pacarnya, LA yang berusia 28 tahun, setelah diberi “kenikmatan” di dalam kamar hotel di Samarinda, tepatnya di Jalan Pelita Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.

Awal kisah, pada 17 Februari AD menghubungi LA yang berstatus mantan pacar. Dengan alasan ingin silaturahmi, AD mengajak LA berjumpa di hotel Jalan Pelita tanggal 19 Februari. Karena diiyakan, AD pun bergegas menjemput LA dan membawanya ke hotel tersebut. Mendapat kamar, keduanya pun masuk hotel dan dirasuki birahi, AD mengajak sang wanita berhubungan badan namun ditolak. Tak menyerah, DA terus merayu sampai akhirnya LA menyerah dan memberikan kehangatan kepada sang pria. Keluar hotel sejenak mencari makan karena merasa lapar usai berhubungan badan, sekembalinya ke kamar AD kembali mengajak LA “main kuda-kudaan” untuk kedua kalinya dan kembali dituruti.

Pukul 04.00 WITA dinihari AD melihat handphone milik LA  berdering namun tak diangkat. Saat diminta untuk menjawab panggilan telepon, LA menolak  tetapi karena pelaku memaksa, akhirnya LA membuka handphonenya dan ternyata ada pesan dari pria lain  yang merupakan kekasih baru. Sontak AD membanting handphone korban, mengawali terjadinya keributan.

AD pun bergegas berpakaian karena hendak kembali ke Bontang untuk bekerja, namun pukul 07.00 WITA di dalam kamar hotel itu keduanya kembali rebut  yang berujung penganiayaan terhadap LA. Dengan sepatu kerja AD menendang kedua kaki LA empat kali di bagian tulang kering. Tak berhenti disitu, AD kembali memukul kepala korban dengan tangan kanan tiga bahkan empat kali dan menampar mulut korban sambal membanting telepon genggam LA hingga pecah. Namun saat menganiaya AD masih sempat meminta jatah hubungan badan sekali lagi.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa Kamis (12/3/2020) tadi menjelaskan peristiwa ini kepada wartawan. “Setalah melakukan penganiayaan terhadap korban, AD membawa sim card dan kartu memori juga ATM si perempuan  dan langsung pulang ke Bontang dan dalam perjalanan pelaku mengambil uang di ATM korban sebesar Rp900 ribu," jelasn Damus.

Saat itu LA tidak langsung melaporkan kepada kepolisian, karena takut dan setelah sepekan kemudian barulah korban menceritakan kepada keluarganya. “Keluarganya yang melaporkan kepada kami," imbuhnya.

Rabu (11/3/2020) kemarin AD berhasil diamankan oleh Tim Macan Borneo Sat Reskrim Polresta Samarinda. "Kami amankan pelaku ini di tempat kerjanya, di Kutim," papar Damus sambal menyebutkan kalau AD dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman diatas 5 tahun kurungan penjara. (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

Karena Cemburu, Mantan Pacar Dianiaya Setelah Disetubuhi

Kamis, 12/03/2020

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa (tengah) dengan didampingi Kanit PPA Polresta Samarinda (kiri) saat menunjukkan barang bukti atas penganiayaan yang dilakukan AD (34) Kamis (12/3/2020) hari inj di Mapolresta Samarinda. (Foto: Nancy/koran

Berita Terkait


Karena Cemburu, Mantan Pacar Dianiaya Setelah Disetubuhi

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa (tengah) dengan didampingi Kanit PPA Polresta Samarinda (kiri) saat menunjukkan barang bukti atas penganiayaan yang dilakukan AD (34) Kamis (12/3/2020) hari inj di Mapolresta Samarinda. (Foto: Nancy/koran

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Meski peristiwanya sudah berlangsung bulan lalu, namun tetap saja AD, pria berusia 43 tahun ini, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan meringkuk di dalam penjara.

Pasalnya, pada 19 Februari bulan lalu, AD menganiaya mantan pacarnya, LA yang berusia 28 tahun, setelah diberi “kenikmatan” di dalam kamar hotel di Samarinda, tepatnya di Jalan Pelita Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.

Awal kisah, pada 17 Februari AD menghubungi LA yang berstatus mantan pacar. Dengan alasan ingin silaturahmi, AD mengajak LA berjumpa di hotel Jalan Pelita tanggal 19 Februari. Karena diiyakan, AD pun bergegas menjemput LA dan membawanya ke hotel tersebut. Mendapat kamar, keduanya pun masuk hotel dan dirasuki birahi, AD mengajak sang wanita berhubungan badan namun ditolak. Tak menyerah, DA terus merayu sampai akhirnya LA menyerah dan memberikan kehangatan kepada sang pria. Keluar hotel sejenak mencari makan karena merasa lapar usai berhubungan badan, sekembalinya ke kamar AD kembali mengajak LA “main kuda-kudaan” untuk kedua kalinya dan kembali dituruti.

Pukul 04.00 WITA dinihari AD melihat handphone milik LA  berdering namun tak diangkat. Saat diminta untuk menjawab panggilan telepon, LA menolak  tetapi karena pelaku memaksa, akhirnya LA membuka handphonenya dan ternyata ada pesan dari pria lain  yang merupakan kekasih baru. Sontak AD membanting handphone korban, mengawali terjadinya keributan.

AD pun bergegas berpakaian karena hendak kembali ke Bontang untuk bekerja, namun pukul 07.00 WITA di dalam kamar hotel itu keduanya kembali rebut  yang berujung penganiayaan terhadap LA. Dengan sepatu kerja AD menendang kedua kaki LA empat kali di bagian tulang kering. Tak berhenti disitu, AD kembali memukul kepala korban dengan tangan kanan tiga bahkan empat kali dan menampar mulut korban sambal membanting telepon genggam LA hingga pecah. Namun saat menganiaya AD masih sempat meminta jatah hubungan badan sekali lagi.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa Kamis (12/3/2020) tadi menjelaskan peristiwa ini kepada wartawan. “Setalah melakukan penganiayaan terhadap korban, AD membawa sim card dan kartu memori juga ATM si perempuan  dan langsung pulang ke Bontang dan dalam perjalanan pelaku mengambil uang di ATM korban sebesar Rp900 ribu," jelasn Damus.

Saat itu LA tidak langsung melaporkan kepada kepolisian, karena takut dan setelah sepekan kemudian barulah korban menceritakan kepada keluarganya. “Keluarganya yang melaporkan kepada kami," imbuhnya.

Rabu (11/3/2020) kemarin AD berhasil diamankan oleh Tim Macan Borneo Sat Reskrim Polresta Samarinda. "Kami amankan pelaku ini di tempat kerjanya, di Kutim," papar Damus sambal menyebutkan kalau AD dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman diatas 5 tahun kurungan penjara. (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.