Rabu, 13/11/2019

SKCK Tetap Terbit, Pelamar CPNS Terpapar Radikalisme Akan Didalami di Sesi Wawancara

Rabu, 13/11/2019

Ilustrasi SKCK ( Foto: Ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

SKCK Tetap Terbit, Pelamar CPNS Terpapar Radikalisme Akan Didalami di Sesi Wawancara

Rabu, 13/11/2019

logo

Ilustrasi SKCK ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Pemerintah secara konsisten mengantisipasi paham radikalisme di Indonesia. Langkah itu juga diberlakukan bagi masyarakat yang hendak mendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 di beberapa daerah, yang  pendaftarannya dibuka semenjak 11 November lalu lewat situs resmi sscn.bkn.go.id. 

Sebagai salah satu persyaratan untuk mendaftar CPNS tentunya diperlukan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). 

Dari sini pemerintah bisa mulai melacak para pemohon yang terindikasi terpapar paham radikalisme atau tidak meski SKCK tak mendeteksi sejauh itu.

Wakapolres Kukar Kompol Wiwit Adisatria mengungkapkan, ada beberapa indikator-indikator yang menjadi dugaan seseorang terpapar radikalisme. Hanya saja hal itu tidak bisa diungkapkan karena beberapa alasan.

"Memang ada indikator-indikatornya, namun hal itu tetap kita lakukan pendalaman lebih lanjut," kata Wiwit kepada korankaltim.com, Rabu (13/11/2019). 

Dia mengungkapkan, latar belakang organisasi hingga perawakan pemohon tidak menjadi faktor penentu seseorang disebut terpapar paham Antipancasila. 

Selama tidak ada putusan pengadilan bahwa pemohon pernah menjadi terpidana terorisme, SKCK akan tetap diterbitkan.

"Tidak bisa kita sebut seseorang itu terpapar radikalisme berdasarkan organisasi atau apa, itu masih terlalu dini. Jikapun ada indikasi masih perlu kita dalami lebih lanjut," ucapnya.

Tidak hanya sampai disitu. Pencegahan itu diperketat selama masa seleksi CPNS pada 2020 mendatang. Pendalaman akan dilakukan lewat sesi wawancara pada saat seleksi CPNS, bahkan medsos peserta akan dipantau.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

SKCK Tetap Terbit, Pelamar CPNS Terpapar Radikalisme Akan Didalami di Sesi Wawancara

Rabu, 13/11/2019

Ilustrasi SKCK ( Foto: Ist)

Berita Terkait


SKCK Tetap Terbit, Pelamar CPNS Terpapar Radikalisme Akan Didalami di Sesi Wawancara

Ilustrasi SKCK ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Pemerintah secara konsisten mengantisipasi paham radikalisme di Indonesia. Langkah itu juga diberlakukan bagi masyarakat yang hendak mendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 di beberapa daerah, yang  pendaftarannya dibuka semenjak 11 November lalu lewat situs resmi sscn.bkn.go.id. 

Sebagai salah satu persyaratan untuk mendaftar CPNS tentunya diperlukan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). 

Dari sini pemerintah bisa mulai melacak para pemohon yang terindikasi terpapar paham radikalisme atau tidak meski SKCK tak mendeteksi sejauh itu.

Wakapolres Kukar Kompol Wiwit Adisatria mengungkapkan, ada beberapa indikator-indikator yang menjadi dugaan seseorang terpapar radikalisme. Hanya saja hal itu tidak bisa diungkapkan karena beberapa alasan.

"Memang ada indikator-indikatornya, namun hal itu tetap kita lakukan pendalaman lebih lanjut," kata Wiwit kepada korankaltim.com, Rabu (13/11/2019). 

Dia mengungkapkan, latar belakang organisasi hingga perawakan pemohon tidak menjadi faktor penentu seseorang disebut terpapar paham Antipancasila. 

Selama tidak ada putusan pengadilan bahwa pemohon pernah menjadi terpidana terorisme, SKCK akan tetap diterbitkan.

"Tidak bisa kita sebut seseorang itu terpapar radikalisme berdasarkan organisasi atau apa, itu masih terlalu dini. Jikapun ada indikasi masih perlu kita dalami lebih lanjut," ucapnya.

Tidak hanya sampai disitu. Pencegahan itu diperketat selama masa seleksi CPNS pada 2020 mendatang. Pendalaman akan dilakukan lewat sesi wawancara pada saat seleksi CPNS, bahkan medsos peserta akan dipantau.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.