Selasa, 22/08/2017

Lagi, 4 Tersangka Kasus Beras Basah Ditahan

Selasa, 22/08/2017

FOTO: ISTIMEWA/NET

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lagi, 4 Tersangka Kasus Beras Basah Ditahan

Selasa, 22/08/2017

logo

FOTO: ISTIMEWA/NET

SAMARINDA - Tim penyidik Kejaksan Tinggi (Kejati) Kaltim menepati janjinya menuntaskan kasus dugaan korupsi di Kota Bontang. Setelah menahan lima tersangka pada awal Agustus lalu, penyidik kembali menahan tersangka lain. Dengan demikian sudah ada 9 tersangka yang masuk bui atas perkara hukum dugaan korupsi Pembangunan Pengamanan Pantai Pulau Beras Basah di Kota Bontang.

Jika sebelumnya, lima tersangka yang ditahan masing-masing sebagai kontraktor dan jasa konsultan, kini giliran tersangka dari jajaran pemerintah. Penahanan dilakukan setelah keempat tersangka menjalani pemeriksaan di Kantor Kejati, Samarinda Seberang sejak Selasa (22/8) siang hingga sore. Usai pemeriksaan keempatnya digelandang ke Rumah Tahanan Klas IIb Samarinda.

Diketahui, proyek pembangunan pengamanan Pulau Beras Basah sejak tahun 2013-2015 dengan total senilai Rp23 miliar. Proyek pembangunannya selama tiga tahun mata anggaran. Setiap tahun, kontraktor, PPTK dan konsultannya selalu berubah.

Kepala Kejati Kaltim, Fadil Zumhana melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Kaltim, Acin Muksin mengatakan empat tersangka yang ditahan seluruhnya berlatar belakang sebagai Panitia Pejabat Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim.

 Penahanan ini menyusul setelah para kontraktor dan konsultan yang terlebih dulu dijebloskan ke penjara.

“Empat orang tersangka yang ditahan sudah memenuhi unsur untuk penahanan,” ujar Acin dikonfirmasi Koran Kaltim, Selasa (22/8) malam.

Acin menuturkan, keempat tersangka masing-masing berinisial Sur, Sy, Pri dan Sun. 

“Perannya sebagai PPTK, untuk Sur dan Sy itu PPTK untuk pekerjaan tahun 2014 dan 2015,” paparnya.

Sebelumnya Kejati kaltim melalui Kejaksaan negeri Bontang menetapkan 11 tersangka pada kasus dugaan korupsi pembangunan pengamanan Pantai Beras Basah Bontang, yang di bangun sejak tahun 2013-2015 dengan total anggaran senilai Rp 23 miliar. Diduga fisik pembangunannya tidak sesuai dengan spek, hingga mengalami kerugian keuangan negara mencapai Rp10 miliar.

Awal Agustus, Kejati menahan 5 orang tersangka yang merupakan kontrkator dan konsultan, yakni masing - masing WS selaku Direktur CV Topografi (konsultan pengawas), SDR selaku Direktur PT Zenit Konstruksi, AAJ selaku Direktur PT Raja Alam Permata, FR selaku Direktur PT Remona Pratama Indonesia, FS selaku Direktur Megaplan Indoraya Esa (konsultan pengawas). Seorang tersangka lain, Rud saat ini masih dalam perawatan medis sehingga kejaksaan belum bisa mengeksekusi seperti para tesangka lainnya. (rs)


Mereka Yang Ditahan

WS - Direktur CV Topografi Konsultan 

SDR - Direktur PT Zaini Konstruksi Samarinda

AAJ - Direktur PT Raja  Alam Permata

FR - Direktur PT Cremona Prtama Indonesia 

FS - Direktur PT Megaplan Indorasa Esa

Sur - PPTK

Sy - PPTK

Pri - PPTK

Sun - PPTK

Rud - masih dalam perawatan medis



Lagi, 4 Tersangka Kasus Beras Basah Ditahan

Selasa, 22/08/2017

FOTO: ISTIMEWA/NET

Berita Terkait


Lagi, 4 Tersangka Kasus Beras Basah Ditahan

FOTO: ISTIMEWA/NET

SAMARINDA - Tim penyidik Kejaksan Tinggi (Kejati) Kaltim menepati janjinya menuntaskan kasus dugaan korupsi di Kota Bontang. Setelah menahan lima tersangka pada awal Agustus lalu, penyidik kembali menahan tersangka lain. Dengan demikian sudah ada 9 tersangka yang masuk bui atas perkara hukum dugaan korupsi Pembangunan Pengamanan Pantai Pulau Beras Basah di Kota Bontang.

Jika sebelumnya, lima tersangka yang ditahan masing-masing sebagai kontraktor dan jasa konsultan, kini giliran tersangka dari jajaran pemerintah. Penahanan dilakukan setelah keempat tersangka menjalani pemeriksaan di Kantor Kejati, Samarinda Seberang sejak Selasa (22/8) siang hingga sore. Usai pemeriksaan keempatnya digelandang ke Rumah Tahanan Klas IIb Samarinda.

Diketahui, proyek pembangunan pengamanan Pulau Beras Basah sejak tahun 2013-2015 dengan total senilai Rp23 miliar. Proyek pembangunannya selama tiga tahun mata anggaran. Setiap tahun, kontraktor, PPTK dan konsultannya selalu berubah.

Kepala Kejati Kaltim, Fadil Zumhana melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Kaltim, Acin Muksin mengatakan empat tersangka yang ditahan seluruhnya berlatar belakang sebagai Panitia Pejabat Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim.

 Penahanan ini menyusul setelah para kontraktor dan konsultan yang terlebih dulu dijebloskan ke penjara.

“Empat orang tersangka yang ditahan sudah memenuhi unsur untuk penahanan,” ujar Acin dikonfirmasi Koran Kaltim, Selasa (22/8) malam.

Acin menuturkan, keempat tersangka masing-masing berinisial Sur, Sy, Pri dan Sun. 

“Perannya sebagai PPTK, untuk Sur dan Sy itu PPTK untuk pekerjaan tahun 2014 dan 2015,” paparnya.

Sebelumnya Kejati kaltim melalui Kejaksaan negeri Bontang menetapkan 11 tersangka pada kasus dugaan korupsi pembangunan pengamanan Pantai Beras Basah Bontang, yang di bangun sejak tahun 2013-2015 dengan total anggaran senilai Rp 23 miliar. Diduga fisik pembangunannya tidak sesuai dengan spek, hingga mengalami kerugian keuangan negara mencapai Rp10 miliar.

Awal Agustus, Kejati menahan 5 orang tersangka yang merupakan kontrkator dan konsultan, yakni masing - masing WS selaku Direktur CV Topografi (konsultan pengawas), SDR selaku Direktur PT Zenit Konstruksi, AAJ selaku Direktur PT Raja Alam Permata, FR selaku Direktur PT Remona Pratama Indonesia, FS selaku Direktur Megaplan Indoraya Esa (konsultan pengawas). Seorang tersangka lain, Rud saat ini masih dalam perawatan medis sehingga kejaksaan belum bisa mengeksekusi seperti para tesangka lainnya. (rs)


Mereka Yang Ditahan

WS - Direktur CV Topografi Konsultan 

SDR - Direktur PT Zaini Konstruksi Samarinda

AAJ - Direktur PT Raja  Alam Permata

FR - Direktur PT Cremona Prtama Indonesia 

FS - Direktur PT Megaplan Indorasa Esa

Sur - PPTK

Sy - PPTK

Pri - PPTK

Sun - PPTK

Rud - masih dalam perawatan medis



 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.