Selasa, 22/01/2019

Awas, Uang Palsu Diprediksi Bertebaran Jelang Pemilu

Selasa, 22/01/2019

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Awas, Uang Palsu Diprediksi Bertebaran Jelang Pemilu

Selasa, 22/01/2019

logo

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw-BI) Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat jelang Pemilu 27 April mendatang akan terjadi. 

Berdasarkan catatan BI Kaltim,  temuan uang palsu sepanjang tahun 2018 mencapai  659 bilyet. Lebih banyak dibandingkan periode 2017 dan 2016. 

Dari data yang dihimpun Koran Kaltim, pada 2017 peredaran uang palsu jenis kertas berjumlah 470 lembar. Sedangkan 2016 berjumlah 760 lembar. Artinya pada 2017 terjadi penurunan jumlah uang palsu 36,7 persen.  Pecahan uang palsu terbanyak pada periode 2017 adalah Rp 100.000 dengan 383 lembar dan Rp 50.000 dengan 187 lembar.

Kepala Kpw BI Kaltim, Muhamad Nur membeber,  rincian temuan uang palsu selama 2018. “Rinciannya adalah 659 bilyet (lembar), yang terdiri dari 436 bilyet Rp 100 ribu, 208 bilyet Rp 50 ribu, 11 bilyet Rp 20 ribu, 1 bilyet Rp 10 ribu, dan 3 bilyet Rp 5 ribu,” ungkapnya, kemarin.

Adapun untuk wilayah kerja BI Balikpapan, selama 2018 terdapat 449 bilyet uang palsu ditemukan. Rinciannya adalah 350 bilyet  Rp 100 ribu, 96 bilyet Rp 50 ribu, dan 3 bilyet Rp 20 ribu. Dibandingkan 2018, jumlah ini cenderung meningkat. Pemicunya adalah momentum politik pemilu serentak yang akan berlangsung April mendatang.

Umumnya, peredaran uang palsu terjadi pada malam hari, terutama pada saat jelang jam pencoblosan, atau kerap dikenal dengan istilah  serangan fajar. Di samping itu, peredaran uang palsu pun lebih banyak terjadi di daerah terpencil, bukan di perkotaan.

Guna mengantisipasi hal demikian, Kpw BI Kaltim menggencarkan sosialisasi ke lapangan. Tujuannya untuk memperkenalkan ciri keaslian uang. Untuk mengenalinya masyarakat diminta jeli dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Seperti memperhatikan tanda air, benang pengaman kemudian tulisan mikro, tinta berubah warna, serta gambar tersembunyi ketika diterawang oleh cahaya. 


Penulis: Rusdi

Editor : Muh. Huldi

Awas, Uang Palsu Diprediksi Bertebaran Jelang Pemilu

Selasa, 22/01/2019

Berita Terkait


Awas, Uang Palsu Diprediksi Bertebaran Jelang Pemilu

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw-BI) Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat jelang Pemilu 27 April mendatang akan terjadi. 

Berdasarkan catatan BI Kaltim,  temuan uang palsu sepanjang tahun 2018 mencapai  659 bilyet. Lebih banyak dibandingkan periode 2017 dan 2016. 

Dari data yang dihimpun Koran Kaltim, pada 2017 peredaran uang palsu jenis kertas berjumlah 470 lembar. Sedangkan 2016 berjumlah 760 lembar. Artinya pada 2017 terjadi penurunan jumlah uang palsu 36,7 persen.  Pecahan uang palsu terbanyak pada periode 2017 adalah Rp 100.000 dengan 383 lembar dan Rp 50.000 dengan 187 lembar.

Kepala Kpw BI Kaltim, Muhamad Nur membeber,  rincian temuan uang palsu selama 2018. “Rinciannya adalah 659 bilyet (lembar), yang terdiri dari 436 bilyet Rp 100 ribu, 208 bilyet Rp 50 ribu, 11 bilyet Rp 20 ribu, 1 bilyet Rp 10 ribu, dan 3 bilyet Rp 5 ribu,” ungkapnya, kemarin.

Adapun untuk wilayah kerja BI Balikpapan, selama 2018 terdapat 449 bilyet uang palsu ditemukan. Rinciannya adalah 350 bilyet  Rp 100 ribu, 96 bilyet Rp 50 ribu, dan 3 bilyet Rp 20 ribu. Dibandingkan 2018, jumlah ini cenderung meningkat. Pemicunya adalah momentum politik pemilu serentak yang akan berlangsung April mendatang.

Umumnya, peredaran uang palsu terjadi pada malam hari, terutama pada saat jelang jam pencoblosan, atau kerap dikenal dengan istilah  serangan fajar. Di samping itu, peredaran uang palsu pun lebih banyak terjadi di daerah terpencil, bukan di perkotaan.

Guna mengantisipasi hal demikian, Kpw BI Kaltim menggencarkan sosialisasi ke lapangan. Tujuannya untuk memperkenalkan ciri keaslian uang. Untuk mengenalinya masyarakat diminta jeli dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Seperti memperhatikan tanda air, benang pengaman kemudian tulisan mikro, tinta berubah warna, serta gambar tersembunyi ketika diterawang oleh cahaya. 


Penulis: Rusdi

Editor : Muh. Huldi

 

Berita Terkait

Warga Teluk Bayur Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamarnya Dini Hari Tadi

Aksi Dua Pria Rampas Ponsel Bocah di Warung Sembako Samarinda Seberang Viral di Medsos, Satu Pelaku Sudah Diamankan

Proyek Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Diklaim Mulai Dikerjakan, DPUPR Optimis Sesuai Target

PDI Perjuangan Yakin Edi Damansyah Masih Bisa Maju Pilkada Kukar

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.