Senin, 25/03/2019
Senin, 25/03/2019
Fk dan Ir saat ditemui di Dinsos Samarinda Jalan Dahlia dan saat ini sang ayah Syaifuddin tengah dalam pemeriksaan oleh tim Polda Kaltim
Senin, 25/03/2019
Fk dan Ir saat ditemui di Dinsos Samarinda Jalan Dahlia dan saat ini sang ayah Syaifuddin tengah dalam pemeriksaan oleh tim Polda Kaltim
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kasus trafficking alias perdagangan anak di bawah umur terjadi di Samarinda dimana dua anak-anak dari Nusa Tenggara Timur berinisial Ek dan Ir, masing-masing berusia 12 dan 10 tahun, saat ini harus tinggal sementara di Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda Jalan Dahlia.
Keduanya kepada korankaltim.com Senin (25/3/2019) pagi tadi mengaku dipaksa jadi pengamen dan pengemis di Kota Tepian karena ditangkap dua orang tak dikenal. “Kami lari dari rumah, sudah sembilan hari. Bapak sering pukul kami makanya kami kabur,” kata Fk.
Meski berasal dari NTT, namun keduanya memiliki ayah yang tinggal di Loa Janan bernama Syaifuddin. Saat ini sang ayah sedang dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Polda Kaltim.
Saat dirinya kabur dari sang ayah, barulah mereka ditangkap oleh dua orang yang mempekerjakan mereka sebagai mengamen dan mengemis. "Ditangkap di mesjid raya, baru disuruh ngamen sama ngemis," kata Fk lagi. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Fk dan Ir saat ditemui di Dinsos Samarinda Jalan Dahlia dan saat ini sang ayah Syaifuddin tengah dalam pemeriksaan oleh tim Polda Kaltim
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kasus trafficking alias perdagangan anak di bawah umur terjadi di Samarinda dimana dua anak-anak dari Nusa Tenggara Timur berinisial Ek dan Ir, masing-masing berusia 12 dan 10 tahun, saat ini harus tinggal sementara di Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda Jalan Dahlia.
Keduanya kepada korankaltim.com Senin (25/3/2019) pagi tadi mengaku dipaksa jadi pengamen dan pengemis di Kota Tepian karena ditangkap dua orang tak dikenal. “Kami lari dari rumah, sudah sembilan hari. Bapak sering pukul kami makanya kami kabur,” kata Fk.
Meski berasal dari NTT, namun keduanya memiliki ayah yang tinggal di Loa Janan bernama Syaifuddin. Saat ini sang ayah sedang dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Polda Kaltim.
Saat dirinya kabur dari sang ayah, barulah mereka ditangkap oleh dua orang yang mempekerjakan mereka sebagai mengamen dan mengemis. "Ditangkap di mesjid raya, baru disuruh ngamen sama ngemis," kata Fk lagi. (*)
Penulis: Nancy
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.