Penulis: Rahmat Surya

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kerinduan masyarakat Kota Samarinda untuk menyaksikan tim kebanggaan mereka Borneo FC bertanding di kota sendiri segera terobati.

Tanggal 16 Februari hari Minggu pekan depan, Derby Papadaan yang mempertemukan Borneo FC kontra Barito Putera Banjarmasin dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-25 kemungkinan besar bakal digelar di stadion berkapasitas lebih dari 13 ribu penonton yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa dan bisa jadi pertandingan perdana di Liga 1 musim ini.

Ya, itu setelah Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik meninjau progress Stadion Segiri Senin (10/2/2025) pagi tadi dan melihat kesiapan untuk kembalinya Borneo FC bermain di rumah sendiri setelah selama beberapa bulan dan sejak putaran pertama hingga awal putaran kedua Liga 1 musim 2024/2025 bermain di Stadion Batakan, Balikpapan.

Dalam kunjungan pagi tadi, Akmal Malik menyerahkan pemanfaatan stadion tersebut kepada manajemen klub melalui Pemerintah Kota Samarinda.

"Sebelumnya kami berterima kasih kepada pemerintah pusat karena telah membangun stadion yang bagus di seluruh Indonesia. Ini merupakan kebanggaan, dan kebetulan juga di Kaltim tepatnya di Stadion Segiri mendapat anggaran untuk renovasi. Alhamdulillah proses rehabnya juga telah selesai oleh Kementerian PUPR," ujar Akmal kepada Korankaltim.com disela kunjungan.

Hanya saja berdasarkan regulasi, sebelum pemanfaatan usai renovasi yang memakan biaya sebesar Rp74 Miliar selesai, perlu waktu 6 bulan untuk masa pemeliharaannya.

"Tetapi faktanya Borneo FC harus bertanding dan mereka tidak punya home base sehingga kami carikan solusinya bersama BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," ungkapnya.

Saat ini setelah proses rehabnya selesai, Pemprov Kaltim selaku pemilik aset lahan dari Stadion Segiri  menyerahkan kepada Pemkot Samarinda berdasarkan aturannya untuk menjadi pengelola stadion tersebut.

"Selanjutnya nanti dari Pemkot Samarinda akan berkoordinasi serta bekerjasama bersama manajemen Borneo FC dibawah asistensi BPKP, karena masih dalam masa pemeliharaan dan mereka (BPKP) lebih paham," ucap Akmal.

Dengan diserahkan Stadion Segiri dan mempercepat pemakaian diharapkan stadion tidak rusak dan mengganggu aturan.

"Apalagi Kementerian PUPR sudah memberikan lampu hijau kepada pemprov untuk pemanfaatannya, tetapi kemudian ini kami teruskan kepada Pemkot sebagai pengelola," jelasnya.

Wali Kota Samarinda Andi Harun diharapkan duduk bersama dengan manajemen Borneo FC dengan melibatkan BPKP.

"Kami berharap dengan stadion yang bagus ini bisa mendorong klub kebanggaan Kaltim, Borneo FC berprestasi  di tingkat nasional hingga internasional," tutup Akmal Malik.

Diketahui pada tahun 2024 lalu pemerintah RI menyiapkan anggaran sebesar Rp2,87 Triliun untuk membangun dan merenovasi 21 stadion di seluruh Indonesia yang satu diantaranya adalah Stadion Segiri di Kota Samarinda, dengan total biaya renovasi mencapai Rp74,58 miliar.

Selain Stadion Segiri, beberapa stadion lain yang juga mendapatkan alokasi anggaran besar untuk direnovasi, hal a yang membuat beberapa klub Liga 1 harus jadi musafir, bermain di stadion yang lebih layak sembari menunggu selesainya proyek penyelesaian stadion, seperti halnya yang terjadi dengan Borneo FC, Persija Jakarta, Barito Putera, PSM Makasar, Persita Tangerang dan beberapa klub lainnya.

Terpisah, mewakili manajemen klub, Ponaryo Astaman sebagai Direktur Utama menyebut mereka akan segera berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda.

“Kami berterima kasih karena sudah mendapat lampu hijau untuk bertanding di Stadion Segiri. Semoga terealisasi dan menghadapi Barito Putera tanggal 16 Februari kami sudah bisa bermain di Segiri,”  ujar Ponaryo.

Editor: Aspian Nur