Jumat, 07/07/2017

Choel Divonis 3,5 Tahun Penjara

Jumat, 07/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Choel Divonis 3,5 Tahun Penjara

Jumat, 07/07/2017

JAKARTA - Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng divonis 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan. Choel terbukti bersalah menerima suap terkait proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor.

“Menyatakan terdakwa Andi Zulkarnaen Mallarangeng terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi,” ujar hakim ketua Baslin Sinaga membacakan amar putusan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jl Bungur Besar, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2017). Hakim menyatakan, Choel terbukti menerima Rp 2 miliar dan USD 550 ribu. Uang Rp 2 miliar diterima Choel Mei 2010 dari Herman Prananto dan Nani Meliana Rusli (PT Global Jaya Manunggal). Sedangkan USD 550 ribu diterima dari Wafid Muharam saat itu menjabat Sekretaris Kemenpora melalui mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdinar.

Dalam kasus ini, Choel menerima suap bersama pihak lain. Adapun  pihak lain terdiri dari Andi Alfian Mallarangeng, Dedi Kusdinar, Teuku Bagus M Noor, Mahfud Suroso, Wafid Muharam, Muhamad Fahrudin, Lisa Lukitawati, Muh Arifin, dan Paul Nelwan. 

“Uang itu ada hubungan kedudukan Andi kakak kandung terkait proyek hambalang, Choel turut serta proyek itu. Andi kakak kandung Choel mengeluarkan surat proses lelang, sehingga Andi menyalahgunakan kewenangan jabatan atau kedudukan dan memilih Choel memenangkan proyek itu,” kata hakim Baslin.“Uang diterima Choel telah dikembalikan negara, Rp 2 miliar dan USD 550 ribu melalui KPK,” imbuh hakim.

Penyimpangan proyek Hambalang menurut majelis hakim menguntungkan PT Yodya Karya, PT Metaphora Solusi Global, PT Malmas Mitra Teknik, PD Laboratorium Teknik Sipil Geonives, PT Global Daya Manunggal, PT Dutasari Citra Laras, hingga 32 perusahaan subkontrak KSO Adhi Karya-Widya Karya (Adhi-Wika).

Selain itu, pihak lain diuntungkan yaitu Deddy Kusdinar, Wafid Muharam, Anas Urbaningrum, Mahyuddin, Teuku Bagus Mokhamad Noor, Machfud Suroso, Olly Dondokambey, Joyo Winoto, Lisa Lukitawati Isa, Anggraheni Dewi Kusumastuti, Adirusman Dault, Imanullah Aziz, dan Nanang Suhatmana.“Choel bersama Andi Mallarangeng menyalahgunakan kesempatan dan kedudukan Andi sebagai Menpora. Choel terbukti memperkaya korporasi dan pribadi. Majelis menyakini ada perbuatan dilakukan Choel,” kata hakim Baslin.Penyimpangan Hambalang merugikan negara Rp 464.391.000.000. Choel memenangkan perusahaan tertentu saat proses lelang dilakukan tanpa memenuhi syarat berlaku. Choel disebut hakim memanfaatkan posisi Andi Mallarangeng kakaknya yang saat itu menjabat Menpora. (dtc)

Choel Divonis 3,5 Tahun Penjara

Jumat, 07/07/2017

Berita Terkait

Berita Pilihan


Choel Divonis 3,5 Tahun Penjara

JAKARTA - Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng divonis 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan. Choel terbukti bersalah menerima suap terkait proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor.

“Menyatakan terdakwa Andi Zulkarnaen Mallarangeng terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi,” ujar hakim ketua Baslin Sinaga membacakan amar putusan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jl Bungur Besar, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2017). Hakim menyatakan, Choel terbukti menerima Rp 2 miliar dan USD 550 ribu. Uang Rp 2 miliar diterima Choel Mei 2010 dari Herman Prananto dan Nani Meliana Rusli (PT Global Jaya Manunggal). Sedangkan USD 550 ribu diterima dari Wafid Muharam saat itu menjabat Sekretaris Kemenpora melalui mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdinar.

Dalam kasus ini, Choel menerima suap bersama pihak lain. Adapun  pihak lain terdiri dari Andi Alfian Mallarangeng, Dedi Kusdinar, Teuku Bagus M Noor, Mahfud Suroso, Wafid Muharam, Muhamad Fahrudin, Lisa Lukitawati, Muh Arifin, dan Paul Nelwan. 

“Uang itu ada hubungan kedudukan Andi kakak kandung terkait proyek hambalang, Choel turut serta proyek itu. Andi kakak kandung Choel mengeluarkan surat proses lelang, sehingga Andi menyalahgunakan kewenangan jabatan atau kedudukan dan memilih Choel memenangkan proyek itu,” kata hakim Baslin.“Uang diterima Choel telah dikembalikan negara, Rp 2 miliar dan USD 550 ribu melalui KPK,” imbuh hakim.

Penyimpangan proyek Hambalang menurut majelis hakim menguntungkan PT Yodya Karya, PT Metaphora Solusi Global, PT Malmas Mitra Teknik, PD Laboratorium Teknik Sipil Geonives, PT Global Daya Manunggal, PT Dutasari Citra Laras, hingga 32 perusahaan subkontrak KSO Adhi Karya-Widya Karya (Adhi-Wika).

Selain itu, pihak lain diuntungkan yaitu Deddy Kusdinar, Wafid Muharam, Anas Urbaningrum, Mahyuddin, Teuku Bagus Mokhamad Noor, Machfud Suroso, Olly Dondokambey, Joyo Winoto, Lisa Lukitawati Isa, Anggraheni Dewi Kusumastuti, Adirusman Dault, Imanullah Aziz, dan Nanang Suhatmana.“Choel bersama Andi Mallarangeng menyalahgunakan kesempatan dan kedudukan Andi sebagai Menpora. Choel terbukti memperkaya korporasi dan pribadi. Majelis menyakini ada perbuatan dilakukan Choel,” kata hakim Baslin.Penyimpangan Hambalang merugikan negara Rp 464.391.000.000. Choel memenangkan perusahaan tertentu saat proses lelang dilakukan tanpa memenuhi syarat berlaku. Choel disebut hakim memanfaatkan posisi Andi Mallarangeng kakaknya yang saat itu menjabat Menpora. (dtc)

 

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Kirim Bantuan ke Mahakam Ulu, Andi Harun Tegaskan Tak Biarkan Bupati dan Wakilnya Menanggung Beban Sendirian

Ledakan Smalter Sangasanga Akibat Aliran Pendingin Buangan Macet

Banjir Semakin Meluas, 42 Kampung di Mahakam Ulu Tergenang

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.