Jumat, 09/02/2018

Selidiki Kematian Orangutan, Polres Kutim Periksa 15 Saksi

Jumat, 09/02/2018

Teddy Ristiawan

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Selidiki Kematian Orangutan, Polres Kutim Periksa 15 Saksi

Jumat, 09/02/2018

logo

Teddy Ristiawan

SANGATTA – Polres Kutai Timur terus berupaya mengungkap kasus pembunuhan orangutan (Pongo Pygmaeus) di Taman Nasional Kutai (TNK), Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.

Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan mengatakan langkah utama untuk mengungkap pembunuh orangutan tersebut ialah dengan memeriksa saksi terdekat. 

“Kita sudah memeriksa 15 saksi terdekat, yaitu beberapa pemilik kebun, pelapor pertama, dokter yang melakukan autopsi, pihak TNK, dan warga sekitar,” kata Teddy kepada wartawan, Kamis (8/2).

Menurut Teddy, di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan. Sebab, orangutan itu pertama kali ditemukan di perkebunan warga namun masuk dalam kawasan TNK. 

“Saksi yang mengetahui secara persis kejadian tersebut memang belum ada. Karna TKP-nya di kebun warga, jadi kita mintai keterangan warga sekitar. Dari hasil sementara belum ada informasi atau tanda tanda soal penembakan namun kita terus menggali di lapangan,” bebernya

Hasil autopsi tim medis, ditemukan 130 peluru di mayat orangutan malang itu. Namun petugas hanya bisa mengeluarkan 48 peluru di bagian kepala dan badan. 

“Ada banyak peluru yang tidak bisa dikeluarkan,” ungkapnya.

Sebagai upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terulang, Polres Kutim akan melakukan patroli rutin di Kawasan TNK, khususnya yang masuk wilayah hukum Polres Kutim.

Diketahui, tewasnya orangutan di TNK awal pekan tadi menjadi perhatian semua pihak. Apalgi endemik nusantara itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Badannya dipenuhi peluru senapang angin dan penuh luka bacokan. (yul1116)

Selidiki Kematian Orangutan, Polres Kutim Periksa 15 Saksi

Jumat, 09/02/2018

Teddy Ristiawan

Berita Terkait


Selidiki Kematian Orangutan, Polres Kutim Periksa 15 Saksi

Teddy Ristiawan

SANGATTA – Polres Kutai Timur terus berupaya mengungkap kasus pembunuhan orangutan (Pongo Pygmaeus) di Taman Nasional Kutai (TNK), Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.

Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan mengatakan langkah utama untuk mengungkap pembunuh orangutan tersebut ialah dengan memeriksa saksi terdekat. 

“Kita sudah memeriksa 15 saksi terdekat, yaitu beberapa pemilik kebun, pelapor pertama, dokter yang melakukan autopsi, pihak TNK, dan warga sekitar,” kata Teddy kepada wartawan, Kamis (8/2).

Menurut Teddy, di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan. Sebab, orangutan itu pertama kali ditemukan di perkebunan warga namun masuk dalam kawasan TNK. 

“Saksi yang mengetahui secara persis kejadian tersebut memang belum ada. Karna TKP-nya di kebun warga, jadi kita mintai keterangan warga sekitar. Dari hasil sementara belum ada informasi atau tanda tanda soal penembakan namun kita terus menggali di lapangan,” bebernya

Hasil autopsi tim medis, ditemukan 130 peluru di mayat orangutan malang itu. Namun petugas hanya bisa mengeluarkan 48 peluru di bagian kepala dan badan. 

“Ada banyak peluru yang tidak bisa dikeluarkan,” ungkapnya.

Sebagai upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terulang, Polres Kutim akan melakukan patroli rutin di Kawasan TNK, khususnya yang masuk wilayah hukum Polres Kutim.

Diketahui, tewasnya orangutan di TNK awal pekan tadi menjadi perhatian semua pihak. Apalgi endemik nusantara itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Badannya dipenuhi peluru senapang angin dan penuh luka bacokan. (yul1116)

 

Berita Terkait

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.