Minggu, 25/10/2020

Bapenda Akui Kecenderungan Masyarakat untuk Bayar Tunai Masih Tinggi

Minggu, 25/10/2020

Kepala Bapenda Kukar, Totok Heru Subroto (Foto: Heri/korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bapenda Akui Kecenderungan Masyarakat untuk Bayar Tunai Masih Tinggi

Minggu, 25/10/2020

logo

Kepala Bapenda Kukar, Totok Heru Subroto (Foto: Heri/korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Kartanegara menjadi leading sector dalam penarikan retribusi dan pajak daerah. Kepala Bapenda Kukar Totok Heru Subroto mengatakan salah satu kendala adalah masih minimnya penerimaan yang diperoleh dari pajak bumi dan bangunan (PBB) Pedesaan dan Perkantoran (P2) serta kecenderungan masyarakat membayar pajak menggunakan cara lama yakni secara tunai.

“Kami akui kecenderungan orang membayar tunai itu masih tinggi, sebagian besar menganggap membayar secara online itu belum pas padahal perbaikan untuk sistem online sudah kami maksimalkan dan insya Allah sudah tidak ada kendala lagi sekarang,” kata Totok kepada korankaltim.com, Minggu (25/10/2020) siang tadi.

Ia pun mengakui masih minimnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, terkhusus dengan sistem tunai bagi sebagian warga, ialah disebabkan tidak sesuainya biaya transportasi atau perjalanan dalam melakukan pembayaran pajak, hal ini khusus terjadi di wilayah kecamatan jauh dan pedesaan.

“Di satu sisi ketika ingin membayar tunai dengan besaran pajak yang dibayarkan tidak sesuai dengan ongkos jalannya, mahal jalannya dari pada pajak yang dibayarkan. Jadi saat ini target kita ialah membangun house to house dengan lintas sector yakni terkoneksi langsung dengan Bankaltimtara, BPN, KPP Pratama dan DPMPTSP. Ini sudah terkoneksi dan kedepan kita coba house to house dengan pihak Disdukcapil,” ungkapnya.

Ketika sudah house to house dengan Disdukcapil Kukar, maka kode verifikasi bagi wajib pajak cukup menggunakan KTP saja, sehingga target obyek dan keberadaan wajib pajak secara mudah terdeteksi dan kevalidan data juga bisa dimiliki secara utuh.

“Jadi memang cenderung orang itu mau bayar secara cash gitu, padahal kan sudah kita siapkan layanan untuk membayar pakai HP, syaratnya kan harus punya rekening di Bankkaltimtara, kemudian daftar dan mengunduh aplikasi dan sudah bisa membayar,” sebut Totok.

Selain itu Bapenda sudah menyiapkan bilik-bilik pembayaran pajak di griya ATM ataupun melalui kantor Pos dan Bank yang tersebar di cabang-cabang kecamatan. “Sekarang tidak sesulit itu, sudah bisa dilakukan dari handphone dan tidak sampai 5 menit beres. Harapannya warga Kukar sudah membiasakan dengan system ini terlebih lagi saat ini kan masa pandemi Covid-19,” pungkas Totok.

Penulis: Muhammad Heriansyah
Editor: Aspian Nur



Bapenda Akui Kecenderungan Masyarakat untuk Bayar Tunai Masih Tinggi

Minggu, 25/10/2020

Kepala Bapenda Kukar, Totok Heru Subroto (Foto: Heri/korankaltim.com)

Berita Terkait


Bapenda Akui Kecenderungan Masyarakat untuk Bayar Tunai Masih Tinggi

Kepala Bapenda Kukar, Totok Heru Subroto (Foto: Heri/korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Kartanegara menjadi leading sector dalam penarikan retribusi dan pajak daerah. Kepala Bapenda Kukar Totok Heru Subroto mengatakan salah satu kendala adalah masih minimnya penerimaan yang diperoleh dari pajak bumi dan bangunan (PBB) Pedesaan dan Perkantoran (P2) serta kecenderungan masyarakat membayar pajak menggunakan cara lama yakni secara tunai.

“Kami akui kecenderungan orang membayar tunai itu masih tinggi, sebagian besar menganggap membayar secara online itu belum pas padahal perbaikan untuk sistem online sudah kami maksimalkan dan insya Allah sudah tidak ada kendala lagi sekarang,” kata Totok kepada korankaltim.com, Minggu (25/10/2020) siang tadi.

Ia pun mengakui masih minimnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, terkhusus dengan sistem tunai bagi sebagian warga, ialah disebabkan tidak sesuainya biaya transportasi atau perjalanan dalam melakukan pembayaran pajak, hal ini khusus terjadi di wilayah kecamatan jauh dan pedesaan.

“Di satu sisi ketika ingin membayar tunai dengan besaran pajak yang dibayarkan tidak sesuai dengan ongkos jalannya, mahal jalannya dari pada pajak yang dibayarkan. Jadi saat ini target kita ialah membangun house to house dengan lintas sector yakni terkoneksi langsung dengan Bankaltimtara, BPN, KPP Pratama dan DPMPTSP. Ini sudah terkoneksi dan kedepan kita coba house to house dengan pihak Disdukcapil,” ungkapnya.

Ketika sudah house to house dengan Disdukcapil Kukar, maka kode verifikasi bagi wajib pajak cukup menggunakan KTP saja, sehingga target obyek dan keberadaan wajib pajak secara mudah terdeteksi dan kevalidan data juga bisa dimiliki secara utuh.

“Jadi memang cenderung orang itu mau bayar secara cash gitu, padahal kan sudah kita siapkan layanan untuk membayar pakai HP, syaratnya kan harus punya rekening di Bankkaltimtara, kemudian daftar dan mengunduh aplikasi dan sudah bisa membayar,” sebut Totok.

Selain itu Bapenda sudah menyiapkan bilik-bilik pembayaran pajak di griya ATM ataupun melalui kantor Pos dan Bank yang tersebar di cabang-cabang kecamatan. “Sekarang tidak sesulit itu, sudah bisa dilakukan dari handphone dan tidak sampai 5 menit beres. Harapannya warga Kukar sudah membiasakan dengan system ini terlebih lagi saat ini kan masa pandemi Covid-19,” pungkas Totok.

Penulis: Muhammad Heriansyah
Editor: Aspian Nur



 

Berita Terkait

Baru Sembilan Hari Keluar Bui, Dua Pengedar Sabu Diringkus di Indekos Jalan Pangeran Antasari

Pemkot Balikpapan Bakal Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Mahulu

Rusmadi Maju Sebagai Bacalon Wali Kota Samarinda, Formulir Pendaftaran ke Golkar dan PDIP Sudah Dikembalikan

Tingkat Kelulusan Siswa Jenjang SMA Sederajat di Berau Capai 100 Persen

Informa Tawarkan Promo Hingga 60 Persen, Furnitur Kantor Sampai Peralatan Dapur Dijual Harga Hemat

ASN di Berau Diingatkan Hindari Menyukai Postingan Berbau Politik

Tiap Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat di Kecamatan Kukar Dialokasikan Rp20 Juta untuk Operasional

Kemenag Bakal Tempatkan 1.378 Formasi CASN Khusus di IKN

KPU Balikpapan Tetapkan 30 Anggota PPK dari Enam Kecamatan Jelang Pilkada Serentak 2024

Gasak Barang-Barang Dibangunan yang Sudah Kosong, Pekerja di Eks Rumah Sakit Tentara Samarinda Ditangkap Polisi

Residivis Spesialis Pencurian di Masjid Raya Samarinda “Dicakar” Tim Elang Setelah Dua Bulan Beraksi

KPU Berau Lantik 65 Anggota PPK dari 13 Kecamatan, Sanksi Pidana Menanti Kalau Melakukan Kesalahan

Bobol Gudang Pupuk di Kecamatan Batu Engau, Empat Karyawan Perusahaan dan Enam Orang Lainnya Ditangkap Polisi

Pekerjakan Anak Dibawah Umur, Pemilik Spa Plus-Plus di Samarinda Ditetapkan Sebagai Tersangka

Hadirkan MPPA, Bukti DP3A Serius Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan

Distransnaker Buka Pendaftaran Pelatihan Kerja untuki Warga Kukar

Digitalisasi Pendidikan, Ratusan Sekolah di Balikpapan Gunakan Kelas Pintar

Empat Tahun Bersengketa Terkait Perizinan, Empat Kios di Pantai Pemedas Samboja Akhirnya Disegel Pengadilan Negeri Tenggarong

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.