Minggu, 19/11/2017

Puluhan Kampung Terendam Banjir Kubar

Minggu, 19/11/2017

Banjir Kubar: Tampak jalan dalam Kampung Muara Lawa, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kubar Minggu (19/11). Sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman di daerah itu terendam hingga 70 cm.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Puluhan Kampung Terendam Banjir Kubar

Minggu, 19/11/2017

logo

Banjir Kubar: Tampak jalan dalam Kampung Muara Lawa, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kubar Minggu (19/11). Sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman di daerah itu terendam hingga 70 cm.

SENDAWAR – Banjir besar akibat luapan Sungai Kedang Pahu serta Sungai Lawa masih merendam pemukiman di Kecamatan Damai dan Muara Lawa hampir lima hari terakhir. Banjir juga merendam kawasan pemukiman yang ada di bantaran Sungai Mahakam di Kabupaten Kubar. Sungai Mahakam merupakan induk dari Sungai Kedang Pahu dan Sungai Lawa.

Kampung yang ada di bantaran Sungai Mahakam masuk dalam wilayah Kecamatan Mook Manar Bulatn, Melak, Muara Pahu, dan Penyinggahan. Ratusan rumah hingga kini masih terendam.

Diduga banjir imbas banjir kiriman dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang sudah terjadi sepekan terakhir. Awal pekan kemarin, Kecamatan Long Iram dan Tering telah lebih dulu terendam banjir, namun kini sudah mulai surut. Long Iram dan Tering merupakan kecamatan yang letaknya di bagian hulu Kecamatan Muara Lawa dan Kecamatan Damai.

Kondisi terakhir, banjir di Kecamatan Damai dan Muara Lawa, Minggu (19/11) sekitar pukul 15.30 Wita masih bertahan. Banjir di Kampung Damai Kota, ketinggian banjir masih bertahan hingga 70 centimeter (cm) di atas badan jalan. Laporan resmi yang diterima Koran Kaltim, badan jalan penghubung beberapa kampung tepatnya di Kampung Muara Nyahing, Kecamatan Damai putus diterjang banjir sejak Kamis (16/11) pekan lalu.

“Kampung Damai Kota dan Damai Seberang masih terendam. Tapi kelihatannya banjir bertahan. Kalau tak ada hujan di hulu sungai, maka kami perkirakan segera surut. Perbantuan darurat memang sudah datang dari BPBD, juga dari sejumlah perusahaan terdekat,” jelas Lisdam NTJ warga Damai saat dihubungi Koran Kaltim, kemarin.

Badan jalan yang putus akibat banjir di Kampung Musasra Nyahing merupakan satu-satunya akses peng­hubung antar beberapa kampung, bahkan juga untuk menuju Ibukota Sendawar. “Akibat terjangan banjir yang sangat deras, jalan penghubung Kampung Mantar, Muara Niliq, Besiq, dan Bermai putus, di Kampung Muara Nyahing tak bisa dilalui,” beber salah seorang warga Muara Nyahing,  Yulius (37).

Sebagai jalan alternatif, warga terpaksa menggunakan kapal feri penyeberangan yang disewakan warga. Bagi setiap pengendara yang ingin melintas harus membayar tarif angkutan. 

Kedalaman banjir di Kampung Muara Nyahing merupakan yang terdalam. Di salah satu titik kampung ketinggian air ada yang melebihi tinggi pinggang orang dewasa.

“Kalau ikut kapal feri tarif  roda dua Rp10 ribu, untuk mobil Rp20 ribu,” ungkap warga lainnya, Yadi (35). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Jenton mengatakan sudah hampir sepekan berada dilapangan dengan mengerah­kan semua kekuatan, termasuk perbantuan logistik kedaruratan.

“Sejak memperoleh informasi datangnya bencana banjir di beberapa kecamatan di Kubar, kami sudah kerahkan tenaga perbantuan. Mulai personel hingga logistik kelapangan. Sekarang ini  personel BPBD Kubar bersama sejumlah instansi masih terus bersiaga dilapangan,” bebernya.

Jenton menjelaskan, Melak, Mook Manar Bulatn, Jempang, Muara Pahu, Bentian Besar, Damai, dan Muara Lawa adalah wilayah yang masih diterjang banjir. “Kondisi banjir masih kami anggap aman, karena BPBD terus pantau lapangan. Kami belum bisa berikan data jumlah rumah yang terendam, karena saat ini masih dalam pendataan lengkap. Untuk perbantuan logistik terus kami turunkan kelapangan kesejumlah kecamatan terdampak banjir,” tegasnya sore kemarin.

“Sekali lagi saya imbau agar para camat dan petinggi kampung pro aktif melaporkan kondisi banjir di kampungnya yang saat ini sudah terendam banjir. Tapi saya dapat laporan baru saja, bahwa debit banjir di Sungai Kedang Pahu bertahan,” pupus Jenton. (imr)


Puluhan Kampung Terendam Banjir Kubar

Minggu, 19/11/2017

Banjir Kubar: Tampak jalan dalam Kampung Muara Lawa, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kubar Minggu (19/11). Sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman di daerah itu terendam hingga 70 cm.

Berita Terkait


Puluhan Kampung Terendam Banjir Kubar

Banjir Kubar: Tampak jalan dalam Kampung Muara Lawa, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kubar Minggu (19/11). Sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman di daerah itu terendam hingga 70 cm.

SENDAWAR – Banjir besar akibat luapan Sungai Kedang Pahu serta Sungai Lawa masih merendam pemukiman di Kecamatan Damai dan Muara Lawa hampir lima hari terakhir. Banjir juga merendam kawasan pemukiman yang ada di bantaran Sungai Mahakam di Kabupaten Kubar. Sungai Mahakam merupakan induk dari Sungai Kedang Pahu dan Sungai Lawa.

Kampung yang ada di bantaran Sungai Mahakam masuk dalam wilayah Kecamatan Mook Manar Bulatn, Melak, Muara Pahu, dan Penyinggahan. Ratusan rumah hingga kini masih terendam.

Diduga banjir imbas banjir kiriman dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang sudah terjadi sepekan terakhir. Awal pekan kemarin, Kecamatan Long Iram dan Tering telah lebih dulu terendam banjir, namun kini sudah mulai surut. Long Iram dan Tering merupakan kecamatan yang letaknya di bagian hulu Kecamatan Muara Lawa dan Kecamatan Damai.

Kondisi terakhir, banjir di Kecamatan Damai dan Muara Lawa, Minggu (19/11) sekitar pukul 15.30 Wita masih bertahan. Banjir di Kampung Damai Kota, ketinggian banjir masih bertahan hingga 70 centimeter (cm) di atas badan jalan. Laporan resmi yang diterima Koran Kaltim, badan jalan penghubung beberapa kampung tepatnya di Kampung Muara Nyahing, Kecamatan Damai putus diterjang banjir sejak Kamis (16/11) pekan lalu.

“Kampung Damai Kota dan Damai Seberang masih terendam. Tapi kelihatannya banjir bertahan. Kalau tak ada hujan di hulu sungai, maka kami perkirakan segera surut. Perbantuan darurat memang sudah datang dari BPBD, juga dari sejumlah perusahaan terdekat,” jelas Lisdam NTJ warga Damai saat dihubungi Koran Kaltim, kemarin.

Badan jalan yang putus akibat banjir di Kampung Musasra Nyahing merupakan satu-satunya akses peng­hubung antar beberapa kampung, bahkan juga untuk menuju Ibukota Sendawar. “Akibat terjangan banjir yang sangat deras, jalan penghubung Kampung Mantar, Muara Niliq, Besiq, dan Bermai putus, di Kampung Muara Nyahing tak bisa dilalui,” beber salah seorang warga Muara Nyahing,  Yulius (37).

Sebagai jalan alternatif, warga terpaksa menggunakan kapal feri penyeberangan yang disewakan warga. Bagi setiap pengendara yang ingin melintas harus membayar tarif angkutan. 

Kedalaman banjir di Kampung Muara Nyahing merupakan yang terdalam. Di salah satu titik kampung ketinggian air ada yang melebihi tinggi pinggang orang dewasa.

“Kalau ikut kapal feri tarif  roda dua Rp10 ribu, untuk mobil Rp20 ribu,” ungkap warga lainnya, Yadi (35). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Jenton mengatakan sudah hampir sepekan berada dilapangan dengan mengerah­kan semua kekuatan, termasuk perbantuan logistik kedaruratan.

“Sejak memperoleh informasi datangnya bencana banjir di beberapa kecamatan di Kubar, kami sudah kerahkan tenaga perbantuan. Mulai personel hingga logistik kelapangan. Sekarang ini  personel BPBD Kubar bersama sejumlah instansi masih terus bersiaga dilapangan,” bebernya.

Jenton menjelaskan, Melak, Mook Manar Bulatn, Jempang, Muara Pahu, Bentian Besar, Damai, dan Muara Lawa adalah wilayah yang masih diterjang banjir. “Kondisi banjir masih kami anggap aman, karena BPBD terus pantau lapangan. Kami belum bisa berikan data jumlah rumah yang terendam, karena saat ini masih dalam pendataan lengkap. Untuk perbantuan logistik terus kami turunkan kelapangan kesejumlah kecamatan terdampak banjir,” tegasnya sore kemarin.

“Sekali lagi saya imbau agar para camat dan petinggi kampung pro aktif melaporkan kondisi banjir di kampungnya yang saat ini sudah terendam banjir. Tapi saya dapat laporan baru saja, bahwa debit banjir di Sungai Kedang Pahu bertahan,” pupus Jenton. (imr)


 

Berita Terkait

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.