Senin, 16/10/2017

Huda Alami Trauma Dada, Kepala dan Leher

Senin, 16/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Huda Alami Trauma Dada, Kepala dan Leher

Senin, 16/10/2017

Dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi (Kepala unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soegiri Lamongan), memberikan penjelasan terkait penyebab meninggalnya Choirul Huda.

“Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain, sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di Stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan nafas dengan bantuan napas,” katanya.

“Kemudian dirujuk ke UGD RSUD dr Soegiri. Di ambulance juga ditangani secara medis untuk bantuan napas maupun untuk penanganan henti jantung. Sesampainya di UGD segera ditangani. Kami lakukan pemasangan alat bantu napas yang sifatnya permanen,” jelas Yudistiro.

Tim dokter lalu melakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa napas. “Itu yang menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru. Dengan itu kami harapkan bisa melakukan pompa otak sama jantung. Sempat ada respons dari Choirul Huda dengan adanya gambaran kulit memerah, tetapi kondisnya tetap semakin menurun,” ia menambahkan.

“Pompa jantung dan otak itu dilakukan selama 1 jam tidak ada respons. Tidak ada reflek tanda-tanda kehidupan normal. Kemudian kami menyatakan meninggal pada pukul 16.45. Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda,” katanya.

Tim dokter RSUD sudah melakukan analisis penyebab, namun mereka tak sempat melakukan tes radiologi karena mengutamakan pertolongan darurat untuk menyelamatkan nyawa Choirul Huda.

“Sesuai analisis awal, benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala, dan trauma leher. Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak. Di batang otak itu ada pusat-pusat semua organ vital, pusat denyut jantung dan napas. Mungkin itu yang menyebabkan Choirul Huda henti jantung dan henti napas.”

“Itu analisis awal kami, karena tim tidak sempat melakukan scanning, karena mas Huda tidak layak transport dengan kondisi kritis seperti itu. Kami tidak bisa mengkondisikan untuk dibawa ke Radiologi. Kami lebih menangani kondisi awal,” ungkapnya. (blc)


Huda Alami Trauma Dada, Kepala dan Leher

Senin, 16/10/2017

Berita Terkait


Huda Alami Trauma Dada, Kepala dan Leher

Dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi (Kepala unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soegiri Lamongan), memberikan penjelasan terkait penyebab meninggalnya Choirul Huda.

“Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain, sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di Stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan nafas dengan bantuan napas,” katanya.

“Kemudian dirujuk ke UGD RSUD dr Soegiri. Di ambulance juga ditangani secara medis untuk bantuan napas maupun untuk penanganan henti jantung. Sesampainya di UGD segera ditangani. Kami lakukan pemasangan alat bantu napas yang sifatnya permanen,” jelas Yudistiro.

Tim dokter lalu melakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa napas. “Itu yang menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru. Dengan itu kami harapkan bisa melakukan pompa otak sama jantung. Sempat ada respons dari Choirul Huda dengan adanya gambaran kulit memerah, tetapi kondisnya tetap semakin menurun,” ia menambahkan.

“Pompa jantung dan otak itu dilakukan selama 1 jam tidak ada respons. Tidak ada reflek tanda-tanda kehidupan normal. Kemudian kami menyatakan meninggal pada pukul 16.45. Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda,” katanya.

Tim dokter RSUD sudah melakukan analisis penyebab, namun mereka tak sempat melakukan tes radiologi karena mengutamakan pertolongan darurat untuk menyelamatkan nyawa Choirul Huda.

“Sesuai analisis awal, benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala, dan trauma leher. Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak. Di batang otak itu ada pusat-pusat semua organ vital, pusat denyut jantung dan napas. Mungkin itu yang menyebabkan Choirul Huda henti jantung dan henti napas.”

“Itu analisis awal kami, karena tim tidak sempat melakukan scanning, karena mas Huda tidak layak transport dengan kondisi kritis seperti itu. Kami tidak bisa mengkondisikan untuk dibawa ke Radiologi. Kami lebih menangani kondisi awal,” ungkapnya. (blc)


 

Berita Terkait

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.