Selasa, 05/09/2017

Pemerintah Harus Pastikan Korban PHK Dapat Haknya

Selasa, 05/09/2017

Wahyudin

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemerintah Harus Pastikan Korban PHK Dapat Haknya

Selasa, 05/09/2017

logo

Wahyudin

SAMARINDA - Anggota Kesatuan Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kaltim yang juga Ketua Forum Solidaritas Pegawai Tidak Tetap Harian (FSPTTH) Wahyudin menyoroti tingginya angka PHK di Kaltim.  Dari catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, hingga Juli 2017, tercatat 2000 lebih pekerja di Kaltim terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).  

Wahyudin menyebut, bahwa persoalan PHK tidak bisa dibiarkan tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah.  Pasalnya, perihal tingginya angka PHK tak jarang berimplikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Kami tentu memahami bahwa saat ini memang kondisi tengah kurang baik, bisa jadi perusahaan melakukan PHK karena berbagai alasan,” ujar Wahyudin Selasa (5/9) kemarin.

Namun demikian ia menekankan, pemerintah harus dapat memastikan bahwa setiap perusahaan yang melakukan PHK untuk memberikan hak-hak para pekerja sesuai dengan ketentuan dan undang-undang berlaku. Selain itu, akses terhadap jaminan sosial pasca PHK juga perlu mendapatkan perhatian khusus.  

“Jangan sampai PHK itu menyisakan permasalahan yang merugikan masing-masing pihak, apalagi sampai terjadi konflik,” kata Wahyudin.

Ia juga berharap pemerintah hadir dalam melakukan pemantauan secara berkala terhadap para pekerja yang terkena PHK, dan memberdayakannya.  Menurutnya, pemerintah tak mesti harus menyediakan pekerjaan pengganti yang sama, tetapi paling tidak hak - hak dan kesejahteraan para pekerja terjamin.

“Pesangon dibayarkan, jika perusahaannya mampu, kalau tidak ya bagaimana solusinya disampaikan. Pemerintah juga harus memantau,” tukasnya.

Secara khusus ia berharap agar akses terhadap jaminan kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan bagi tenaga honorer khususnya pendidik dan kependidikan dapat lebih diperhatikan.  Pasalnya, hal ini akan menjadi semacam bukti keseriusan pemerintah dalam memberikan kesejahteraan kepada para pekerja.

Terpisah Kepala Disnakertrans Kaltim Fathul Halim mengatakan, sedianya Pemprov Kaltim terus mengupayakan antisipasi dan langkah penanggulangan terhadap pengangguran dan PHK.  

“Kami di masing-masing Kabupaten/kota ada kegiatan magang misalnya untuk antisipasi, dan secara berkelanjutan menggelar Bursa Lowongan Kerja atau Job Market Fair (JMF), yang bisa meyerap tenaga kerja yang cukup baik,” ungkapnya. (rs)


Pemerintah Harus Pastikan Korban PHK Dapat Haknya

Selasa, 05/09/2017

Wahyudin

Berita Terkait


Pemerintah Harus Pastikan Korban PHK Dapat Haknya

Wahyudin

SAMARINDA - Anggota Kesatuan Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kaltim yang juga Ketua Forum Solidaritas Pegawai Tidak Tetap Harian (FSPTTH) Wahyudin menyoroti tingginya angka PHK di Kaltim.  Dari catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, hingga Juli 2017, tercatat 2000 lebih pekerja di Kaltim terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).  

Wahyudin menyebut, bahwa persoalan PHK tidak bisa dibiarkan tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah.  Pasalnya, perihal tingginya angka PHK tak jarang berimplikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Kami tentu memahami bahwa saat ini memang kondisi tengah kurang baik, bisa jadi perusahaan melakukan PHK karena berbagai alasan,” ujar Wahyudin Selasa (5/9) kemarin.

Namun demikian ia menekankan, pemerintah harus dapat memastikan bahwa setiap perusahaan yang melakukan PHK untuk memberikan hak-hak para pekerja sesuai dengan ketentuan dan undang-undang berlaku. Selain itu, akses terhadap jaminan sosial pasca PHK juga perlu mendapatkan perhatian khusus.  

“Jangan sampai PHK itu menyisakan permasalahan yang merugikan masing-masing pihak, apalagi sampai terjadi konflik,” kata Wahyudin.

Ia juga berharap pemerintah hadir dalam melakukan pemantauan secara berkala terhadap para pekerja yang terkena PHK, dan memberdayakannya.  Menurutnya, pemerintah tak mesti harus menyediakan pekerjaan pengganti yang sama, tetapi paling tidak hak - hak dan kesejahteraan para pekerja terjamin.

“Pesangon dibayarkan, jika perusahaannya mampu, kalau tidak ya bagaimana solusinya disampaikan. Pemerintah juga harus memantau,” tukasnya.

Secara khusus ia berharap agar akses terhadap jaminan kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan bagi tenaga honorer khususnya pendidik dan kependidikan dapat lebih diperhatikan.  Pasalnya, hal ini akan menjadi semacam bukti keseriusan pemerintah dalam memberikan kesejahteraan kepada para pekerja.

Terpisah Kepala Disnakertrans Kaltim Fathul Halim mengatakan, sedianya Pemprov Kaltim terus mengupayakan antisipasi dan langkah penanggulangan terhadap pengangguran dan PHK.  

“Kami di masing-masing Kabupaten/kota ada kegiatan magang misalnya untuk antisipasi, dan secara berkelanjutan menggelar Bursa Lowongan Kerja atau Job Market Fair (JMF), yang bisa meyerap tenaga kerja yang cukup baik,” ungkapnya. (rs)


 

Berita Terkait

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.