Sabtu, 09/05/2020

Pemerintah Diminta Jelaskan Soal Skenario IKN Pascaterbitnya Perpres 60/2020

Sabtu, 09/05/2020

Hetifah Sjaifudian (Foto: Ist/net)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemerintah Diminta Jelaskan Soal Skenario IKN Pascaterbitnya Perpres 60/2020

Sabtu, 09/05/2020

logo

Hetifah Sjaifudian (Foto: Ist/net)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Mantan Anggota Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru Hetifah Sjaifudian meminta pemerintah menjelaskan terkait pengumuman yang terbilang tiba-tiba, tentang perubahan skenario pemindahan IKN.

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, sedianya masyarakat pasti memahami perubahan skenario ini, karena terkait Pandemi Covid-19, namun ada beberapa hal yang tetap harus dijelaskan secara rinci.

“Intinya pemerintah klarifikasi, minimal dari pihak Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) definisi pusat pemerintahan itu bagaimana, apakah sama dengan ibu kota? Dengan itu jelas sudah,” ujar Hetifah kepada Koran Kaltim, Jumat (8/5/2020).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo belum lama ini menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60/2020 tentang Tata Ruang Jabodetabek Puncak-Cianjur (Punjur). Dalam rencana tata ruang 2020-2039, Jakarta masih difungsikan sebagai Ibu Kota Republik Indonesia.

Perpres ini bernama Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur. Terkait hal ini, Hetifah menilai pemerintah bukan serta-merta membatalkan rencana pemindahan IKN ke Kaltim. 

“Sebenarnya kalau saya baca tidak ada tercantum bahwa DKI Jakarta tetap akan menjadi ibukota, namun memang tercantum di Pasal 9 bahwa strategi pengembangan DKI Jakarta adalah sebagai pusat pemerintahan nasional, pusat perekonomian dan jasa skala internasional, nasional, dan regional,” tukasnya.

Hetifah menekankan bahwa hal ini perlu diklarifikasi oleh pemerintah agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat. Apakah yang dimaksud sebagai pusat pemerintahan adalah sebagai pendukung karena mungkin belum sepenuhnya dapat pindah ke IKN? Karena sampai sekarang, rencana pemindahan IKN masih terus berjalan dan belum ada perubahan. 

“Ini harus dijelaskan agar masyarakat terutama di Kalimantan Timur tidak salah paham,” ucapnya.

Terkait Pansus, Hetifah menyebut Pansus sudah berakhir pada periode DPR RI 2014-2019, Oktober lalu. 

“Nanti jika sudah ada Surpres (Surat Presiden) baru DPR menanggapi dengan membentuk Panja (Panitia Kerja) atau bisa juga Pansus lagi,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia tetap mengajak pemerintah dan semua elemen fokus dalam penanganan Covid-19. 

“Sekarang kita semua fokus pada penangan Covid dulu. Saya kira warga Kalimantan Timur juga memahami. Perlu refocusing program dan anggaran. Tapi diharapkan tidak batal,” tutupnya. 


Penulis: */Rusdi

Editor: M. Huldi

*Berita ini telah terbit di Koran Kaltim Cetak Edisi Sabtu, 09 Mei 2020

Pemerintah Diminta Jelaskan Soal Skenario IKN Pascaterbitnya Perpres 60/2020

Sabtu, 09/05/2020

Hetifah Sjaifudian (Foto: Ist/net)

Berita Terkait


Pemerintah Diminta Jelaskan Soal Skenario IKN Pascaterbitnya Perpres 60/2020

Hetifah Sjaifudian (Foto: Ist/net)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Mantan Anggota Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru Hetifah Sjaifudian meminta pemerintah menjelaskan terkait pengumuman yang terbilang tiba-tiba, tentang perubahan skenario pemindahan IKN.

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, sedianya masyarakat pasti memahami perubahan skenario ini, karena terkait Pandemi Covid-19, namun ada beberapa hal yang tetap harus dijelaskan secara rinci.

“Intinya pemerintah klarifikasi, minimal dari pihak Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) definisi pusat pemerintahan itu bagaimana, apakah sama dengan ibu kota? Dengan itu jelas sudah,” ujar Hetifah kepada Koran Kaltim, Jumat (8/5/2020).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo belum lama ini menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60/2020 tentang Tata Ruang Jabodetabek Puncak-Cianjur (Punjur). Dalam rencana tata ruang 2020-2039, Jakarta masih difungsikan sebagai Ibu Kota Republik Indonesia.

Perpres ini bernama Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur. Terkait hal ini, Hetifah menilai pemerintah bukan serta-merta membatalkan rencana pemindahan IKN ke Kaltim. 

“Sebenarnya kalau saya baca tidak ada tercantum bahwa DKI Jakarta tetap akan menjadi ibukota, namun memang tercantum di Pasal 9 bahwa strategi pengembangan DKI Jakarta adalah sebagai pusat pemerintahan nasional, pusat perekonomian dan jasa skala internasional, nasional, dan regional,” tukasnya.

Hetifah menekankan bahwa hal ini perlu diklarifikasi oleh pemerintah agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat. Apakah yang dimaksud sebagai pusat pemerintahan adalah sebagai pendukung karena mungkin belum sepenuhnya dapat pindah ke IKN? Karena sampai sekarang, rencana pemindahan IKN masih terus berjalan dan belum ada perubahan. 

“Ini harus dijelaskan agar masyarakat terutama di Kalimantan Timur tidak salah paham,” ucapnya.

Terkait Pansus, Hetifah menyebut Pansus sudah berakhir pada periode DPR RI 2014-2019, Oktober lalu. 

“Nanti jika sudah ada Surpres (Surat Presiden) baru DPR menanggapi dengan membentuk Panja (Panitia Kerja) atau bisa juga Pansus lagi,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia tetap mengajak pemerintah dan semua elemen fokus dalam penanganan Covid-19. 

“Sekarang kita semua fokus pada penangan Covid dulu. Saya kira warga Kalimantan Timur juga memahami. Perlu refocusing program dan anggaran. Tapi diharapkan tidak batal,” tutupnya. 


Penulis: */Rusdi

Editor: M. Huldi

*Berita ini telah terbit di Koran Kaltim Cetak Edisi Sabtu, 09 Mei 2020

 

Berita Terkait

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.