Senin, 24/07/2017

Indonesia Tempati Posisi Tertinggi Perundungan di ASEAN

Senin, 24/07/2017

FOTO: ILUSTRASI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Indonesia Tempati Posisi Tertinggi Perundungan di ASEAN

Senin, 24/07/2017

logo

FOTO: ILUSTRASI

JAKARTA - Ternyata kasus perundungan atau bullying pada anak, terutama di sekolah bukan hal baru di Indonesia. Bahkan United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) pada 2016 merilis, menempatkan Indonesia di peringkat pertama untuk soal kekerasan pada anak. 

Miris, tapi kondisi tersebut masih banyak dan terjadi di depan mata. Sayangnya, meski ada komisi yang melindungi anak tetap saja kekerasan terjadi. Untuk urusan kekerasan di sekolah, Indonesia menempati posisi pertama dengan 84%. Jumlah lebih banyak dibandingkan Vietnam dan Nepal yang sama-sama mencarat 79%, disusul kemudian Kamboja (73%) dan Pakistan (43%). 

Lalu berapa kasus yang sudah terjadi di dalam sekolah? Sejak 2011 hingga tahun lalu saja sudah meminta korban 676 korban yang dilakukan oleh  400 pelaku. 

Pemerhati anak, Seto Mulyadi mengakui sulitnya menghentikan bullying karena berlangsung secara turun temurun di lingkungan pendidikan. Atas nama perkenalan senior-junior, metode bullying dari tahun ke tahun justru lebih ‘kreatif’. Yang tampak bukan aspek mendidik dan menghibur, kegiatan yang disebut perpeloncoan makin brutal. 

“Jadi, satu-satunya cara kita harus tegas melakukan satu gerakan nasional anti-bullying. Bullying kadang ada yang menganggap suatu yang biasa sudah tradisi, jadi stop berpendapat seperti itu. Karena rantai bullying yang terus bergulir ini harus diputus. Tapi ya itu harus ada keseriusan dari kita semua,” katanya. (sdn)


Indonesia Tempati Posisi Tertinggi Perundungan di ASEAN

Senin, 24/07/2017

FOTO: ILUSTRASI

Berita Terkait


Indonesia Tempati Posisi Tertinggi Perundungan di ASEAN

FOTO: ILUSTRASI

JAKARTA - Ternyata kasus perundungan atau bullying pada anak, terutama di sekolah bukan hal baru di Indonesia. Bahkan United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) pada 2016 merilis, menempatkan Indonesia di peringkat pertama untuk soal kekerasan pada anak. 

Miris, tapi kondisi tersebut masih banyak dan terjadi di depan mata. Sayangnya, meski ada komisi yang melindungi anak tetap saja kekerasan terjadi. Untuk urusan kekerasan di sekolah, Indonesia menempati posisi pertama dengan 84%. Jumlah lebih banyak dibandingkan Vietnam dan Nepal yang sama-sama mencarat 79%, disusul kemudian Kamboja (73%) dan Pakistan (43%). 

Lalu berapa kasus yang sudah terjadi di dalam sekolah? Sejak 2011 hingga tahun lalu saja sudah meminta korban 676 korban yang dilakukan oleh  400 pelaku. 

Pemerhati anak, Seto Mulyadi mengakui sulitnya menghentikan bullying karena berlangsung secara turun temurun di lingkungan pendidikan. Atas nama perkenalan senior-junior, metode bullying dari tahun ke tahun justru lebih ‘kreatif’. Yang tampak bukan aspek mendidik dan menghibur, kegiatan yang disebut perpeloncoan makin brutal. 

“Jadi, satu-satunya cara kita harus tegas melakukan satu gerakan nasional anti-bullying. Bullying kadang ada yang menganggap suatu yang biasa sudah tradisi, jadi stop berpendapat seperti itu. Karena rantai bullying yang terus bergulir ini harus diputus. Tapi ya itu harus ada keseriusan dari kita semua,” katanya. (sdn)


 

Berita Terkait

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.