Minggu, 23/07/2017

6 ABK Asal Tegal Hilang Akibat Kapal Tenggelam

Minggu, 23/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

6 ABK Asal Tegal Hilang Akibat Kapal Tenggelam

Minggu, 23/07/2017

TEGAL - Enam anak buah kapal (ABK) asal Kota Tegal, Jawa Tengah hilang akibat kapal KM Minahasa yang mereka tumpangi tenggelam. Sementara, 6 ABK lainnya selamat setelah ditolong kapal lain yang tengah melintas.

Kapal Motor (KM) Minahasa ini membawa 12 ABK asal Kota Tegal dan Pemalang. Kapal ini berangkat melaut pada hari Selasa 16 Juli lalu dari pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Setelah perjalanan selama 24 jam, kapal ini lempar jangkar untuk mematikan mesin yang sudah sangat panas.

Menurut Warno (41), salah satu korban selamat, tidak lama setelah terhenti, tiba tiba muncul angin kencang disertai gelombang tinggi. Terjangan gelombang ini menyebabkan 12 ABK jatuh ke laut. 

“Saat terjangan pertama semua ABK bisa kembali naik ke kapal. Tapi tidak lama kemudian diterjang ombak yang lebih besar kapal langsung terbalik,” ungkap Warno saat ditemui di rumahnya Minggu (23/7/2017) sore.

Setelah terjangan kedua, tambah Warno, hanya enam orang yang bisa berkumpul. Mereka bertahan dengan serpihan badan kapal. Selama berada di tengah laut, mereka kerap jatuh saat ombak kembali menerjang. 

“Kami dari jam 10 siang setelah kejadian, baru diketemukan pada jam 5 pagi menjelang matahari terbit. Kami tidak makan tidak minum,” tambah Warno. 

Diceritakan pula, sebelum kapal tenggelam, kapten kapal sempat memberi kabar mengenai kecelakaan tersebut. Sehingga enam orang ini bisa selamat.

Usai ditolong, mereka kemudian diantar ke pelabuhan Tegal setelah menempung perjalanan selama dua hari satu malam. Menurutnya, kapal tenggelam di perairan utara Jawa, bukan di daerah Masalembo. Sebab jaraknya sekitar 24 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kecepatan 2,1 knot. 

“Kalau dari Masalembo, perjalanan ke Tegal mungkin bisa mencapai lima hari,” kata dia.

Sementara itu, Triswanto, orangtua Eko Iryono Kurniawan, salah satu dari 6 ABK yang saat ini masih dinyatakan hilang berharap agar pemerintah dan pemilik kapal terus berupaya melakukan pencarian. Pihak keluarga ABK menyayangkan sikap dari pemilik kapal motor Minahasa yang terkesan lepas tangan dengan tidak bertanggung jawab. 

“Sampai saat ini pemilik kapal belum memberitahu perihal peristiwa tenggelamnya kapal motor Minahasa,” kata Triswanto.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, dari 12 ABK KM Minahasa ini 10 diantarnya berasal dari Kota Tegal. (dtc)


6 ABK Asal Tegal Hilang Akibat Kapal Tenggelam

Minggu, 23/07/2017

Berita Terkait


6 ABK Asal Tegal Hilang Akibat Kapal Tenggelam

TEGAL - Enam anak buah kapal (ABK) asal Kota Tegal, Jawa Tengah hilang akibat kapal KM Minahasa yang mereka tumpangi tenggelam. Sementara, 6 ABK lainnya selamat setelah ditolong kapal lain yang tengah melintas.

Kapal Motor (KM) Minahasa ini membawa 12 ABK asal Kota Tegal dan Pemalang. Kapal ini berangkat melaut pada hari Selasa 16 Juli lalu dari pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Setelah perjalanan selama 24 jam, kapal ini lempar jangkar untuk mematikan mesin yang sudah sangat panas.

Menurut Warno (41), salah satu korban selamat, tidak lama setelah terhenti, tiba tiba muncul angin kencang disertai gelombang tinggi. Terjangan gelombang ini menyebabkan 12 ABK jatuh ke laut. 

“Saat terjangan pertama semua ABK bisa kembali naik ke kapal. Tapi tidak lama kemudian diterjang ombak yang lebih besar kapal langsung terbalik,” ungkap Warno saat ditemui di rumahnya Minggu (23/7/2017) sore.

Setelah terjangan kedua, tambah Warno, hanya enam orang yang bisa berkumpul. Mereka bertahan dengan serpihan badan kapal. Selama berada di tengah laut, mereka kerap jatuh saat ombak kembali menerjang. 

“Kami dari jam 10 siang setelah kejadian, baru diketemukan pada jam 5 pagi menjelang matahari terbit. Kami tidak makan tidak minum,” tambah Warno. 

Diceritakan pula, sebelum kapal tenggelam, kapten kapal sempat memberi kabar mengenai kecelakaan tersebut. Sehingga enam orang ini bisa selamat.

Usai ditolong, mereka kemudian diantar ke pelabuhan Tegal setelah menempung perjalanan selama dua hari satu malam. Menurutnya, kapal tenggelam di perairan utara Jawa, bukan di daerah Masalembo. Sebab jaraknya sekitar 24 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kecepatan 2,1 knot. 

“Kalau dari Masalembo, perjalanan ke Tegal mungkin bisa mencapai lima hari,” kata dia.

Sementara itu, Triswanto, orangtua Eko Iryono Kurniawan, salah satu dari 6 ABK yang saat ini masih dinyatakan hilang berharap agar pemerintah dan pemilik kapal terus berupaya melakukan pencarian. Pihak keluarga ABK menyayangkan sikap dari pemilik kapal motor Minahasa yang terkesan lepas tangan dengan tidak bertanggung jawab. 

“Sampai saat ini pemilik kapal belum memberitahu perihal peristiwa tenggelamnya kapal motor Minahasa,” kata Triswanto.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, dari 12 ABK KM Minahasa ini 10 diantarnya berasal dari Kota Tegal. (dtc)


 

Berita Terkait

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.