BALIKPAPAN - Progres tiga program strategis nasional di Kaltim, tepatnya di Balikpapan rencananya bakal ditinjau langsung Presiden RI Joko Widodo Kamis, (13/7), hari ini. Tiga 

program itu, diantaranya penyerahan sertifikat tanah di Gedung Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) atau Dome Balikpapan, penyerahan program perumahan rakyat di Perumahan Bukit Batuah KM 6 Balikpapan Utara dan tinjauan jalan tol Balikpapan - Samarinda di kilometer 13 Balikpapan Utara.

Sekretaris Provinsi Kaltim, Rusmadi mengklaim bahwa tiga proyek nasional itu mengalami perkembangan signifikan. 

Namun demikian kunjungan Joko Widodo tentu akan dimanfaatkan pihaknya untuk menyampaikan kendala yang dihadapi agar memaksimalkan program kerja yang sudah ada.

“Di Dome itu nanti penyerahan sertifikat tanah. Kemudian yang kedua untuk perumahan Jokowi tadi ada 40 hektare target 4.000 dan tadi sudah ada 500 unit yang siap. Kemudian ditambah rangkaian kunjungan beliau, yakni akan melihat proses akad kredit. Jadi ada 150 akad kredit perumahannya, itu diluar dari yang 500 tadi. Yang ketiga dijalan tol,” ujar Rusmadi.

Didalam jadwal kunjangan kerjanya juga tertulis Jokowi meninjau progres pembangunan tol. Hal ini dikarenakan jalan tol menjadi salah satu objek pembangunan yang masuk dalam proggram strategis nasional.

“Objeknya memang Jembatan Manggar, karena disitu objek pembangunan jalan strategis nasional untuk jalan tol. Nah jalan tol kan ada lima sesi, kebetulan masuk pada bagian sesi satu yang didanai APBN dan proggresnya sudah 75 persen. Kemudian untuk Jembatan Manggar sendiri masuk di sesi satu tetapi didanai oleh APBN,” jelasnya.

Tentu kehadiran Presiden Jokowi membuat pemerintah provinsi dan daerah akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan aspirasinya. Seperti penunjukkan kota Balikpapan yang direncanakan menjadi ibu kota negara.

“Besok pasti jadi pembahasan juga (ibu kota negara). Saya yakin Pak Gubernur akan menyampaikan untuk jadi pertimbangan,” tambahnya.

Tak hanya itu, sejumlah permasalahan yang ada di Kaltim akan disampaikannya. Sebab terdapat beberapa kendala pembangunan infrastruktur kota yang kewenangannya ada pada pemerintah pusat. Hal ini akan dimanfaatkan oleh Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak meminta bantuan pada Jokowi. (Yud)