TENGGARONG - Antrean sepanjang 20 meter menjadi pemandangan saat masyarakat ingin membeli liquefied petroleum gas (LPG) dengan takaran 3 kilogram (kg) di salah satu pangkalan di Jalan Belida, Kelurahan Timbau, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (19/4) sore.A

Antrean panjang terjadi karena warga mengetahui kedatangan dua truk agen Pertamina yang mengangkut elpiji untuk pangkalan itu. Warga rela antre karena elpiji ‘melon’ tak bisa didapat di toko-toko biasanya.

Salah seorang warga yang mengantre, Efendy mengaku dirinya sudah berkeliling untuk mendapatkan bahan bakar untuk memasak itu di sejumlah toko, tapi tak mendapatkannya. Dia rela mengantre saat melihat truk bermuatan elpiji ini masuk ke pangkalan.

“Kalau di pangkalan lain nggak ada, tak  tahu kenapa bisa kosong,” kata Efendy.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam sebulan terakhir memang sudah terjadi kekosongan elpiji hampir di seputaran Kecamatan Tenggarong. Dia mengaku sudah berkeliling ke setiap toko yang biasa menjual elpiji, tapi tak kunjung mendapatkannya.

“Setahu saya baru pekan ini tersedia setelah agennya memesan, namun baru hari ini ada kiriman,” imbuhnya.

Warga lainnya, Dodi berharap pemerintah segara menyikapi kekosongan gas elpiji yang diperuntukan pada masyarakat berpenghasilan rendah itu. Dia meminta ke depannya jangan ada lagi pemandangan masyarakat mengantre seperti ini. “Maunya kami di sini ya jangan sampai lah mengantre seperti ini, bagaimana caranya elpiji itu tersedia,” harapnya. 

Sementara itu, salah seorang pekerja di Agen elpiji bersubsidi, PT Ismail Mandiri Sejahtra, Rudy mengklaim selama ini memang tidak ada agen lain yang menyetok elpii untuk kawasan Tenggarong.

“Cuma kami saja yang nyetok di sini, agen-agen lain setahu saya malah menyetok ke tempat-tempat yang jauh seperti Muara Badak, seharusnya pangkalan lain itu yang disorot,” pintanya. (rf218)