Senin, 01/06/2020

New Normal Dimulai, Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia

Senin, 01/06/2020

Sebelum dikirim, Karet diperiksa oleh Petugas Karantina Pertanian. (Dok Kantor Karantina Pertanian Samarinda)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

New Normal Dimulai, Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia

Senin, 01/06/2020

logo

Sebelum dikirim, Karet diperiksa oleh Petugas Karantina Pertanian. (Dok Kantor Karantina Pertanian Samarinda)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA  - Pemberlakuan  New Normal di beberapa negara termasuk Indonesia, mulai berdampak pada industri pertanian. Kepala Kantor  Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiono mengatakan, Senin (1/6/2020) kemarin, sebanyak  22,7 ton karet dalam bentuk lembaran senilai Rp317,5 juta asal Kalimantan Timur (Kaltim) kembali diekspor guna memasok pabrik ban di Rusia.

Pembukaan pembatasan transportasi dan perdagangan secara bertahap ini, kata Agus  membawa harapan baru dan  disambut gembira oleh seluruh sektor termasuk petani Karet di Kaltim. "Selain adanya pembatasan akibat wabah pandemi, ekspor karet sempat terhenti akibat harga yang tidak menentu. Alhamdulilah kini seiring dengan kebijakan "new normal", permintaan fasilitasi ekspor karet kembali bergairah, " kata Agus Sugiono, dalam rilis diterima korankaltim.com Selasa (02/06/2020) pagi tadi.

“Kaltim khususnya kota Samarinda telah memiliki pabrik yang dapat mengolah karet. Mulai dari getah karet mentah hingga menjadi karet lembaran dan memiliki kualitas yang sangat tinggi. Bahkan lembaran karet asal Kaltim ini biasa digunakan dinegara tujuan sebagai bahan baku mobil balap Formula 1,” paparnya.

Produk olahan karet adalah salah satu produk unggulan ekspor diwilayah kerjanya. Agus mencatat selain Rusia, negara  pelanggan lainnya adalah India, Taiwan, Belanda dan Cina. Berdasarkan data IQ Fast, di tahun 2019 fasilitasi ekspor lembaran karet asal Kaltim sebanyak 40,6 ribu ton dengan frekwensi 7 kali.

Agus juga menjelaskan selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihak memberikan perlakuan fumigasi sebagai persyaratan negara tujuan. Hal ini guna memastikan tidak ada serangga hidup atau organisme pengganggu tumbuhan (opt) lainnya, sehingga produk dapat diterima dinegara tujuan.

Terpisah,Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil  menyebutkan,   pihaknya telah bersiap untuk meningkatkan pelayanan perkarantinaan sejalan dengan kebijakan tatanan normal baru di masa pandemi. Penerapan biosekuriti pada ruang layanan, penggunaan alat pelindung diri atau APD yang sesuai standar bagi petugas dan pemanfaatan digitalisasi layanan juga ditingkatkan.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pertanian tidak boleh berhenti. Selain untuk urusan pangan, diharapkan sektor pertanian dapat menjadi penopang ekonomi melaluo kinerja ekspornya. "Kita semua berharap, kinerja ekspor karet Kaltim tahun ini bisa meningkat atau paling tidak sama dengan capaian tahun lalu,"ungkap Jamil. [*]


Penulis : Rusdi

Editor: Aspian Nur

New Normal Dimulai, Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia

Senin, 01/06/2020

Sebelum dikirim, Karet diperiksa oleh Petugas Karantina Pertanian. (Dok Kantor Karantina Pertanian Samarinda)

Berita Terkait


New Normal Dimulai, Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia

Sebelum dikirim, Karet diperiksa oleh Petugas Karantina Pertanian. (Dok Kantor Karantina Pertanian Samarinda)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA  - Pemberlakuan  New Normal di beberapa negara termasuk Indonesia, mulai berdampak pada industri pertanian. Kepala Kantor  Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiono mengatakan, Senin (1/6/2020) kemarin, sebanyak  22,7 ton karet dalam bentuk lembaran senilai Rp317,5 juta asal Kalimantan Timur (Kaltim) kembali diekspor guna memasok pabrik ban di Rusia.

Pembukaan pembatasan transportasi dan perdagangan secara bertahap ini, kata Agus  membawa harapan baru dan  disambut gembira oleh seluruh sektor termasuk petani Karet di Kaltim. "Selain adanya pembatasan akibat wabah pandemi, ekspor karet sempat terhenti akibat harga yang tidak menentu. Alhamdulilah kini seiring dengan kebijakan "new normal", permintaan fasilitasi ekspor karet kembali bergairah, " kata Agus Sugiono, dalam rilis diterima korankaltim.com Selasa (02/06/2020) pagi tadi.

“Kaltim khususnya kota Samarinda telah memiliki pabrik yang dapat mengolah karet. Mulai dari getah karet mentah hingga menjadi karet lembaran dan memiliki kualitas yang sangat tinggi. Bahkan lembaran karet asal Kaltim ini biasa digunakan dinegara tujuan sebagai bahan baku mobil balap Formula 1,” paparnya.

Produk olahan karet adalah salah satu produk unggulan ekspor diwilayah kerjanya. Agus mencatat selain Rusia, negara  pelanggan lainnya adalah India, Taiwan, Belanda dan Cina. Berdasarkan data IQ Fast, di tahun 2019 fasilitasi ekspor lembaran karet asal Kaltim sebanyak 40,6 ribu ton dengan frekwensi 7 kali.

Agus juga menjelaskan selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihak memberikan perlakuan fumigasi sebagai persyaratan negara tujuan. Hal ini guna memastikan tidak ada serangga hidup atau organisme pengganggu tumbuhan (opt) lainnya, sehingga produk dapat diterima dinegara tujuan.

Terpisah,Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil  menyebutkan,   pihaknya telah bersiap untuk meningkatkan pelayanan perkarantinaan sejalan dengan kebijakan tatanan normal baru di masa pandemi. Penerapan biosekuriti pada ruang layanan, penggunaan alat pelindung diri atau APD yang sesuai standar bagi petugas dan pemanfaatan digitalisasi layanan juga ditingkatkan.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pertanian tidak boleh berhenti. Selain untuk urusan pangan, diharapkan sektor pertanian dapat menjadi penopang ekonomi melaluo kinerja ekspornya. "Kita semua berharap, kinerja ekspor karet Kaltim tahun ini bisa meningkat atau paling tidak sama dengan capaian tahun lalu,"ungkap Jamil. [*]


Penulis : Rusdi

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.