Rabu, 05/07/2017
Rabu, 05/07/2017
Rabu, 05/07/2017
TANJUNG REDEB – DPRD Berau mengecam keras matinya sejumlah binatang di Hutan Kota Tangap. Sejumlah ayam dan burung hutan ditemukan sudah menjadi bangkai di dalam kandang yang tergembok akibat keparan dan kurang perawatan.
“Saya sangat geram. Seharusnya pihak pengelola terdahulu bisa bertanggung jawab karena binatang-binatang itu juga bernyawa,”ungkap Wakil Ketua DPRD Berau, H Sa’ga kepada Koran Kaltim, Selasa (4/7).
Menurut Sa’ga, binatang yang ada di Hutan Tangap mestinya dirawat dengan baik karena kawasan itu merupakan objek wisata yang berada tak jauh di pusat kota.
Untuk itu, DPRD, mendukung penuh rencana Pemkab Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang ingin mengambi alih pengelolaan Hutan Tangap. Apalagi saat ini Berau tengah bergeliat dengan pariwisata. Pengelolaan Hutan Tangap secara profesional menjadikan Berau tak hanya dikenal lewat wisata Pulau Derawan, Pulau Maratua, dan Biduk-Biduk.
“DPRD mendukung penuh pengalihan pengelolaan Hutan Tangap ke Dinas Parawisata yang ditujukan agar Hutan Tangap bisa menjadi aset wisata Kota Tanjung Redeb. Sehingga, wisatawan yang datang ke Berau tidak hanya lewat saja di Kota Tanjung Redeb, namun tetap bisa bermalam dan menikmati keindahan Hutan Tangap yang nantinya menjadi sektor wisata alam yang luar biasa,” pungkasnya. (ind)
TANJUNG REDEB – DPRD Berau mengecam keras matinya sejumlah binatang di Hutan Kota Tangap. Sejumlah ayam dan burung hutan ditemukan sudah menjadi bangkai di dalam kandang yang tergembok akibat keparan dan kurang perawatan.
“Saya sangat geram. Seharusnya pihak pengelola terdahulu bisa bertanggung jawab karena binatang-binatang itu juga bernyawa,”ungkap Wakil Ketua DPRD Berau, H Sa’ga kepada Koran Kaltim, Selasa (4/7).
Menurut Sa’ga, binatang yang ada di Hutan Tangap mestinya dirawat dengan baik karena kawasan itu merupakan objek wisata yang berada tak jauh di pusat kota.
Untuk itu, DPRD, mendukung penuh rencana Pemkab Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang ingin mengambi alih pengelolaan Hutan Tangap. Apalagi saat ini Berau tengah bergeliat dengan pariwisata. Pengelolaan Hutan Tangap secara profesional menjadikan Berau tak hanya dikenal lewat wisata Pulau Derawan, Pulau Maratua, dan Biduk-Biduk.
“DPRD mendukung penuh pengalihan pengelolaan Hutan Tangap ke Dinas Parawisata yang ditujukan agar Hutan Tangap bisa menjadi aset wisata Kota Tanjung Redeb. Sehingga, wisatawan yang datang ke Berau tidak hanya lewat saja di Kota Tanjung Redeb, namun tetap bisa bermalam dan menikmati keindahan Hutan Tangap yang nantinya menjadi sektor wisata alam yang luar biasa,” pungkasnya. (ind)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.