Rabu, 04/10/2017

Pengelolaan PBB-P3 Sebaiknya Diserahkan ke Daerah

Rabu, 04/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pengelolaan PBB-P3 Sebaiknya Diserahkan ke Daerah

Rabu, 04/10/2017

SANGATTA - Sejak Januari 2014, sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pengelolaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHATB), serta Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) diserahkan oleh Pemerintah Pusat ke daerah. Tentunya hal tersebut menjadi potensi baru untuk menambah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Namun demikian, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) selaku instansi koordinator pengelolaan pendapatan daerah masih berharap tidak hanya PBB P2 saja yang diserahkan kepada daerah, tetapi juga PBB P3 (Perkebunan, Perhutanan dan Pertambangan) juga turut diserahkan.

“Ibarat kata PBB P2 ini uang recehnya, sedangkan PBB P3 itu dollar-nya. Jadi kami berharap pemerintah pusat juga bisa melimpahkan kewenangan pengelolaan PBB P3 kepada daerah,” harap Kepala Bapenda Musyaffa di acara Pekan Panutan Bayar PBB P2 di Kantornya, Selasa (26/9) kemarin.

Musyaffa mengaku saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi kepada pemerintah pusat terkait kemungkinan penyerahan pengelolaan PBB P3 tersebut. Pemkab Kutim melalui Bapenda ngotot memperjuangkan pengelolaan pajak tersebut karena tentunya akan berdampak signifikan terhadap penerimaan pajak daerah karena nilainya yang tidak sedikit. Apalagi potensi milyaran rupiah bisa didapat dari luasan kebun, hutan dan tambang yang masih berproduksi di Kabupaten Kutim hingga saat ini.

Dilain kesempatan, Bupati Kutim Ismunandar menyatakan mendukung rencana pihak Bapenda yang ingin mengelola potensi objek pajak di tiga sektor tersebut. 

“Karena semua perusahaan (perkebunan, perhutanan dan pertambangan) itu berusaha (berinvestasi) disini (Kutim). Jadi tidak ada salah kalau kita (Pemkab Kutim) menarik pajaknya,” tegas Bupati.

Dari kata-katanya nampak tersirat Bupati juga sangat berharap PBB P3 dapat dikelola oleh daerah. Tetapi dia meminta agar semua dilakukan sesuai prosedur. Apabila diperlukan regulasi yang diterbitkan oleh daerah dia menyatakan siap saja. Namun apabila pemerintah pusat tidak bisa menyerahkan karena terbentur peraturan, maka menurut Ismu, daerah mau tidak mau akan menerima saja. 

Saat ini Bapenda Kutim telah mengelola BPHATB dan PBB P2 dari para wajib pajak di 18 kecamatan dengan total 103.700 SPPT (surat pemberitahuan pajak terhutang). Ditarik oleh sekitar 135 juru pungut kecamatan dan desa. Tetapi wajib pajak juga ada yang menyetorkan langsung SPPT-nya ke lokat di Bapenda. (adv/hms3)

Pengelolaan PBB-P3 Sebaiknya Diserahkan ke Daerah

Rabu, 04/10/2017

Berita Terkait


Pengelolaan PBB-P3 Sebaiknya Diserahkan ke Daerah

SANGATTA - Sejak Januari 2014, sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pengelolaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHATB), serta Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) diserahkan oleh Pemerintah Pusat ke daerah. Tentunya hal tersebut menjadi potensi baru untuk menambah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Namun demikian, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) selaku instansi koordinator pengelolaan pendapatan daerah masih berharap tidak hanya PBB P2 saja yang diserahkan kepada daerah, tetapi juga PBB P3 (Perkebunan, Perhutanan dan Pertambangan) juga turut diserahkan.

“Ibarat kata PBB P2 ini uang recehnya, sedangkan PBB P3 itu dollar-nya. Jadi kami berharap pemerintah pusat juga bisa melimpahkan kewenangan pengelolaan PBB P3 kepada daerah,” harap Kepala Bapenda Musyaffa di acara Pekan Panutan Bayar PBB P2 di Kantornya, Selasa (26/9) kemarin.

Musyaffa mengaku saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi kepada pemerintah pusat terkait kemungkinan penyerahan pengelolaan PBB P3 tersebut. Pemkab Kutim melalui Bapenda ngotot memperjuangkan pengelolaan pajak tersebut karena tentunya akan berdampak signifikan terhadap penerimaan pajak daerah karena nilainya yang tidak sedikit. Apalagi potensi milyaran rupiah bisa didapat dari luasan kebun, hutan dan tambang yang masih berproduksi di Kabupaten Kutim hingga saat ini.

Dilain kesempatan, Bupati Kutim Ismunandar menyatakan mendukung rencana pihak Bapenda yang ingin mengelola potensi objek pajak di tiga sektor tersebut. 

“Karena semua perusahaan (perkebunan, perhutanan dan pertambangan) itu berusaha (berinvestasi) disini (Kutim). Jadi tidak ada salah kalau kita (Pemkab Kutim) menarik pajaknya,” tegas Bupati.

Dari kata-katanya nampak tersirat Bupati juga sangat berharap PBB P3 dapat dikelola oleh daerah. Tetapi dia meminta agar semua dilakukan sesuai prosedur. Apabila diperlukan regulasi yang diterbitkan oleh daerah dia menyatakan siap saja. Namun apabila pemerintah pusat tidak bisa menyerahkan karena terbentur peraturan, maka menurut Ismu, daerah mau tidak mau akan menerima saja. 

Saat ini Bapenda Kutim telah mengelola BPHATB dan PBB P2 dari para wajib pajak di 18 kecamatan dengan total 103.700 SPPT (surat pemberitahuan pajak terhutang). Ditarik oleh sekitar 135 juru pungut kecamatan dan desa. Tetapi wajib pajak juga ada yang menyetorkan langsung SPPT-nya ke lokat di Bapenda. (adv/hms3)

 

Berita Terkait

Ketua DPRD, Kapolres dan Dandim Harap Momen Kebangkitan Nasional Masyarakat Kukar Saling Rangkul Ciptakan Keamanan

Ketua DPRD Kukar Dukung Perpindahan Lokasi CFD, Rasid: Sehat Jasmani dan Ekonomi Rakyat

Lantik 18 Pejabat Administrator dan Pengawas, Sekda PPU Minta Pejabat Baru Segera Lakukan Komunikasi

Abdul Rasid Senam Massal Sehat Bersama Masyarakat Kota Bangun

Saluran Drainase di Kelurahan Timbau Segera Diperbaiki untuk Atasi Banjir

Cegah dan Tangani Stunting, Kelurahan Timbau Optimalkan Peran Posyandu

Hasil Persiapan Matang, Kelurahan Timbau Berhasil Pertahankan Juara Umum MTQ Sebanyak Delapan Kali

Fraksi Partai Golkar DPRD Kukar Soroti Empat Hal Terkait Raperda Perubahan Badan Hukum Perseroda TP

Fraksi Gerindra DPRD Kukar Berikan Tiga Masukan Menanggapi Perubahan Badan Hukum Perusda TP

Fraksi PKB DPRD Kukar Sarankan Pemkab Penuhi Ketentuan Hukum Perubahan Modal Dasar di Perseroda TP

Fraksi PAN DPRD Kukar Minta Seluruh Perseroda Lakukan Transparansi

Juru Bicara Fraksi P3PKS DPRD Kukar Sampaikan Tiga Pandangan Terhadap Perubahan Nama Perusda TP

Fraksi NHP DPRD Kukar Minta Empat Penjelasan Terkait Perubahan Bentuk Hukum Perusda TP

Fraksi PDIP di DPRD Kukar Sampaikan Pemandangan Umum Berubahnya Perusda TP Menjadi Perseroda

Imigrasi Dukung Penuh Pemberangkatan Jemaah Haji Embarkasi Balikpapan

Madri Sebut, Perlu Wujud Nyata Terkait Pembangunan UMKM Center

Disperindag Usulkan Pertamini Boleh Saja Jika di Pinggiran Kota

DPRD Berau Menyoroti Potensi UMKM Berau Yang Kurang Didukung Kepala Kampung

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.