Sabtu, 15/02/2025

Maratua Run Diikuti 600 Peserta, Pelari Kenya jadi Yang Tercepat, Usai Juara Ingin Menikmati Keindahan Alam

Sabtu, 15/02/2025

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Maratua Run Diikuti 600 Peserta, Pelari Kenya jadi Yang Tercepat, Usai Juara Ingin Menikmati Keindahan Alam

Sabtu, 15/02/2025

logo

Penulis: Claudius Vico

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Membludak, itulah gambaran yang terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti ajang olahraga lari Maratua Run 2025 yang dihelat di Kabupaten Berau Sabtu (15/2/2025) pagi tadi.

Ajang olahraga perdana yang digelar di Bumi Batiwakkal di awal tahun ini diikuti 600 peserta tak hanya dari Kalimantan Timur melainkan juga dari provinsi lain di Indonesia hingga dari mancanegara.

Tak sekadar mengejar gelar juara yang mana Maratua Run 2025 menyediakan hadiah ratusan juta rupiah, namun peserta yang berlomba sekaligus ingin menikmati pemandangan di pulau yang kerap disebut Paradise Island itu.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengungkapkan Maratua Run mengakui kalau lomba lari ini memang bertujuan memperkenalkan pulau yang terletak paling luar dari wilayah Berau itu dengan memamerkan keindahan alamnya yang tak kalah dengan destinasi wisata lainnya.

“Tujuannya agar Maratua ini bisa dikenal oleh seluruh masyarakat terkhusus peserta yang hadir di sini dan bisa kembali lagi,” kata Akmal saatiba di garis finish Maratua Run.

Wakil Bupati Berau Gamalis menegaskan ajang seperti ini direncanakan masuk dalam agenda kalender tahunan.

“Kami menyambut baik event-event seperti ini dan pasti siap mendukung, direncanakan Maratua Run ini jadi agenda tahunan di Berau,” papar Gamalis.

Pada Maratua Run 2025 ini pelari asal Kenya, Wiliam Nyarondia Morwabe jadi pelari tercepat dan finish pertama dikategori putra. Kepada Korankaltim.com usai memastikan diri jadi juara, Wiliam mengungkapkan rasa bangga karena berhasil menempuh garis akhir pada kategori 10 kilometer. 

Diungkapkan Wiliam, sebelum berangkat ke Berau dirinya sudah mempersiapkan diri selama tiga bulan. Dan diakuinya dirinya datang ke Maratua selain ingin ikut lomba juga ingin melihat langsung keindahan Pulau Maratua. “Setelah ini saya akan mengelilingi Maratua untuk menikmati keindahan alam,” ujar Wiliam.


Editor: Aspian Nur


Ket foto: Pj Gubernur, Akmal Malik Melepas peserta Maratua Run 2025. (Vico/Korankaltim.com)



Laga amal bertajuk Match for Hope yang berlangsung di 


KSI telah diejek secara brutal setelah melakukan gol bunuh diri yang aneh dalam Match for Hope 2025. Petinju yang kini menjadi YouTuber, berusia 31 tahun, membuat para penggemar dan rekan setimnya kebingungan setelah momen aneh tersebut dalam pertandingan amal di Qatar.

KSI - kapten dari XI-nya sendiri dalam kontes ini - mencoba memotong umpan silang dari sesama bintang streaming iShowSpeed delapan menit setelah pertandingan dimulai. Namun, pemain berusia 31 tahun ini secara tak terduga malah membelokkan bola ke dalam gawangnya sendiri ketika ia mencoba untuk menyapu bola. KSI tenggelam ke lantai karena merasa malu, dengan kapten saingannya, Chunkz, yang melompat ke arahnya untuk melakukan selebrasi. Salah satu penggemar terkesiap saat melihat X: "Ini adalah hal yang paling KSI yang pernah terjadi."

Ada juga yang mengatakan: "Saya pikir itu mungkin gol bunuh diri terburuk yang pernah ada." Sementara yang ketiga menyatakan: "KSI dengan gol bunuh diri terbanyak sepanjang masa." Match for Hope bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi sekitar 70.000 anak sekolah di berbagai negara di seluruh dunia. Pertandingan ini mempertemukan dua tim yang terdiri dari para pemain dan mantan pemain profesional dalam 90 menit yang penuh dengan kekacauan. 

Tahun lalu, lebih dari $8,8 juta (£7 juta) terkumpul untuk amal, yang akan disalurkan ke sekolah-sekolah di Palestina, Sudan, Mali, Rwanda, Tanzania, dan Pakistan.

Edisi tahun ini menampilkan para legenda seperti Andres Iniesta, Thierry Henry, Alessandro Del Piero dan David Silva, sedangkan mantan bos Liga Primer, Arsene Wenger dan Mauricio Pochettino, berada di bangku cadangan. Momen yang tidak menguntungkan dari KSI membuka pintu air di kedua sisi lapangan. Gol-gol mengalir sebelum turun minum, dengan SIX yang masuk ketika pertahanan kedua tim runtuh di Qatar. Dan terlepas dari OG yang aneh dari KSI, timnya berhasil meraih kemenangan 6-5 dalam sebuah pertandingan yang menegangkan.

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.