Selasa, 11/02/2025

Komisi IV DPRD Samarinda Tinjau Fasilitas Kesehatan, Hadapi Kendala Teknis

Selasa, 11/02/2025

Kunjungan Komisi IV DPRD Samarinda ke salah satu faskes di Samarinda. (Foto: Ainur/Korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Komisi IV DPRD Samarinda Tinjau Fasilitas Kesehatan, Hadapi Kendala Teknis

Selasa, 11/02/2025

logo

Kunjungan Komisi IV DPRD Samarinda ke salah satu faskes di Samarinda. (Foto: Ainur/Korankaltim.com)

Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda melakukan peninjauan ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Samarinda, Selasa (11/2/2025).

Peninjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan puskesmas dalam menjalankan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Samarinda, yang dinilai belum berjalan secara optimal.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyatakan bahwa program ini seharusnya sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Namun, meskipun puskesmas telah memenuhi standar pelayanan, program ini masih belum berjalan sesuai harapan. “Beberapa puskesmas masih menghadapi kendala teknis, seperti keterbatasan fasilitas,” ujar Novan.

Salah satu temuan dalam tinjauan tersebut adalah kurangnya fasilitas penyimpanan di Puskesmas Pasundan. 

Sementara itu, Puskesmas Sambutan mengalami kendala serupa, ditambah dengan jumlah ambulans yang masih di bawah standar minimal. “Seharusnya ada dua unit ambulans, tetapi saat ini baru tersedia satu,” jelas Novan.

Meski secara infrastruktur puskesmas dinilai siap, minimnya partisipasi masyarakat menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan CKG. Hingga saat ini, belum ada warga yang mendaftar untuk memanfaatkan layanan pemeriksaan gratis tersebut.

Novan mengungkapkan bahwa ada dua kemungkinan penyebab rendahnya antusiasme masyarakat. Keyakinan tersebut, masyarakat dalam kondisi sehat dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala.

“Jika indikator kota sehat adalah minimnya kunjungan ke puskesmas, maka ini bisa jadi pertanda baik. Namun, sosialisasi program ini tetap perlu digencarkan agar lebih banyak warga yang memanfaatkannya,” pungkasnya.


Editor: Erwin

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.