Selasa, 17/09/2024
Selasa, 17/09/2024
Tampak personel Satpolairud Polresta Samarinda saat memegang pemuda 28 tahun yang diduga hendak bunuh diri, Senin (16/9/2024) tadi malam. (Foto: Istimewa)
Selasa, 17/09/2024
Tampak personel Satpolairud Polresta Samarinda saat memegang pemuda 28 tahun yang diduga hendak bunuh diri, Senin (16/9/2024) tadi malam. (Foto: Istimewa)
Penulis: Nancy
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Setelah kejadian di Kota Tenggarong pekan lalu, kasus keinginan mengakhiri hidup yaitu bunuh diri kembali terjadi tapi kali ini di Kota Samarinda.
Sama seperti di Kota Raja, peristiwa di Kota Tepian pada Senin (16/9/2024) malam tadi sekitar pukul 22.30 WITA juga dipicu depresi, gangguan emosi yang terlalu tinggi.
Adalah AW, pria berusia 28 tahun yang ingin mengakhiri hidup setelah dipecat dari pekerjaan ditambah dengan renggang hubungan dengan sang istri. Peristiwa itu dilakukan AW di Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) IV atau Jembatan Kembar Jalan Slamet Riyadi Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang.
M Iqbal, seorang driver ojek online (ojol) kepada Korankaltim.com menjelaskan, peristiwa itu berawal saat dirinya standby menunggu orderan di depan retail modern di Jalan Slamet Riyadi.
"Waktu saya menunggu orderan ada pria datang memesan ke saya minta diantar tapi secara offline, tujuan ke Samarinda Sebrang," kata pemuda 23 tahun itu.
Dalam perjalanan menuju Samarinda Seberang AW meminta kepada Iqbal untuk melewati jalur mobil di Jembatan Mahakam IV.
"Saat di tengah jembatan dia minta saya berhenti dulu terus dia turun dan melompat melewati pagar pembatas jembatan, dia seperti mau terjun. Saya langsung lapor ke polisi tidak lama petugas piket dari Polairud datang," ujar Iqbal.
Peristiwa penyelamatan AW terekam ponsel warga berdurasi 12 detik, beredar di media sosial saat seorang anggota dari Polairud Polresta Samarinda memegangi AW yang sedang duduk diluar pembatas jembatan.
Setelah beberapa lama dibujuk oleh petugas, akhirnya AW mengurungkan niatnya yang diduga hendak bunuh diri dan langsung dibawa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Samarinda untuk diamankan.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapal SPKT Iptu Sugondo yang dikonfirmasi mengatakan AW yang diduga hendak bunuh diri sudah dipulangkan ke kediamannya di kawasan Cendana.
"Sudah dipulangkan anggota kami ke rumahnya di Cendana, kalau pengakuannya dia depresi dipecat dari perusahaan dan hubungannya dengan istrinya renggang," ujar Sugondo Selasa (17/9/2024) hari ini.
Karena stress AW pergi ke jembatan untuk duduk. "Mungkin mau cari sensasi saja biar orang tahu, tetapi Alhamdulillah bisa dicegah," ucap Sugondo lagi.
Bagi anda yang mengalami gejala depresi dengan kecenderungan
pemikiran bunuh diri, segera berkontribusi dengan psikolog, psikiater
atau klinik kesehatan mental terdekat.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.