Senin, 16/09/2024
Senin, 16/09/2024
Pembukaan Moon Cake Festival yang berlangsung malam tadi, dihadiri ratusan masyarakat Samarinda. (Foto: Aspian/Korankaltim.com)
Senin, 16/09/2024
Pembukaan Moon Cake Festival yang berlangsung malam tadi, dihadiri ratusan masyarakat Samarinda. (Foto: Aspian/Korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Bersamaan dengan penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXX/2024 pada Minggu (15/9/2024) malam kemarin di Gelora Kadrie Oening Sempaja Jalan M Yamin Samarinda, di Jalan DI Pandjaitan dimulakan acara tahunan Moon Cake Festival (MCF) IV/2024 tepatnya di Maha Vihara Sejahtera Maitreya Buddhist Center Samarinda.
Ratusan orang menghadiri even yang tahun ini memasuki pelaksanaan keenam dan menghadirkan aneka kuliner yang disajikan etnis Tionghoa namun halal khusus vegetarian alias tidak terbuat dari daging.
Ketua Panitia MCF VI/2024 Pdt Hendri Suwito dalam sambutannya pada pembukaan acara malam tadi menjelaskan, kegiatan ini berlangsung tiga hari mulai kemarin hingga Selasa (17/9/2024) besok mulai pukul 18.00 WITA sampai jam sepuluh malam.
“Kegiatan ini bisa terlaksana tidak lepas dari dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah kota Samarinda serta semua pemangku kepentingan yang benar-benar memberikan ruang dan waktu kepada kami,” kata Hendri.
MCF VI yang merupakan kontribusi etnis Tionghoa dalam hal kesenian dan kebudayaan di Kalimantan Timur khususnya Samarinda mengambil tema Indonesia Harmonis, Dunia Satu Keluarga.
“Kalimantan Timur penuh keberkahan tahun ini karena pada waktu yang bersamaan ada MTQN ke-30 dan ada festival ini, tentu ini jadi kebanggan kita semua,” sebutnya.
Moon Cake Festival juga dikenal dengan sebutan Mid Autumn Festival atau perayaan pertengahan musim gugur atau dengan nama lain festival kue bulan menurut Hendri selalu digelar setiap bulan delapan penanggalan Imlek tanggal 15.
“Dibalik Moon Cake Festival tersimpan nilai Sejarah, budaya dan tradisi yang luhur yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Festival ini melewati batas budaya dan negara dan di Indonesia jadi symbol yang merajut benang-benang kebersamaan, menyatukan seluruh lapisan masyarakat dalam semangat kebersamaan,” papar Hendri.
Cahaya warna warni yang terlihat di Buddhist Center disebutkannya sebagai cahaya-cahaya kehangatan yang siap menyambut masyarakat yang datang. Dengan tema yang diusung yaitu Indonesia Harmonis, Dunia Satu Keluarga tak sekadar slogan menurut Hendri sebagai visi dan misi masa depan tanpa memandang asal usulnya dapat hidup bersama dalam kedamaian dan pengertian.
“Pesan inilah yang ingin kami titipkan dalam setiap perayaan acara ini, kita semua adalah satu keluarga besar dibawah langit yang sama, berbagi di bumi yang sama dan merindukan masa depan yang penuh kedamaian,” tutup Hendri.
Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan tambur Malam pertama MCF VI/2024 dimeriahkan dengan atraksi Barongsai, Senam Kasih Semesta oleh Moonlight Youth Team, Chinesse Flute Performance oleh Damma dan Parade 7 Dewi oleh Persadabumi Samarinda juga Speed Drawing atau menggambar cepat oleh Nadya Pradita Hosensyah.
Ratusan masyarakat yang hadir selain menyaksikan atraksi juga bisa merasakan kuliner berbagai makanan juga kue dalam Bazaar Vegetarian yang dijual pada banyak tenant di area tersebut. Selain itu ada spot yang disiapkan untuk mereka yang ingin mengabadikan kebersamaan lewat foto di lokasi acara.
Setiap hari dalam tiga hari kegiatan panitia kegiatan menyuguhkan berbagai acara berbeda di atas panggung mulai dari atraksi barongsai dan naga, alunan music, seni dan budaya.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.