Senin, 24/06/2024
Senin, 24/06/2024
Senin, 24/06/2024
KORANKALTIM.COM - RENO Khairul Fadli menjadi salah satu pemuda yang sukses membuktikan, bahwa hidup di keluarga dengan keterbatasan ekonomi tidak menghalangi mimpinya untuk meraih pendidikan yang tinggi.
Meskipun berasal dari keluarga sederhana dan merupakan anak penjual nasi goreng di pinggir jalan, Reno Khoirul Fadli tak pernah menyangka bisa menjadi seorang sarjana. Reno sukses menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Jawa Timur.
Belakangan, rekaman video momen pidatonya ketika mengikuti prosesi wisuda viral di jagat maya. Salah satunya, diunggah di akun Instagram @unikinfold. Dalam video tersebut, Pidato Reno tampak begitu menyentuh dan sukses mencuri perhatian seluruh peserta wisuda lain hingga rektor yang hadir.
Pasalnya, dalam pidato prosesi wisuda yang digelar di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) itu, Reno menceritakan latar belakangnya sebagai anak penjual nasi goreng pinggir jalan.
Reno bercerita, selama ini ia mengaku menyimpan banyak ketakutan sepanjang perjalanan pendidikannya. Ketakutannya semakin besar karena ia harus tinggal jauh dari orang tua di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
“Orang tua saya penjual nasi goreng di pinggir jalan. Sejak kuliah saya selalu hidup dalam ketakutan. Saya takut orangtua saya kelaparan,” ujar Reno dilansir dari okezone pada Senin (24/6/2024).
Reno juga bercerita tentang kekhawatirannya akan kesehatan sang ayah yang menderita diabetes dan sempat menjalani operasi. “Karena dengan saya mengikuti program ini, ada kemungkinan saya akan jauh dari orangtua. Saya tidak bisa memonitoring kondisi orangtua yang sedang sakit diabetes dan sempat dioperasi,” tuturnya.
Meski demikian, Reno tak menyerah dan terus berjuang menyelesaikan pendidikannya. Dalam kesempatan tersebut, Reno juga dengan bangga mendeklarasikan bahwa ia menjadi satu-satunya anggota di keluarganya yang berhasil meraih gelar sarjana.
“Saya Reno Khairul Fadli S.K.M dengan ini saya mendeklarasikan saya adalah sarjana pertama keluarga atas nama Bapak Riyanto Effendi Dan ibu Itidaul Hasanah. Saya anak anda. Saya mencintai anda dan saya menghormati Anda,” ungkapnya.
Pidato Reno yang penuh emosi dan ketulusan menyentuh hati Rektor Unair, Mohammad Nasih. Sang rektor kemudian menanyakan berapa IPK yang diperoleh Reno. "IPK saya 3,8, pak," jawab Reno dengan bangga.
Mendengar hal itu, Mohammad Nasih segera menyatakan bahwa pihak kampus akan memberikan rekomendasi pekerjaan untuk Reno. "Untuk rekomendasi kerjaan insya Allah akan kita berikan. Saya terima nanti untuk rekomendasinya segera kita keluarkan. Selamat ya, sehat selalu," ujar Nasih.
Reno pun mengucapkan terima kasih kepada sang rektor. Potongan video pidato Reno tersebut lantas viral dan sukses mencuri perhatian netizen. Tidak sedikit yang dibuat tersentuh dan termotivasi dengan kegigihan dan tekad bulat Reno yang bisa membanggakan kedua orangtuanya itu di tengah keterbatasan hidup.
“Ucapannya simpel namun perasaannya seakan tak terbendung, salut sama orang-orang yang mengejar impiannya namun tak melupakan orang tuanya,” ujar @ir****
“Suaranya bergetar menahan tangis, karena dia bangga bisa lulus dengan nilai memuaskan atas jerih payah orangtuanya,” tutur @az*****
“Respect tetap semangat mas.. semangatmu memotivasi kami,” timpal @ag*****
“Salur dan bangga,” kata @sa*.
Editor: Maruly Z
Senin, 24/06/2024
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.