Rabu, 24/07/2024

Diduga Ada Pungli Buku Paket di Sekolah, Puluhan Emak-emak Berdaster di Samarinda Datangi Kantor Gubernur

Rabu, 24/07/2024

Aksi emak-emak yang menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada Kelurahan Jawa Kecamatan Samarinda Ulu, tolak komersialisasi pendidikan di sekolah, Rabu (24/7/2024) siang tadi. (FotoNancy/korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Diduga Ada Pungli Buku Paket di Sekolah, Puluhan Emak-emak Berdaster di Samarinda Datangi Kantor Gubernur

Rabu, 24/07/2024

logo

Aksi emak-emak yang menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada Kelurahan Jawa Kecamatan Samarinda Ulu, tolak komersialisasi pendidikan di sekolah, Rabu (24/7/2024) siang tadi. (FotoNancy/korankaltim.com)

Penulis:Nancy 

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Tahun ajaran baru 2024 yang sudah berlangsung lebih dari sepekan sejatinya disambut gembira oleh para peserta didik baru baik tingkat SD, SMP maupun SMA dan SMK.

Namun dibalik keceriaan para pelajar masuk sekolah, ada rasa kecewa dalam diri para ibu-ibu alias emak-emak di Kota Samarinda dan hal itu tak jauh dari masalah keuangan.

Ya, puluhan emak-emak mengenakan baju daster di Kota Tepian Rabu (24/7/2024) siang tadi mendatangi Kantor Gubernur di Jalan Gajah Mada Kelurahan Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu. Tujuan mereka hanya satu, menuntut penolakan terhadap komersialisasi dalam dunia pendidikan yang ada di sekolah-sekolah. 

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Nina Iskandar kepada Korankaltim.com disela aksi mengatakan, apa yang mereka lakukan sebagai bentuk keresahan para ibu-ibu terkait dugaan praktik pungutan liar (pungli) buku paket sekolah yang mencapai kurang lebih Rp2 Juta untuk 10 buku.

"Kami menuntut biaya buku paket sekolah digratiskan dan meminta transparansi penggunanaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)," kata Nina.

Secara terbuka terungkap juga kalau para emak-emak tersebut mengaku diintimidasi oleh pihak sekolah, terkait kebijakan pembelian buku paket tersebut. "Ada ibu-ibu yang seharusnya ikut aksi hari ini tidak jadi karena mengaku diancam pihak sekolah, kalau ikut anaknya tidak diberi nilai bagus," ujar Nina lagi.

Kabag Pemerintahan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (POD) Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim Imanudin secara terpisah menjelaskan, mereka akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.

"Kalau kami tidak bisa mengambil keputusan. Apa yang sudah disampaikan ibu-ibu ini akan kami sampaikan kepada pj gubernur dan sekda. Hasil pertemuan ini juga sudah direkam dalam bentuk notulen," ujar Imanudin.

Aspirasi tersebut akan segera di proses sekitar sepekan. "Mudahan dalam sepekan ini segera ada hasilnya," harapnya.

Sementara Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun  mengaku mereka menerima banyak laporan terkait dugaan praktik pungli dan intimidasi dari pihak sekolah.

"Banyak ibu-ibu yang ditindas oleh guru di sekolah, sampai diancam anaknya tidak diberi nilai bagus, kalau orangtuanya ikut aksi ini," ujar Rina.

TRC PPA pun merasa miris melihat kondisi pendidikan saat ini, sehingga mereka mengikuti aksi untuk menyuarakan aspirasi para emak-emak tersebut. "Harapan kami ini bisa menjadi perhatian pemerintah, untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan di Kaltim, kususnya Samarinda," tutup Rina.


Editor: Aspian Nur

Diduga Ada Pungli Buku Paket di Sekolah, Puluhan Emak-emak Berdaster di Samarinda Datangi Kantor Gubernur

Rabu, 24/07/2024

Aksi emak-emak yang menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada Kelurahan Jawa Kecamatan Samarinda Ulu, tolak komersialisasi pendidikan di sekolah, Rabu (24/7/2024) siang tadi. (FotoNancy/korankaltim.com)

Share

Berita Terkait

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.