Jumat, 23/09/2022
Jumat, 23/09/2022
Tiga WBP Lapas Kelas IIA Samarinda meninggal dunia, Kamis (22/9/2022) tadi malam dan Jumat (23/9/2022) hari ini.(Foto:Nancy/korankaltim.com)
Jumat, 23/09/2022
Tiga WBP Lapas Kelas IIA Samarinda meninggal dunia, Kamis (22/9/2022) tadi malam dan Jumat (23/9/2022) hari ini.(Foto:Nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Tiga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Samarinda berinisial RZ, RS dan IR meregang nyawa sementara satu lagi yaitu CR masih dalam perawatan setelah mencampur minuman dalam kemasan dengan alcohol untuk kemudian meminumnya.
Peristiwa yang terjadi Kamis (22/9/2022) malam kemarin sekitar pukul 22.10 WITA di Lapas yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Samarinda tak pelak menghebohkan petugas juga penghuni Lapas lainnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda M Ilham Agung Setyawan saat ditemui Korankaltim.com di kantornya Jumat (23/9/2022) hari ini mengungkapkan kronologis kejadian tersebut.
Diceritakan Ilham, sekitar jam sepuluh malam dirinya dihubungi komandan jaga yang menginformasikan ada WBP yang akan dirujuk ke rumah sakit.
"Saya pikir sakit biasa kalau dirujuk ke rumah sakit, saya bilang silahkan saja dibawa, petugas bilang sudah daftar di Rumah Sakit Dirgahayu dan segera meluncur, untuk administrasinya belakangan,” kata Ilham
Namun berselang sekitar 15 menit Ilham kembalil mendapat laporan ada tiga WBP lagi yang mau di bawa ke rumah sakit tapi ke Rumah Sakit A Wahab Syahranie. “Saya pikir ada kerusuhan, soalnya satu orang dibawa ke rumah sakit tapi ada tambahan tiga orang lagi. Waktu saya tanya kepada petugas mereka bilang empat WBP itu sudah kejang-kejang," ungkapnya.
“Tidak lama sekitar jam 11 kurang 15 menit saya dapat kabar WBP yang dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu dinyatakan meninggal dunia, setelah itu WBP yang di AWS juga diinformasikan meninggal hampir jam 12 malam ya. Pagi hari tadi sekitar jam setengah delapan saya dikabarin lagi satu meninggal lagi, jadi ada tiga yang meninggal dunia, satu lagi dalam perawatan," papar Ilham.
Ilham belum bisa memastikan penyebab RZ, RS dan IR tersebut meninggal dan CR dirawat di rumah sakit, namun informasi dari teman satu kamar mereka menyebutkan kalau keempat WBP itu minum minuman kemasan saset rasa jeruk dicampur alkohol.
"Keterangan dari teman sekamarnya mereka minum minuman dalam sasetan yang dicampur alkohol, kami menyebutnya gaduk. Entah minuman saset itu dicampur alkohol 70 persen atau dicampur handzanitizer, yang jelas mereka bilang bau alkohol," ungkapnya.
Untuk memastikan hal itu petugas langsung memeriksa ke kamar tahanan dan ternyata ada botol yang digunakan untuk campuran minuman tersebut.
"Ditemukan ada botol kemasan plastik ukuran tanggung dan kemasan sasetan minuman Jasjus ditemukan di dalam tong sampah. Itu minuman yang diminum keempatnya," papar Ilham lagi.
Sebenarnya saat empat WBP itu minum ada teman sekamar mereka yang menegur, meminta mereka jangan ribut karena WBP beragama Muslim sedang Yassinan.
“Pas malam Jumat, sebagian WBP ada yang Yassinan, keempatnya sempat ditegur, tapi tak lama kemudian keempatnya kejang-kejang. Teman sekamar mereka langsung menekan alarm (panic bottom). Waktu petugas datang mereka langsung dievakuasi keluar dan diperiksa dokter kami, tetapi dokter bilang harus dirujuk ke rumah sakit," ucapnya.
“Keterangan dari dokter kami, mulut empat WBP itu mengeluarkan makanan seperti muntah, seluruh badan gemetaran, terus gelisah dan tidak bisa diajak bicara, tidak merespon," jelas Ilham lagi.
Setelah kejadian itu pihak Lapas langsung melaporkan ke Kemenkumham Kaltim-Kaltara dan berkoordinasi dengan Polresta Samarinda. "Dari Jatanras Polresta, Inafis sudah datang dan meminta keterangan, baik WBP maupun petugas Lapas yang bertugas tadi malam, termasuk yang mengevakuasi ke rumah sakit," ujar Ilham.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit, setelah itu penyerahan jenazah ke pihak keluarga. "Tunggu hasil visum dulu, baru diserahkan ke pihak keluarga WBP, setelah itu kami antar jenazahnya sampai ke tujuan, sesuai permintaan keluarga mau dimana karena WBP yang meninggal dunia bukan warga Samarinda," pungkasnya.
Penulis:Nancy
Editor: Aspian Nur
Jumat, 23/09/2022
Tiga WBP Lapas Kelas IIA Samarinda meninggal dunia, Kamis (22/9/2022) tadi malam dan Jumat (23/9/2022) hari ini.(Foto:Nancy/korankaltim.com)
Tiga WBP Lapas Kelas IIA Samarinda meninggal dunia, Kamis (22/9/2022) tadi malam dan Jumat (23/9/2022) hari ini.(Foto:Nancy/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Tiga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Samarinda berinisial RZ, RS dan IR meregang nyawa sementara satu lagi yaitu CR masih dalam perawatan setelah mencampur minuman dalam kemasan dengan alcohol untuk kemudian meminumnya.
Peristiwa yang terjadi Kamis (22/9/2022) malam kemarin sekitar pukul 22.10 WITA di Lapas yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Samarinda tak pelak menghebohkan petugas juga penghuni Lapas lainnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda M Ilham Agung Setyawan saat ditemui Korankaltim.com di kantornya Jumat (23/9/2022) hari ini mengungkapkan kronologis kejadian tersebut.
Diceritakan Ilham, sekitar jam sepuluh malam dirinya dihubungi komandan jaga yang menginformasikan ada WBP yang akan dirujuk ke rumah sakit.
"Saya pikir sakit biasa kalau dirujuk ke rumah sakit, saya bilang silahkan saja dibawa, petugas bilang sudah daftar di Rumah Sakit Dirgahayu dan segera meluncur, untuk administrasinya belakangan,” kata Ilham
Namun berselang sekitar 15 menit Ilham kembalil mendapat laporan ada tiga WBP lagi yang mau di bawa ke rumah sakit tapi ke Rumah Sakit A Wahab Syahranie. “Saya pikir ada kerusuhan, soalnya satu orang dibawa ke rumah sakit tapi ada tambahan tiga orang lagi. Waktu saya tanya kepada petugas mereka bilang empat WBP itu sudah kejang-kejang," ungkapnya.
“Tidak lama sekitar jam 11 kurang 15 menit saya dapat kabar WBP yang dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu dinyatakan meninggal dunia, setelah itu WBP yang di AWS juga diinformasikan meninggal hampir jam 12 malam ya. Pagi hari tadi sekitar jam setengah delapan saya dikabarin lagi satu meninggal lagi, jadi ada tiga yang meninggal dunia, satu lagi dalam perawatan," papar Ilham.
Ilham belum bisa memastikan penyebab RZ, RS dan IR tersebut meninggal dan CR dirawat di rumah sakit, namun informasi dari teman satu kamar mereka menyebutkan kalau keempat WBP itu minum minuman kemasan saset rasa jeruk dicampur alkohol.
"Keterangan dari teman sekamarnya mereka minum minuman dalam sasetan yang dicampur alkohol, kami menyebutnya gaduk. Entah minuman saset itu dicampur alkohol 70 persen atau dicampur handzanitizer, yang jelas mereka bilang bau alkohol," ungkapnya.
Untuk memastikan hal itu petugas langsung memeriksa ke kamar tahanan dan ternyata ada botol yang digunakan untuk campuran minuman tersebut.
"Ditemukan ada botol kemasan plastik ukuran tanggung dan kemasan sasetan minuman Jasjus ditemukan di dalam tong sampah. Itu minuman yang diminum keempatnya," papar Ilham lagi.
Sebenarnya saat empat WBP itu minum ada teman sekamar mereka yang menegur, meminta mereka jangan ribut karena WBP beragama Muslim sedang Yassinan.
“Pas malam Jumat, sebagian WBP ada yang Yassinan, keempatnya sempat ditegur, tapi tak lama kemudian keempatnya kejang-kejang. Teman sekamar mereka langsung menekan alarm (panic bottom). Waktu petugas datang mereka langsung dievakuasi keluar dan diperiksa dokter kami, tetapi dokter bilang harus dirujuk ke rumah sakit," ucapnya.
“Keterangan dari dokter kami, mulut empat WBP itu mengeluarkan makanan seperti muntah, seluruh badan gemetaran, terus gelisah dan tidak bisa diajak bicara, tidak merespon," jelas Ilham lagi.
Setelah kejadian itu pihak Lapas langsung melaporkan ke Kemenkumham Kaltim-Kaltara dan berkoordinasi dengan Polresta Samarinda. "Dari Jatanras Polresta, Inafis sudah datang dan meminta keterangan, baik WBP maupun petugas Lapas yang bertugas tadi malam, termasuk yang mengevakuasi ke rumah sakit," ujar Ilham.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit, setelah itu penyerahan jenazah ke pihak keluarga. "Tunggu hasil visum dulu, baru diserahkan ke pihak keluarga WBP, setelah itu kami antar jenazahnya sampai ke tujuan, sesuai permintaan keluarga mau dimana karena WBP yang meninggal dunia bukan warga Samarinda," pungkasnya.
Penulis:Nancy
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.