Jumat, 29/11/2024
Jumat, 29/11/2024
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Tuah Benua Kutai Timur (TTBKT) Suparjan (Zulhamri)
Jumat, 29/11/2024
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Tuah Benua Kutai Timur (TTBKT) Suparjan (Zulhamri)
Penulis: Zulhamri
KORANKALTIM.COM, SANGATTA- Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Tuah Benua Kutai Timur (TTBKT) Suparjan merupakan sosok yang perjalanan hidupnya penuh inspirasi.
Pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 3 April 1970 itu bermula sebagai tukang ledeng pada tahun 1993 di PDAM Kutai Kartanegara (Kukar).
Awal karier Suparjan dimulai dari tugas berat di bagian wilayah Kutai Timur (Kutim). Saat itu, ia ditugaskan bekerja di daerah pedalaman, termasuk wilayah terpencil Muara Wahau.
“Ketika saya diutus ke Kutim, saya merasa seperti memulai kehidupan baru,” ujarnya kepada Korankaltim.com, Jumat (29/11/2024).
Di tengah keterbatasan infrastruktur dan beratnya kondisi lapangan, Suparjan tetap bertahan dan menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati.
Pengalaman hidup yang sulit sejak kecil mulai dari menyusuri sungai untuk ke sekolah hingga menghadapai tantangan di daerah baru membentuk mental dan semangat juangnya serta menjadi kekuatan yang mendorongnya untuk terus maju.
Suparjan juga menceritakan, salah satu prinsip yang selalu ia pegang adalah menjaga niat baik dalam menjalankan tugas. Saat dipercaya menjadi Direktur Perumda TTBKT, ia langsung bekerja keras membenahi pelayanan air bersih di daerah tersebut.
“Kami berupaya menjaga kinerja perusahaan sekaligus menargetkan visi besar,” jelas Suparjan.
Salah satu target besar yang kini ia usung adalah mendirikan unit produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kutai Timur. Proyek ini telah dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) perusahaan dan ditargetkan dapat direalisasikan pada September 2024.
Namun, dibalik keberhasilan yang diraih, Suparjan menyadari tantangan besar masih menghadang, seperti keterbatasan pasokan listrik PLN, tingginya biaya operasional, dan rendahnya aksesibilitas masyarakat.
“Kami harus memastikan pasokan air bersih tetap tersedia secara merata, meskipun kondisi yang ada tidak selalu mendukung,” katanya.
Menurut Suparjan, inovasi adalah kunci menghadapi tantangan tersebut. Selain terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ia juga berupaya mengoptimalkan sistem kerja dan efisiensi di internal perusahaan.
Salah satu inovasi besar adalah pembangunan fasilitas AMDK, yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Perumda TTBKT sekaligus membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia pun optimistis, dengan kerja keras dan komitmen semua pihak, Perumda TTBKT akan mampu memberikan pelayanan terbaik.
“Dengan begitu, kita tidak hanya menciptakan kehidupan yang lebih baik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,” pungkasnya.
Editor: Erwin
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.