Jumat, 14/02/2025
Jumat, 14/02/2025
Proses pembuatan tambak untuk kerang dara yang berlangsung di lautan Muara Badak beberapa waktu lalu. (dokpemkab kukar)
Jumat, 14/02/2025
Proses pembuatan tambak untuk kerang dara yang berlangsung di lautan Muara Badak beberapa waktu lalu. (dokpemkab kukar)
Penulis : Muhammad Heriansyah
KORANKALTIM.COM,TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) saat ini masih berupaya memberikan bantuan kepada ratusan petambak kerang dara Kecamatan Muara Badak yang menderita kerugian setelah kerang dara yang jadi harapan mereka mati massal imbas dugaan pencemaran lingkungan.
“Kami akan coba memanfaatkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan yang terlibat. Pemerintah desa juga dilibatkan dalam penyusunan mekanismenya agar alokasi CSR dapat dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran,” sebut Asisten I Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar Akhmad Taufik Hidayat saat dikonfirmasi Korankaltim.com, Jumat (14/2/2025) pagi ini.
Pemkab Kukar juga sedang menyiapkan bantuan sembako dan kebutuhan pokok lainnya untuk masyarakat yang terdampak. Meskipun bantuan ini nantinya terbatas, setidaknya bantuan yang diberikan ini nantinya bisa sedikit meringankan beban warga yang kehilangan mata pencarian akibat kematian massal kerang dara karena dugaan tercemar limbah PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS).
"Harapannya masyarakat bersabar dan memahami kalau proses pencairan bantuan seperti dana CSR maupun kebijakan lainnya perlu waktu dan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Taufik lagi.
Pencairan dana tunai dari PT PHSS juga tidak bisa direalisasikan langsung, meskipun kerasnya desakan para pembudi daya dalam menuntut dan menyuarakan dengan aksi demonstrasi agar pihak perusahaan merealisasikan kepeduliannya sebagai bentuk ganti rugi.
“Kami tekankan kembali bahwa pentingnya menunggu hasil laboratorium dari Universitas Mulawarman yang diharapkan dapat menjadi dasar untuk implementasi ganti rugi,” paparnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sampel kerang dara yang mati massal diambil dan diteliti di lab Unmul guna mengetahui secara pasti apa penyebab kematian kerang dara yang terjadi pada Desember 2024 lalu.
Pemkab Kukar juga harus memastikan kalau solusi yang diambil tidak bersifat sementara, tetapi memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan hidup masyarakat pembudi daya kerang dara yang beberapa bulan terkahir kehilangan mata pencaharian utamanya. “Kami paham dengan keinginan masyarakat supaya bantuan cepat diberikan dalam bentuk tunai. Tapi dalam aturannya, ini melibatkan perusahaan negara dan pencairan dana cash cukup sulit. Ada regulasi yang harus dihormati,” ucap Taufik.
Editor: Aspian Nur
Jumat, 14/02/2025
Proses pembuatan tambak untuk kerang dara yang berlangsung di lautan Muara Badak beberapa waktu lalu. (dokpemkab kukar)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.