Jumat, 02/08/2024
Jumat, 02/08/2024
Usai rakor, Sopan Sopian menyempatkan mengunjungi warga yang terbaring sakit DBD (humasdprdkukar.dok)
Jumat, 02/08/2024
Usai rakor, Sopan Sopian menyempatkan mengunjungi warga yang terbaring sakit DBD (humasdprdkukar.dok)
Penulis: Muhammad Heriansyah
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat drastis di wilayah Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menyikapi hal ini Pemerintah Kecamatan Muara Muntai melalui Puskesmas Muara Muntai lakukan Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri langsung Camat Muara Muntai, Mulyadi, Ketua Komisi II DPRD Kukar Sopan Sopian, jajaran Forkopimca, Kepala Puskesmas Muara Muntai dr Eria Nida beserta kepala desa se- Kecamatan Muara Muntai, Kamis (1/8/2024) kemarin.
Dikonfirmasi korankaltim.com, Jumat (2/8/2024) Sopan Sopian mengatakan rakor terkait DBD di Puskesmas ini bukan masalah rapat biasa, namun ini bisa dikatakan darurat yang harus segera disikapi bersama. "Pemerintah dan kita semua harus segera mencarikan solusi untuk mengatasi pandemi yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Peningkatan kasus DBD terus terjadi terutama saat musim hujan," kata Sopan kepada Korankaltim.com Jumat (2/8/2024) hari ini.
Politikus Gerindra ini mengungkapkan, berdasar dari data yang disampaikan kepala puskesmas dari bulan Januari sampai dengan Agustus, tercatat masyarakat terpapar DBD kurang lebih ada 106 orang dan satu orang meninggal dunia.
Penyebabnya lingkungan tidak bersih akibat kelalaian masyarakat dengan membuang sampah sembarangan sperti membuang ban bekas, gelas es yang berisi air dan menimbulkan perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk.
Upaya pencegahan disepakati akan digencarkan mulai hari ini melalui pemerintah kecamatan, kepala desa dan stakeholder yang ada bekerja sama dengan masyarakat di setiap RT melakukan gotong royong. "Guna menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan cara menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilangkan genangan air dan menaburkan bubuk abate," tegasnya.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.