Jumat, 19/07/2024

Tahun Ini Kubar Targetkan Ratusan Orang Bebas Penyakit Katarak

Jumat, 19/07/2024

Ayonius saat melihat dari dekat pelaksanaan operasi katarakan di RSUD Pratama Linggang Bigung Jumat (19/7/2024) hari ini. (Kristianus/korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Tahun Ini Kubar Targetkan Ratusan Orang Bebas Penyakit Katarak

Jumat, 19/07/2024

logo

Ayonius saat melihat dari dekat pelaksanaan operasi katarakan di RSUD Pratama Linggang Bigung Jumat (19/7/2024) hari ini. (Kristianus/korankaltim.com)

Penulis: Kristianus YR

KORANKALTIM.COM, SENDAWAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menargetkan tahun ini bisa membebaskan 150 orang dari penyakit katarak.

Terkait hal itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Sendawar di Kecamatan Linggang Bigung sejak Kamis (18/7/2024) kemarin sampai Minggu (21/7/2024) lusa melakukan operasi katarak yang digelar Pemerintah Kabupaten Kubar lewat bakti sosial, dibuka Sekretaris Kabupaten Kubar Ayonius.

Kepada Korankaltim.com Ayonius berharap lewat kegiatan baksos operasi katarak ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kabupaten setempat.  "Saya berharap seluruh masyarakat Kubar dapat memanfaatkan kegiatan ini sehingga angka kebutaan akibat katarak dapat dikurangi," kata Ayonius  disela kegiatan baksos hari ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kubar Ritawati Sinaga mengatakan pemkab melakukan kerjasama dengan Persatuan Dokter Mata Seluruh Indonesia (Perdami) Kalimantan Timur-Kalimantan Utara.

"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengeleminisasi penyebab utama kebutaan, memberikan semangat kepada masyarakat kalau kebutaan akibat katarak dapat diobati," sebut Rita. 

Target 150 orang bebas penyakit katarak itu berasal dari 19 puskesmas di 16 kecamatan se-Kubar Ketua Tim Perdami Eka Falentina Wati secara terpisah menyatakan Kubar termasuk beban katarak tertinggi, 455 kasus kebutaan dan 240 kasus disebabkan oleh katarak pada rentang usia 45-60 Tahun. 

"Masyarakat tidak perlu takut untuk datang karena operasi ini tanpa rasa sakit dan setelah operasi besoknya langsung bisa melihat normal lagi," jelas Eka. 

Rusli, warga dari Kecamatan Tering yang mengikuti operasi katarak ini merasa bersyukur dengan adanya program ini. "Sekarang saya sudah bisa melihat lagi" kata Rusli setelah sebelumnya satu mata dioperasi dan kali ini datang untuk menunggu untuk operasi mata sebelahnya. Rusli mengakui dengan mengikuti kegiatan operasi katarak, dia merasakan perubahan yang lebih baik pada matanya. 


Editor: Aspian Nur

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.