Minggu, 19/01/2025
Minggu, 19/01/2025
Ilustrasi Minuman Beralkohol. (Foto: Gettyimages)
Minggu, 19/01/2025
Ilustrasi Minuman Beralkohol. (Foto: Gettyimages)
KORANKALTIM.COM - Minum segelas minuman beralkohol sehari ternyata dapat meningkatkan resiko kesehatan lebih dari selusin.
Sebuah laporan yang telah menganalisis efek alkohol terhadap tubuh dengan sangat terperinci melaporkan hal ini berdasarkan puluhan penelitian dari seluruh dunia.
Secara keseluruhan, para peneliti menemukan fakta hanya dengan meminum segelar minuman beralkohol dalam sepekan dapat meningkatkan resiko menderita sekitar 19 kondisi kesehatan dibandingkan dengan tidak minum alkohol sama sekali yang diantaranya adalah penyakit kanker usus besar dan kerongkongan juga sirosis hati.
Namun laporan tersebut juga menunjukkan mereka yang minum satu gelas dalam sepekan memiliki keuntungan rendahnya diabetes dan tidak memiliki risiko penyakit jantung yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak minum sama sekali.
Temuan ini berasal dari draf pertama laporan oleh Komite Koordinasi Antarlembaga tentang Coordinating Committee on the Prevention of Underage Drinking (ICCPUD) atau Pencegahan Minum Dibawah Umur yang merupakan laporan terbaru dari serangkaian bukti ilmiah yang digunakan untuk menginformasikan pedoman minum yang baru untuk orang Amerika.
Akhir bulan lalu, sebuah laporan lain diterbitkan dari National Academies of Sciences, Engineering and Medicine (NASEM), yang menyimpulkan dengan cukup pasti minum minuman beralkohol berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi dari beberapa jenis kanker tetapi risiko kematian yang lebih rendah.
“Penting untuk dicatat laporan kami menemukan fakta tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang benar-benar bebas risiko. Hasil analisis menunjukkan diantara para peminum, semakin rendah konsumsi alkohol mereka, semakin rendah pula risiko kematian,” papar Dr Kevin Shield, yang terlibat dalam laporan tersebut melansir dari dailymail.co.uk Minggu (19/1/2025) hari ini.
“Sebaliknya saat konsumsi alkohol meningkat resiko kematian juga ada. Jadi dalam hal penggunaan alkohol, lebih sedikit adalah yang terbaik untuk kesehatan,” jelasnya.
Pedoman diet ini merekomendasikan pria untuk mengonsumsi tidak lebih dari dua minuman beralkohol per hari, sementara wanita tidak lebih dari satu minuman beralkohol setiap hari.
Namun, sejumlah ilmuwan telah mendorong agar hal ini diturunkan dengan mengatakan kini lebih banyak hal yang diketahui tentang bahaya yang ditimbulkan oleh alkohol.
Amerika Serikat saat ini sedang dalam proses menyusun pedoman diet baru untuk lima tahun ke depan yang harus ditandatangani oleh Presiden terpilih Donald Trump yang tidak minum alcohol, bersama Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan yang telah dinominasikan oleh Robert F. Kennedy Junior.
Para pelobi industri alkohol telah menolak laporan baru tersebut, dengan mengatakan laporan yang memperingatkan tentang resiko tersebut merupakan hasil dari proses yang cacat, tidak jelas dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Penelitian menunjukkan proporsi orang berusia 18 hingga 34 tahun yang sesekali minum alkohol telah turun dari 72 persen menjadi 62 persen dalam dua dekade terakhir.
Pada saat yang sama, proporsi peminum berusia 55 tahun ke atas telah meningkat 10 persen dari 49 persen menjadi 59 persen.
Jenis yang paling umum terjadi pada orang yang lebih muda peminum alcohol adalah kanker payudara (15 persen), tiroid (15 persen), testis (delapan persen) dan melanoma kulit (tujuh persen). Sisanya 55 persen disebabkan oleh jenis kanker lain, termasuk kanker kolorektal, yang juga dikenal sebagai kanker usus.
Draf laporan dari ICCPUD adalah laporan terbaru yang memperingatkan adanya potensi hubungan antara resiko kanker yang lebih tinggi dan konsumsi alkohol.
Laporan tersebut menganalisis data tentang tujuh jenis kanker - kolorektal, payudara wanita, hati, rongga mulut, faring, laring, dan kerongkongan (jenis sel skuamosa) dan tingkat kejadiannya di antara para peminum alkohol dibandingkan dengan mereka yang tidak minum alkohol.
Baik pria maupun wanita memiliki resiko beberapa jenis kanker yang lebih tinggi seumur hidup jika mereka mengonsumsi alkohol dibandingkan dengan mereka yang tidak minum alkohol.
Diantara pria yang hanya minum satu gelas dalam seminggu, laporan tersebut mengatakan mereka memiliki resiko kanker usus besar 16 persen lebih tinggi dan resiko kanker kerongkongan enam persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.
Namun, di antara para peminum berat pria, angka ini melonjak, dengan pria yang minum tiga gelas sehari, atau 21 gelas seminggu memiliki risiko kanker kerongkongan lebih dari tiga kali lipat lebih tinggi.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa alkohol dapat menyebabkan kanker dengan memicu peningkatan mutasi pada sel, sehingga meningkatkan risiko sel bermutasi menjadi sel kanker.
Di dalam tubuh, alkohol dipecah menjadi asetaldehida yang dikenal sebagai karsinogen, seperti yang dinyatakan oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.
Sekitar 25 tahun yang lalu, penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol dalam jumlah kecil memiliki manfaat bagi kesehatan jantung.
Namun hal ini telah dibantah oleh berbagai penelitian dan juga tidak didukung oleh laporan ICCPUD yang menyatakan kalau dibandingkan dengan bukan peminum, mereka yang minum alkohol tidak memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Laporan tersebut menemukan data pria dan wanita yang mengonsumsi lebih dari tujuh minuman beralkohol dalam seminggu memiliki risiko kematian satu banding 1.000 hanya karena alkohol.
Editor: Aspian Nur
Minggu, 19/01/2025
Ilustrasi Minuman Beralkohol. (Foto: Gettyimages)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.