Jumat, 10/01/2025

Tak Sekadar Jendela Jiwa, Peneliti Temukan Fakta Lain Tentang Mata

Jumat, 10/01/2025

Ilsutrasi. (Foto: Shutterstock)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tak Sekadar Jendela Jiwa, Peneliti Temukan Fakta Lain Tentang Mata

Jumat, 10/01/2025

logo

Ilsutrasi. (Foto: Shutterstock)

KORANKALTIM.COM - Mata sering digambarkan sebagai jendela jiwa, namun sebuah studi baru menunjukkan mata ternyata dapat menyampaikan lebih banyak hal tentang diri seseorang daripada yang diduga sebelumnya.  

Para peneliti dari Universitas Leiden, Belanda, telah mengungkapkan mata membentuk cara orang memandang segala sesuatu, mulai dari daya tarik hingga kemurahan hati.

Meskipun Anda mungkin berpikir semuanya bermuara pada warna, para peneliti menemukan ada dua faktor lain yang menjadi kuncinya, yaitu ukuran pupil dan kecerahan iris.  Dalam penelitian mereka, tim meminta orang-orang untuk menilai foto-foto primata non-manusia yang matanya telah diubah.  

Hasil penelitian mereka menunjukkan hewan dengan iris mata yang cerah dan pupil yang besar dinilai lebih menarik dan lebih bersahabat, sementara hewan dengan pupil yang lebih besar juga menghasilkan sumbangan amal yang lebih besar.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan kecil pada morfologi mata yang dirasakan berdampak pada perilaku dan respons afektif," kata para peneliti melansir dari dailymail.co.uk Jumat (10/1/2025) hari ini.

Mata memiliki banyak bagian, termasuk iris (bagian berwarna), pupil (bukaan di tengah-tengah iris) dan lensa (struktur transparan di dalam mata).  Sebagian besar penelitian cenderung hanya melihat efek dari masing-masing bagian ini secara terpisah.  

Sebagai contoh, para peneliti sebelumnya telah menemukan hubungan antara ukuran pupil dan keramahan, daya Tarik dan kepercayaan. Namun dalam studi baru mereka, tim peneliti berusaha memahami apakah perubahan pada pupil dan iris mata mempengaruhi bagaimana kita dinilai.   

Menulis dalam penelitian mereka yang diterbitkan dalam Cognition and Emotion, para peneliti yang dipimpin oleh Juan Olvido Perea-Garcia menjelaskan hal tersebut.

"Terlepas dari hubungan yang erat antara visibilitas iris dan pupil, efek yang dirasakan dari kedua hal ini telah dipelajari sebagian besar secara terpisah,” kata Garcia.  

"Kami menunjukkan, dalam dua studi eksperimental, bahwa efek persepsi ukuran pupil bergantung pada visibilitas iris mata,” imbuhnya.

Pada percobaan pertama, 64 partisipan diperlihatkan potret 32 spesies primata non-manusia yang berbeda, termasuk simpanse, Tamarind Singa Emas dan Owa Keperakan. Mata hewan-hewan tersebut telah disesuaikan dengan ukuran pupilnya, dengan beberapa diberi pupil yang lebih besar dari biasanya, dan yang lainnya lebih kecil.

Untuk setiap gambar, para peserta ditanya berapa banyak uang yang akan mereka sumbangkan untuk amal demi melestarikan primata, serta seberapa lucu, ramah dan menariknya mereka menilai primata tersebut. Hasilnya menunjukkan para peserta menyumbang lebih banyak ketika terpapar pada mata dengan pupil yang lebih besar.  Mereka juga menilai hewan lebih lucu, lebih ramah dan lebih menarik ketika memiliki pupil yang lebih besar.  

Pada percobaan kedua, 121 partisipan juga diperlihatkan potret primata non-manusia, tetapi kali ini kecerahan iris mereka telah disesuaikan disamping ukuran pupil mereka.

Kali ini, para peneliti menemukan para partisipan menyumbangkan lebih banyak ketika terpapar pada mata dengan iris yang lebih cerah. Mereka juga menganggap primata dengan iris mata yang lebih cerah lebih manis, lebih ramah dan lebih menarik tetapi hanya jika mereka memiliki pupil yang melebar.

Menurut para peneliti, temuan ini menunjukkan ukuran pupil adalah kunci dalam persepsi tentang orang lain tetapi kecerahan iris juga berperan. 

"Peringkat untuk kelucuan dan keramahan yang dirasakan mengikuti pola yang sama dan sangat menunjukkan bahwa ukuran pupil adalah faktor utama yang mempengaruhi respons afektif," kata mereka.  

"Yakni, iris mata yang cerah menghasilkan peringkat kelucuan yang tinggi ketika pupil mata besar, tetapi peringkat kelucuan yang rendah ketika pupil mata menyempit. 

"Iris mata yang gelap, yang dapat mengaburkan ukuran pupil yang dirasakan menerima peringkat kelucuan menengah,” pungkas para peneliti tersebut.

Editor: Aspian Nur

Tak Sekadar Jendela Jiwa, Peneliti Temukan Fakta Lain Tentang Mata

Jumat, 10/01/2025

Ilsutrasi. (Foto: Shutterstock)

Share

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.