Selasa, 05/11/2024
Selasa, 05/11/2024
Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widhihartanto. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Selasa, 05/11/2024
Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widhihartanto. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Penulis: M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya menekan angka inflasi di Kaltim.Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widhihartanto menegaskan bahwa pihaknya akan terus memastikan ketersediaan pasokan dengan melakukan produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai program.
“Adapun program yang akan dilakukan yaitu mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, bantuan sarana dan prasarana tani kepada kelompok tani di wilayah Kaltim,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (5/11/2024).
Sementara, untuk menjaga keterjangkauan harga melakukan akan dilakukan monitoring dan stabilisasi untuk komoditas-komoditas tertentu yang berpotensi sebagai penyumbang inflasi.
Begitu pula pada kelancaran distribusi, TPID akan mendorong konektivitas sehingga distribusi ke daerah dapat lebih mudah.
“Untuk kelancaran distribusi, TPID terus mendorong peningkatan kualitas konektivitas antar daerah dan jalan tani pada sentra-sentra pangan Kaltim,” bebernya.
Sebagai penguatan komunikasi efektif, Komunikasi antar TPID se-Kaltim terus dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret, mensosialisasikan diversifikasi pangan dalam rangka mendukung penguatan ketahanan pangan di Kaltim dan peningkatan kesejahteraan petani serta keluarga.
Kendati demikian, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif).
“Kami juga mendorong strategi yang mendukung pada peningkatan kesejahteraan petani di Kaltim,” bebernya.
Sebagai informasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2024 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,75 persen (yoy) atau 1,08 persen (ytd) yang masih masuk kedalam rentang target inflasi nasional 2,5 ± 1 persen. Kondisi ini sejalan dengan tren penurunan inflasi nasional sejak bulan Mei 2024.
Adapun penyumbang inflasi secara tahunan adalah kelompok makan, minum dan tembakau. Di sisi lain, pergerakan IHK Kaltim pada Oktober mengalami deflasi sebesar 0,16 persen (yoy), setelah September mengalami inflasi.
Kondisi ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan pangan khususnya sayur mayur di wilayah Kaltim, diikuti dengan penurunan harga BBM serta normalisasi permintaan pasca gelaran nasional mau lokal pada September 2024.
Editor: Erwin
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.