Jumat, 02/08/2024
Jumat, 02/08/2024
Inflasi di Kaltim terjadi satu diantaranya dipicu dari makanan. (Foto: Istimewa)
Jumat, 02/08/2024
Inflasi di Kaltim terjadi satu diantaranya dipicu dari makanan. (Foto: Istimewa)
Penulis: */M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur mencatat inflasi month to month (mtm) maupun year on year (yoy) pada Juli 2024 adalah terendah sejak dua tahun terakhir.
Kepala KPw BI Kaltim Budi Widhihartanto mengatakan, bulan ini mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya, hal ini terlihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 4 kota yang mengalami deflasi sebesar 0,38 persen (mtm) atau 2,18 persen (yoy) dan 1,31 persen (ytd).
Menurutnya, ini lebih dalam dibandingkan dengan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,05 persen (mtm) dan lebih dalam dari deflasi nasional sebesar 0,18 persen (mtm).
“Berdasarkan kelompok pengeluarannya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil deflasi tertinggi, diikuti deflasi kelompok transportasi," jelas Budi kepada Korankaltim.com, Jumat (2/8/2024).
Selain itu deflasi Kaltim periode Juli 2024 utamanya disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil deflasi sebesar -1,10 persen. Deflasi pada kelompok ini utamanya disumbangkan oleh komoditas tomat, bawang merah dan daging m ayam ras.
“Adapun penurunan harga tomat dan bawang merah didorong oleh tibanya masa panen di daerah sentra yakni Jawa Timur, sehingga menyebabkan melimpahnya pasokan di pasar," ucapnya.
Sementara itu, penurunan harga daging ayam ras terjadi seiring dengan melandainya permintaan masyarakat pasca momen HBKN Iduladha.
Kelompok transportasi juga menjadi penyumbang deflasi pada periode ini, didorong oleh penurunan tarif angkutan udara seiring dengan peningkatan supply transportasi angkutan udara, berupa extra flight dan rute baru dari dan menuju wilayah Kalimantan Timur. Adapun penurunan lebih dalam di tahan oleh komoditas kangkung, sigaret kretek mesin (SKM), ikan layang/ikan benggol, taman kanak kanak, emas perhiasan.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.