Minggu, 12/01/2025
Minggu, 12/01/2025
Tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Berau Pada Tahun 2024 Capai 77,17 Persen. (Foto: Indri/Korankaltim.com)
Minggu, 12/01/2025
Tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Berau Pada Tahun 2024 Capai 77,17 Persen. (Foto: Indri/Korankaltim.com)
Penulis: Indri
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB – Sejak tahun 2021 hingga 2024 atau dalam waktu tiga tahun terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Berau masuk dalam dalam kategori pembangunan manusia tertinggi di Kalimantan Timur.
Diketahui, IPM menjadi satu diantara indikator menilai kondisi kesejahteraan masyarakat secara lengkap, seperti menggambarkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau menyebut tahun 2021 angka IPM Berau sebesar 75,69 persen, lalu pada tahun 2022 meningkat menjadi 76,24 persen, tahun 2023 menjadi 76,71 persen dan tahun 2024 menjadi 77,17 persen.
Peningkatan ini terlihat, pada komponen Usia Harapan Hidup (UHH) LF 2020 yang mencatat pada tahun 2023 terjadi peningkatan sebesar 0,62 persen menjadi 76,71 persen pada tahun 2022. Kemudian, kembali meningkat pada tahun 2024 sebesar 0,60 persen menjadi 77,17 persen.
Dalam menentukan angka IPM diperlukan indeks komposit yang terbagi dalam komponen UHH, Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan pengeluaran perkapita.
“Kalau kita bandingkan dengan wilayah Provinsi Kaltim, angka IPM ini masih berada dibawahnya sebanyak 1,49 persen di tahun 2023 dan 1,62 persen di tahun 2024,” ujar Kepala BPS Berau Supriyanto kepada Korankaltim.com Minggu (12/1/2025).
Peningkatan angka IPM di Bumi Batiwakkal didukung dengan adanya peningkatan pada keempat komponen indeks komposit IPM. Pada komponen kesehatan tahun 2023, indikator UHH meningkat 0,10 tahun dari tahun 2022. Sementara, untuk HLS dan RLS meningkat 0,01 tahun dan 0,02 tahun.
Sebagai upaya meningkatkan nilai IPM, Pemerintah Daerah mengupayakan beberapa program dan kebijakan yang mencakup peningkatan kualitas hidup manusia dari segi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Seperti peningkatan akses kesehatan melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk program vaksinasi, pelayanan kesehatan masyarakat, dan program kesehatan masyarakat lainnya.
Untuk peningkatan kualitas pendidikan dilakukan melalui peningkatan infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan penyediaan sumber belajar yang berkualitas. HLS dan RLS dapat ditingkatkan dengan berfokus pada pemenuhan pendidikan yang inklusivitas pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.