Rabu, 30/10/2024
Rabu, 30/10/2024
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik Resmikan Kios Penyeimbang Pertama di PSAD, Rinding. (Foto: Indri/Korankaltim.com)
Rabu, 30/10/2024
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik Resmikan Kios Penyeimbang Pertama di PSAD, Rinding. (Foto: Indri/Korankaltim.com)
Penulis: */Indri
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Pejabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik didampingi Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus meresmikan Kios Penyeimbang di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD), Rinding pada Selasa (29/10/2024).
Kehadiran Kios Penyeimbang pertama di Kabupaten Berau ini, diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengatasi inflasi.
Plt Asisten Pembangunan dan Perekonomian Sekkab Berau, Mustakim Suharjana mengatakan, adanya kios penyeimbang akan menjadi solusi untuk mengatasi inflasi di Berau.
Hingga saat ini, Berau mengalami tingkat inflasi hingga 3,34 persen. Salah satu komuditas penyumbang inflasi tertinggi di Berau yakni Beras, cabai dan sayur-sayuran. "Ketika petani gagal panen, maka akan mempengaruhi harga di pasar," jelasnya.
Selain itu, penyebab lain tingginya inflasi di Berau yakni mahalnya harga tiket pesawat. Penyebab inflasi memang cukup variasi, selain karena pertanian dan tiket pesawat, tarif rumah yang naik ikut menjadi penyebab lainnya. "Pemerintah daerah terus berusaha berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mengatasi inflasi," jelasnya.
Sementara itu, Pjs Bupati Berau, Sufian Agus mengakui bahwa inflasi di Berau cukup tinggi. Penyumbang nomor dua terbesar adalah beras yakni 0,2 persen.
Sehingga, dengan keberadaan Kios Penyeimbang menjadi solusi untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Pedagang di PSAD jangan khawatir, Kios Penyeimbang tidak akan mengganggu harga jual di pasar," ucapnya.
Sufian meminta, kepada OPD terkait untuk memantau, memonitoring secara berkala operasi kios penyeimbang agar tujuan menekan angka inflasi di Berau dapat berjalan sebagaimana mestinya. "Mungkin kios ini masih terlalu kecil dan perlu kita tambah lagi, secara bertahap," tandasnya.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengingatkan kepada kepala daerah dan OPD terkait untuk memprioritaskan masalah infalasi di Berau. Sebab, isu inflasi menjadi atensi khusu Presiden Prabowo.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, terdapat dua daerah yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi, pertama Kota Samarinda dan Balikpapan.
Kemudian, bertambah dua daerah lainnya yakni Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Berau. "Awalnya infalasi kita masih bagus. Begitu PPU dan Berau masuk, angka inflasi kita langsung anjlok," tegasnya.
Sehingga, Akmal meminta kepada Pemerintah Kabupaten Berau agar lebih fokus menangani inflasi yang terjadi di Berau. Dengan memanfaatkan perusahaan swasta, BUMD dan lintas Forkopimda lingkup Berau untuk bekerja sama mengatasi inflasi.
Menurutnya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu menekan harga-harga komoditas pangan penyumbang infalasi. "Banyak hal yang bisa kita lakukan. Saya rasa bukan karena kurang ini itu, tapi kurang inisiatifnya," tegasnya.
"Jadi saya minta Pjs untuk fokus menangani inflasi di Berau. Karena itu menjadi atensi Presiden kita sekarang," tambahnya.
Editor: Supiansyah
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.