Kamis, 18/07/2024

Dua Kampung di Berau Naik Status dari Maju Menjadi Mandiri

Kamis, 18/07/2024

Kakam Tubaan, Kecamatan Tabalar, Saipul Achyar. (Foto: Indri/Korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Dua Kampung di Berau Naik Status dari Maju Menjadi Mandiri

Kamis, 18/07/2024

logo

Kakam Tubaan, Kecamatan Tabalar, Saipul Achyar. (Foto: Indri/Korankaltim.com)

Penulis: */Indri

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Kampung dengan status mandiri di Kabupaten Berau kembali bertambah seiring ditetapkannya Kampung Tepian Buah, Kecamatan Segah dan Kampung Tubaan, Kecamatan Tabalar.

Selain itu, terdapat lima kampung meningkat dari status berkembang menjadi maju, yaitu Kampung Long Lanuk, Kayu Indah, Tumbit Melayu, Melati Jaya, dan Pesayan. Kemudian Kampung Mapulu dari status kampung tertinggal menjadi berkembang.

Sehingga, saat ini jumlah kampung mandiri di Kabupaten Berau sebanyak 19 kampung, 42 kampung berstatus maju dan 39 kampung berstatus berkembang.
Kakam Tubaan, Kecamatan Tabalar, Saipul Achyar mengatakan untuk mencapai Indeks Desa Membangun (IDM) membutuhkan proses yang cukup panjang. Banyak hal yang perlu dipenuhi terutama pada fasilitas kesehatan, infrastruktur dan ekonomi.

Pemenuhan tersebut selain menjadi syarat untuk mencapai IDM, fasilitas tersebut juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kampung Tubaan untuk menuju sejahtera dengan tata kelola dengan baik.

"Penilaian IDM sendiri sangat ketat, karena harus sesuai dengan fakta di lapangan terkait kesehatan, sekolah dan ekonomi masyarakat. Ini menjadi catatan sehingga statusnya berubah menjadi mandiri," tuturnya, Kamis (18/7/2024).

Terdapat dua bidang yang menjadi penilaian lebih dari Kampung Tubaan, yakni bidang ekonomi dan kesehatan.  Pada bidang kesehatan, Kampung Tubaan dinilai sudah cukup bagus dalam pengelolaan sampah, Open Defecation Free (ODF), penanganan angka stunting.

"Untuk ODF kita tidak ada. Karena kita juga membantu dalam penyediaan Toilet bagi masyarakat yang belum memiliki toilet," tuturnya.

Selain itu, Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) masih berjalan melalui unit usaha pengelolaan air minim dan sarana alat pertanian dan sudah menghasilkan PAK.

Ke depan, dirinya akan memproduksi air minum dalam kemasan untuk dipasarkan lebih jauh. Termasuk dengan mempertahankan dan meningkatkan sarana dan prasarana yang ada.

"Kita juga akan membangun jalan usaha tani, karena sebagian besar masyarakat Tubaan adalah petani," tutupnya.

Editor: Supiansyah



Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.