Kamis, 18/07/2024
Kamis, 18/07/2024
Kepala Kampung (Kakam) Mapulu, Ayub. (Foto: Indri/Korankaltim.com)
Kamis, 18/07/2024
Kepala Kampung (Kakam) Mapulu, Ayub. (Foto: Indri/Korankaltim.com)
Penulis: */Indri
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau kini tidak lagi menjadi penyumbang Kampung dengam status tertinggal. Setelah adanya kenaikkan Indeks Desa Mambangun (IDM), Kampung Mapulu, Kecamatan Kelay yang berstatus kampung tertinggal, kini sudah naik tingkat menjadi kampung berkembang.
Menurut Kepala Kampung (Kakam) Mapulu, Ayub, naiknya status menjadi kampung berkembang masih diperlukan proses panjang. Sebab, hingga saat ini masyarakat Kampung Mapulu masih belum bisa merasakan instalasi listrik.
Dirinya menjelaskan, 34 Kepala Keluarga dengan jumlah warga sebanyak 101 orang jiwa, hanya menggunakan mesin genset untuk bisa menikmati instalasi listrik.
"Yang masih kurang ini bagian penerangan listrik atau instalasi listrik saja. Jadi, masing-masing rumah warga hanya menggunakan genset pribadi untuk bisa mendapatkan listrik" ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Dirinya menyadari, pencapaian yang dilakukan pemerintah daerah untuk menjadikan Kampung Mapulu menjadi kampung berkembang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Mulai dari pembangunan kampung, infrastruktur jalan, sistem pemerintahan kampung, gedung sekolah hingga pemenuhan air bersih. Walau sudah ada pemenuhan air bersih, masyarakat kampung hanya bisa menikmati sampai depan rumah saja. Sebab, belum adanya sambungan air untuk masuk ke dalam rumah masyarakat.
"Sudah ada sambungan air bersih, tapi cuma sampai depan rumah saja. Belum bisa disambungkan ke dalam rumah karena terhalang anggaran," tuturnya.
"Dan untuk listrik. Kami sudah mengusulkan ke pemerintah daerah untuk pemenuhan listrik di kampung kami, namun hingga saat ini belum ada informasi lanjutan," tumbahnya.
Pihaknya pun belum mengetahui, kapan akan ada instalasi listrik yang masuk ke Kampung Mapulu. Sebab, tanggapan pemerintah daerah terkait instalasi listrik tersebut masih proses lelang di pemerintah provinsi.
Tak hanya itu, walau sudah terdapat bangunan gedung sekolah, namun untuk tahun ajaran baru ini, anak-anak di Kampung Mapulu dengan jenjang Sekolah Dasar (SD) belum bisa digunakan secara maksimal.
Hal tersebut disebabkan, belum adanya tenaga pengajar di Kampung Mapulu. "Mereka sekolahnya di Kampung Panaan yang berjarak kurang lebih 1 kilometer. Kami berharap pemerintah daerah bisa memenuhi kebutuhan dasar di kampung kami dengan maksimal," tandasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Tentram Rahayu mengatakan untuk pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Komunal kewenangannya hanya ada di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kaltim. "Mereka sudah siapkan lahannya dan insyallah bisa terealisasi tahun ini," ucapnya.
Termasuk dengan tenaga pengajar yang hingga saat ini belum ada. Pihaknya menyebut telah berkoordinasi denga Dinas Pendidikan (Disdik) Berau untuk menggunakan sistem sekolah filial.
Bahkan, Tentram berencana untuk membuat Kampung Mapulu menjadi desa wisata. Terkenal dengan Gunung Karst, pihaknya berencana akan membuat homestay setelah infrastruktur, air dan listrik sudah terpenuhi.
"Ke depan kita jadikan Kampung Mapulu menjadi desa wisata. Jadi mungkin bisa dibangunkan homestay jadi orang bisa menginap di sana," tutupnya.
Editor: Supiansyah
Kamis, 18/07/2024
Kepala Kampung (Kakam) Mapulu, Ayub. (Foto: Indri/Korankaltim.com)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.