Senin, 22/04/2024

BMKG Tak Benarkan Informasi Sebaran SO2 Akibat Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Kalimatan

Senin, 22/04/2024

Tangkapan layar postingan sebaran gas SO2 Gunung Ruang, Senin (22/4/2024). (Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

BMKG Tak Benarkan Informasi Sebaran SO2 Akibat Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Kalimatan

Senin, 22/04/2024

logo

Tangkapan layar postingan sebaran gas SO2 Gunung Ruang, Senin (22/4/2024). (Istimewa)

Penulis : David Purba 

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Ramai beredar Informasi mengenai sebaran gas sulfurdioksida (SO2) akibat dari erupsi Gunung Ruang, di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara pada sejumlah postingan akun media sosial Tik-Tok. 

Salah diantara akun @infoPBUN dalam unggahan nya, menyebutkan erupsi Gunung Ruang yang terjadi beberapa waktu lalu menghasilkan gas SO2 yang kemudian meluas hingga ke Kalimatan. Postingan tersebut juga menjelaskan dampak paparan SO2 yang dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan. 

Postingan yang baru diunggah beberapa hari tersebut kemudian viral dan mendapat beragam respon dari masyarakat. Tak hanya satu akun saja, postingan yang sama pada akun lainnya juga turut menyebutkan gas SO2 yang menyebar hingga ke Kalimantan. 

Bahkan, seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari Kabupaten Paser telah mengeluarkan imbauan penggunaan masker bagi masyarakat. 

Menanggapi video tersebut, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida mengatakan hingga saat ini BMKG belum menerbitkan rilis terkait informasi yang beredar mengenai sebaran SO2 di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai dampak dari letusan Gunung Ruang. 

Dalam keterangannya, gambar yang diposting akun @infoPBUN tersebut merupakan gambar dari pemodelan prediksi sebaran SO2 bukan hasil dari pengamatan. "Mohon ditunggu jika ada press rilis dari BMKG," kata Diyan dihubungi melalui pesan Whatsapp, Senin (22/4/2024). 

Sampai saat ini, BMKG juga belum memiliki alat pendukung untuk mendeteksi paparan sebaran SO2 maupun abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Ruang tersebut. 

Sementara terkait dengan perubahan cuaca yang terjadi beberapa terakhir seperti hujan deras disebagian daerah, Diyan juga menyebutkan bukan merupakan dampak dari erupsi Gunung Ruang. "Tidak ada, cuaca saat ini masih dalam kondisi normal," ujar Diyan lagi.

Untuk penerbangan di Kaltim sampai saat ini masih berjalan normal kecuali dengan rute tujuan Manado, Sulawesi Utara. "Untuk rute selain Manado dari Kaltim masih normal," imbuhnya. 

Untuk kondisi cuaca seperti hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir merupakan dampak dari peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau. 

"Saat ini sudah masuk musim peralihan. Untuk Balikpapan sendiri kami perkirakan kemarau mulai akan terjadi sekitar akhir Juni hingga awal Juli mendatang," pungkas Diyan. 


Editor Aspian Nur 

BMKG Tak Benarkan Informasi Sebaran SO2 Akibat Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Kalimatan

Senin, 22/04/2024

Tangkapan layar postingan sebaran gas SO2 Gunung Ruang, Senin (22/4/2024). (Istimewa)

Berita Terkait


BMKG Tak Benarkan Informasi Sebaran SO2 Akibat Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Kalimatan

Tangkapan layar postingan sebaran gas SO2 Gunung Ruang, Senin (22/4/2024). (Istimewa)

Penulis : David Purba 

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Ramai beredar Informasi mengenai sebaran gas sulfurdioksida (SO2) akibat dari erupsi Gunung Ruang, di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara pada sejumlah postingan akun media sosial Tik-Tok. 

Salah diantara akun @infoPBUN dalam unggahan nya, menyebutkan erupsi Gunung Ruang yang terjadi beberapa waktu lalu menghasilkan gas SO2 yang kemudian meluas hingga ke Kalimatan. Postingan tersebut juga menjelaskan dampak paparan SO2 yang dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan. 

Postingan yang baru diunggah beberapa hari tersebut kemudian viral dan mendapat beragam respon dari masyarakat. Tak hanya satu akun saja, postingan yang sama pada akun lainnya juga turut menyebutkan gas SO2 yang menyebar hingga ke Kalimantan. 

Bahkan, seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari Kabupaten Paser telah mengeluarkan imbauan penggunaan masker bagi masyarakat. 

Menanggapi video tersebut, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida mengatakan hingga saat ini BMKG belum menerbitkan rilis terkait informasi yang beredar mengenai sebaran SO2 di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai dampak dari letusan Gunung Ruang. 

Dalam keterangannya, gambar yang diposting akun @infoPBUN tersebut merupakan gambar dari pemodelan prediksi sebaran SO2 bukan hasil dari pengamatan. "Mohon ditunggu jika ada press rilis dari BMKG," kata Diyan dihubungi melalui pesan Whatsapp, Senin (22/4/2024). 

Sampai saat ini, BMKG juga belum memiliki alat pendukung untuk mendeteksi paparan sebaran SO2 maupun abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Ruang tersebut. 

Sementara terkait dengan perubahan cuaca yang terjadi beberapa terakhir seperti hujan deras disebagian daerah, Diyan juga menyebutkan bukan merupakan dampak dari erupsi Gunung Ruang. "Tidak ada, cuaca saat ini masih dalam kondisi normal," ujar Diyan lagi.

Untuk penerbangan di Kaltim sampai saat ini masih berjalan normal kecuali dengan rute tujuan Manado, Sulawesi Utara. "Untuk rute selain Manado dari Kaltim masih normal," imbuhnya. 

Untuk kondisi cuaca seperti hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir merupakan dampak dari peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau. 

"Saat ini sudah masuk musim peralihan. Untuk Balikpapan sendiri kami perkirakan kemarau mulai akan terjadi sekitar akhir Juni hingga awal Juli mendatang," pungkas Diyan. 


Editor Aspian Nur 

 

Berita Terkait

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.