Jumat, 04/08/2017

Bahayanya Menjadi Perfeksionis

Jumat, 04/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bahayanya Menjadi Perfeksionis

Jumat, 04/08/2017

Ciri seorang perfeksionis mudah dikenali dari standarnya yang lebih tinggi dalam segala hal. Dalam skala yang wajar, sikap perfeksionis justru dibutuhkan agar setiap hal yang dikerjakannya memiliki hasil yang baik. Sifat umum perfeksionis antara lain menaruh harapan yang terlalu tinggi pada diri sendiri, merasakan tekanan dari orang lain, termasuk orang tua, teman, rekan kerja dan masyarakat pada umumnya, serta mengharapkan standar yang terlalu tinggi dari orang lain.

Namun, sifat perfeksionis juga bisa berakibat fatal jika diikuti oleh sikap obsesif. Menurut penelitian dari Kanada, orang yang memiliki kepribadian perfeksionis lebih beresiko punya pemikiran bunuh diri.

Sifat perfesionis dianggap berbahaya jika seseorang terlalu keras pada diri sendiri dan tidak bisa tenang karena selalu memikirkan suatu hal yang dianggapnya belum sempurna.

“Perfeksionis adalah kritik terburuk bagi mereka sendiri. Bagi mereka cukup baik tidak pernah cukup. Konsekuensinya, perfeksionis terkunci dalam lingkaran tak berujung untuk mengalahkan diri sendiri di mana setiap tugas baru merupakan kesempatan lain untuk menghardik, mengecewakan, dan gagal,” tulis peneliti dari Ontario dalam laporannya.

Tim peneliti menganalisis 45 studi yang berbeda, yang melibatkan lebih dari 11.700 orang. Ternyata, ketika seorang perfeksionis merasakan tekanan yang besar untuk memenuhi harapan orang lain, mereka cenderung rentan terhadap pemikiran bunuh diri.

Sementara ciri khas lain perfeksionis seperti rapi dan teratur, tidak ditemukan terkait dengan pikiran untuk bunuh diri. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hal serupa. Pada tahun 2013, para peneliti melihat tingkat bunuh diri di Alaska, Amerika Serikat dari bulan September 2003 sampai Agustus 2006. Mereka menemukan bahwa 56 persen orang yang melakukan bunuh diri diga-mbarkan sebagai perfeksionis. (kcm)

Bahayanya Menjadi Perfeksionis

Jumat, 04/08/2017

Berita Terkait


Bahayanya Menjadi Perfeksionis

Ciri seorang perfeksionis mudah dikenali dari standarnya yang lebih tinggi dalam segala hal. Dalam skala yang wajar, sikap perfeksionis justru dibutuhkan agar setiap hal yang dikerjakannya memiliki hasil yang baik. Sifat umum perfeksionis antara lain menaruh harapan yang terlalu tinggi pada diri sendiri, merasakan tekanan dari orang lain, termasuk orang tua, teman, rekan kerja dan masyarakat pada umumnya, serta mengharapkan standar yang terlalu tinggi dari orang lain.

Namun, sifat perfeksionis juga bisa berakibat fatal jika diikuti oleh sikap obsesif. Menurut penelitian dari Kanada, orang yang memiliki kepribadian perfeksionis lebih beresiko punya pemikiran bunuh diri.

Sifat perfesionis dianggap berbahaya jika seseorang terlalu keras pada diri sendiri dan tidak bisa tenang karena selalu memikirkan suatu hal yang dianggapnya belum sempurna.

“Perfeksionis adalah kritik terburuk bagi mereka sendiri. Bagi mereka cukup baik tidak pernah cukup. Konsekuensinya, perfeksionis terkunci dalam lingkaran tak berujung untuk mengalahkan diri sendiri di mana setiap tugas baru merupakan kesempatan lain untuk menghardik, mengecewakan, dan gagal,” tulis peneliti dari Ontario dalam laporannya.

Tim peneliti menganalisis 45 studi yang berbeda, yang melibatkan lebih dari 11.700 orang. Ternyata, ketika seorang perfeksionis merasakan tekanan yang besar untuk memenuhi harapan orang lain, mereka cenderung rentan terhadap pemikiran bunuh diri.

Sementara ciri khas lain perfeksionis seperti rapi dan teratur, tidak ditemukan terkait dengan pikiran untuk bunuh diri. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hal serupa. Pada tahun 2013, para peneliti melihat tingkat bunuh diri di Alaska, Amerika Serikat dari bulan September 2003 sampai Agustus 2006. Mereka menemukan bahwa 56 persen orang yang melakukan bunuh diri diga-mbarkan sebagai perfeksionis. (kcm)

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.