Sabtu, 10/02/2018
Sabtu, 10/02/2018
JUARA BERTAHAN: Tim sepakbola Samarinda saat Porprov V tahun 2014 silam. Status sebagai juara membuat mereka tak berlaga di kualifikasi. (Foto: ist)
Sabtu, 10/02/2018
JUARA BERTAHAN: Tim sepakbola Samarinda saat Porprov V tahun 2014 silam. Status sebagai juara membuat mereka tak berlaga di kualifikasi. (Foto: ist)
SAMARINDA – Stadion Aji Imbut di Tenggarong Seberang dan Stadion Rondong Demang di Tenggarong, Kutai Kartanegara, dipastikan jadi dua lokasi pertandingan untuk cabang olahraga sepakbola saat Pra-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) berlangsung mulai Kamis (15/2) pekan depan.
Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Kaltim sudah mengagendakan program kualifikasi tersebut yang nantinya diikuti 8 daerah antara lain Balikpapan, Bontang, Berau, Kutai Kartanegara, Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu dengan menggunakan sistem setengah kompetisi. Samarinda sebagai juara bertahan Porprov V tahun 2014 tak ikut bertanding karena lolos otomatis sementara Kutai Timur berstatus tuan rumah sehingga mendapat keistimewaan.
Direktur Kompetisi PSSI Kaltim M Idham menjelaskan, kualifikasi berlangsung selama 15 hari. “Kami cari daerah yang terbaik untuk berlaga di Porprov melalui kualifikasi ini. Yang pasti pelaksanaan Pra-Porprov sepakbola tidak melibatkan pemain professional yang bermain di klub-klub Liga Indonesia seperti Borneo FC, Mitra Kukar atau Persiba Balikpapan. Pemain yang bertanding murni pemain amatir karena Asprov PSSI mau mencari bibit potensial untuk berlaga di kualifikasi PON 2019,” papar Idham.
Seluruh daerah sudah mempersiapkan diri untuk Pra-Porprov ini apalagi sepakbola adalah cabang olahraga bergengsi yang medali emasnya sangat berharga disbanding cabang olahraga lain. “Nantinya diambil dua daerah yang mengumpulkan poin terendah di kualifikasi dan akan ada 8 tim yang bersaing di Porprov Desember mendatang,” sebut Idham lagi.
Terkait pelaksanaan Pra-Porprov yang waktunya hampir bersamaan dengan pelaksanaan Piala Gubernur Kaltim (PGK) diakuinya tidak akan mengganggu, karena kepanitian yang menjalankan berbeda, sehingga masih tetap terus berjalan. “Tidak ada masalah karena panitia pelaksananya juga dari Tenggarong, kalaupun ada paling sebagai kordinator saja dan itu tidak akan menganggu, sehingga pelaksanaan tidak ada perubahan,” jelas Idham. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.